MINE

11.5K 314 2
                                    

     JONATHAN

Akhirnya kami sampai dirumahku. Aku menengok dan melihatnya tertidur dengan lelapnya. Aku tersenyum kecil lalu menggendongnya dan membawanya ke dalam.

"Selamat datang tuan muda, mau dibantu?" Ucap seorang wanita berambut pirang dan berpakaian maid.

"Tidak" Jawabku judes dan membawanya ke kamaku dan menidurinya dikasur ku yang berukuran King size.

Aku membuka kancing bajuku dan melepaskan celanaku.

"Emmh.. aku dimana" Ucapnya dengan nad menggemaskan. Ahh dia sangat lucu.

"Ada dikamarku" Jawabku cepat.

"Kenapa buka baju? Kau gerah?" Tanyanya polos.

Aku tersenyum miring lalu berkata.

"Mau minta jatah dong" Aku mendekatinya dan mencium bibirnya. Bibirnya pink dan hangat menambah gairah ku ketika menciumnya. Aku layaknya seperti macan yang memakan mangsanya. Aku langsung melumat bibirnya.

Aku melepaskan bajunya dan meremas dadanya.

"Ah! Hentikan blue" Desahnya pelan sambil memukul pelan dadaku.

"I can't do that" Aku tertawa dan mencium lehernya dan memberikannya Kiss mark.

Dia terdiam dan memegang lehernya. Dia terkejut saat tau kalau itu adalah Kiss mark yang kuberikan untuknya.

"Apa yang kau lakukan?! Lihat perbuatanmu! Leherku menjadi merah!" Kesalnya sambil menendang dadaku dengan kakinya yang mungil itu.

"Aku baru saja memberimu tanda jadi tidak ada siapapun yang bisa mengambilmu" Ucapnya sombong.

"Tidak! Aku bukan milikmu dan aku tidak akan pernah menjadi milikmu!" Ujarnya kesal sambil menutup badannya dengan selimut merah kasur.

"Wow benarkah? Bukankah sekarang kau milikku? Karena kau mengandung anakku" Ucapku sambil mengecup paha putih dan halusnya.

"Ti-tidak! Dia anakku! Dia ada dalam perutku!"

"Tapi benihnya dariku" Aku tersenyum dan dia blushing. Sepertinya dia mudah sekali malu ya.

Aku mendekatinya dan mencium pipinya. Dia kaget tapi langsung nenikmatinya dengan santai.

"You are mine" Bisikku.

"No!" Balasnya kesal.

"Cia ayolah sekarang kit---" Ucapanku terpotong karena handphoneku berbunyi dan aku mengangkatnya tanpa melihat siapa yang meneleponku. Ternyata adikku, Veronica blue. Dia menberi tahuku bahwa besok aku harus datang ke London untuk menghadiri rapat penting.

Aku menutup telpon dan melihat wanita cantik yang kugoda tadi sudah tidur memunggungi posisiku. Aku tidur disampingnya dan mencium pundaknya.

"Sweet dreams jangan lupa mimpikan aku ya" Bisikku padanya.

     XELLECIA

"Sweet dreams jangan lupa mimpikan aku ya" Bisik Jonathan padaku. Sebenarnya aku tidak tidur cuma sedang memunggunginya. Dan aku sengaja mengatur pelan nafasku agar terlihat tidur olehnya. Karena ucapannya itu wajahku berubah menjadi merah dan napasku tidak karuan.

Dan tiba tiba tangan besar melilit pinggangku dan merapatkan tubuhku dengan tubuhnya. Ah shit! Jadi dia melakukannya.

Samar samar kudengar dia mulai tertidur. Aku mencoba berbalik namun dia terus merapatkan pelukannya. Aku susah bergerak.

"Ahh ayolah aku ingin pindah posisi" Gumamku. Aku pasrah saja karena memang tidurku tidak nyenyak karena genggamannya di pinggangku.

"Diam dan tidurlah" Jawabnya. Jadi tadi dia tidak--

"Bangunlah sebentar!" Tukasku kesal.

Dia tersenyum lalu bangun dan menciumku dengan panas. Dia terus melumat bibirku dengan lumatan yang indah.

"Blue! Hentikan!" Ujarku sambil memukul pelan dada bidangnya.

"Tak mau" Dia terus melanjutkannya. Tanpa sadar dia sudah membuka pakaianku dan mencium perutku.

"Ayo kita mulai ronde pertamanya" Ujarnya dengan nada rendah namun menggoda.

***

Keesokan harinya aku bangun dengan alarm handphone. Aku melihat jam menunjukkan pukul 07:32. Shit! Aku telat berangkat ke kampus! Aku langsung bangun dan frustasi mencari handuk. Aku mencari ke seluruh kamar tidak ada. Bajuku robek karena ulah Jonathan. Akhirnya aku mengambil baju yang tergeletak asal di lantai dan memakainya. Ternyata punya Jonathan. Memang kebesaran tapi apa boleh buat.

Aku memegang gagang pintu dan membukanya. Sial, terkunci dan kuncinya tidak ada di pintu. Aku mencari kuncinya kemana mana namun tidak ada. Tiba tiba seseorang mengagetkanku.

"Good morning sexy girl" Ujarnya dengan nada serak. Aku kaget dan melihatnya sedang melipat tangannya didepan dada dengan Topless. Shit!

"Ahh i-iya too" Ucapku pelan.

"Mencari ini sayang?" Dia menggoyangkan kunci berwarna emas ditangannya.

"Ahh aku mau keluar tolong berikan kunci itu" Sontakku semangat dan menghampirinya. Tapi dia malah memelukku dan mencium pundakku.

"Mana kecupan selamat paginya?" Tanyanya dengan nada rendah.

"Ga perlu, cepat berikan kunci itu!" Aku menggeram dan mencoba meraih tangannya namun tak sampai. Dia malah tertawa dan memegang bibirku.

"Kiss me" Ucapnya pelan.

"No!" Bentakku.

"Kalau begitu kamu gausah keluar" Dia tertawa disaat kesusahanku. Akhirnya aku frustasi dan mengecup bibirnya dengan cepat lalu mengambil kunci itu dari tangannya lalu membuka pintunya dan keluar kamar dengan napas lega dan tersenyum menang.

"Haha mudah sekali ya mengambil kunci ini!" Ujarku semangat sambil memainkan kuncinya.

"Sayangnya kau salah besar Mrs.Xellecia" Ucapnya dengan hembusan hangat di telingaku. Membuat bulu kuduk ku berdiri.

"Apa yang kau lak---" Dia menciumku dengan panas dan berbisik.

"Kau tau? Aku memimpikannmu kalau kau menjadi milikku"

"Tidak mungkin Mr.Blue kau hanya bercanda dan itu tidak lucu" Tukasku.

"I mean, I say you are mine" Ujarnya dengan sedikit tertawa.

Tidak mungkin seorang CEO terkenal didunia mencintai seorang wanita yang menjadi asisten rumah tangga bukan? Nihil sekali.

"Jangan membuatku baper" Ujarku kesal sambil memalingkan wajahku.

"I'm serious" Bisiknya.

"Bodo amat" Apa pedulinya aku dengan hal itu.

" Whatever happens I will make you mine" Perkataanya barusan membuat diriku tertegup mendengarnya.

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang