I LOVE YOUR LIPS

14.1K 360 2
                                    

JONATHAN

Aku membawanya kerumah dan melepaskan bajuku sembarangan disofa.

"Cia kau istirahatlah" Dia tampak lemas. Matanya sembab dan mukanya pucat.

"Terima kasih telah memberiku hadiah terindah dalam hidupku" Ucapnya sambil memegang perut. Astaga aku tidak tahan melihatnya menangis.

"Cia-- aku tau perasaanmu, tenanglah aku akan bertanggung jawab atas ini" Aku mendekatinya dan mengelus pipinya.

"Kau tidak akan mengerti blue, kau mengambil keuntungan dan aku kesakitan" Dia menangis dan memegang tanganku. Ah shit! Aku tidak taha! Padahal awalnya aku hanya menganggapnya sebagai mainanku.

"Cia aku ada disini" Aku berusaha menenangkannya tapi dia tak berkutik.

"Apa kau punya orang tua? Aku akan bicara pada mereka tentang masalah ini"

"Ada, mereka di Jepang" Dia mengusap air matanya dengan ujung bajunya.

"Apa kau membenciku?"

"Entahlah, aku hanya-- menyayangkan kuliah ku dan pekerjaan ku di Restoran" Aku kaget. Sebegitu sedihnya kah dia sampai mengingat pekerjaanya?

"Kau tidak perlu bekerja, mulai sekarang dan nanti kau akan menjadi Mrs.Blu--"

"Jangan berharap! Aku tidak mau menikah dengan pria brengsek sepertimu!" Dia teriak. Dia menolakku?

"Aku tidak yakin dengan ucapanmu"

"Aku yakin! I promise! Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu titik!" Dia berteriak dengan percaya dirinya. Wah aku yakin dia akan menarik semua perkataanya.

"Oke aku berjanji kalau aku akan menikahimu titik" Balasku. Dia kaget dan menatapku tajam.
"Kenapa kau tidak pernah mengerti? Kita tidak akan per---" Aku menariknya dan menciumnya dengan lekat. Aku ingin membuatnya kehabisan nafas dengan ciumanku.

"I love your lips" Ucapku dengan pelan.

"Masa bodoh dengan itu blue!" Dia tampak terengah engah. Aku segera menciumnya lagi dengan cepat.Dia membalas ciumanku. Tapi sedikit mendongkak. Dan sayangnya aku tidak bergeming.

"Blue.." Panggilnya dengan desah lembut.

"Yes honey?" Aku melespaskan ciumanku dan mengelus pipinya.

Dia meraba pinggangku. Sepertinya dia masuk kedalam jebakanku. Ahh sungguh menggoda.

Tiba tiba dia mencubitku. Dan cubitan itu tepat berada di pinggangku! Ah shit! Sakit sekali.

"Aw! Sakit!" Aku meringis.

"Tidak sesakit yang kualami Mr.Blue" Dia mengejekku.

Aku memutar bola mataku. Baru saja aku ingin berbicara, perutku keroncongan.

Kruyuk!!

"Wah ternyata CEO yang terkenal di majalah dan sering tersorot kamera tv bisa lapar juga? Haha" Ejeknya.

"Berisik, aku ingin makan" Sebenarnya dengan kejadian itu aku merasa sedikit malu.

"Aku tidak masak, makan saja apa yang ada dikulkas" Dia menunjuk dengan dagunya. Untuk seorang asisten rumah tangga dia sangat tidak sopan. Tapi entah kenapa aku suka menggodanya.

Aku menatapnya sebentar dan kembali duduk disofa.

"Kenapa kau tidak makan?"

"Gajadi. Tiba tiba ga nafsu" Dia hanya menengok sebentar dan fokus ke acara televisi yang sedang ditontonnya.

"Ngga istirahat?" Tanyaku lembut.

"Ngga cape" Tukasnya.

"Bagaimana anak kita nanti jika kurang istirahat kalau ibunya tidak istirahat?" Ujarku.
"Oh ayolah aku tidak lelah dan tolong ralat ucapanmu barusan" Ucapnya kesal.

"Hm.. anak kita?"

"Iya bagian itu"

"Memang dia calon anak kita kok" Jawabku enteng.

Dia memutar bola matanya. Sepertinya dia malas berdebat denganku.

"Hei tidurlah sana" Perintahku. Aku lihat dia sudah mulai menguap dan sedikit menutup matanya. Padahal ini masih siang.

"Tidak blue, aku tidak lelah atau pun mengantuk" Dia fokus menatap tv.

Aku mematikan tv nya dan menariknya ke pelukanku. Dia terkejut dan hendak berbicara namun sudah kusergap dahulu bibir menggodanya itu. Dia kaget tapi lama lama membalas ciumanku.

Aku tidak memberinya ruang nafas sedikitpun. Dia mencoba mendorongku menjauh tapi aku tidak bergerak. Tenaganya sungguh kecil. Lama kelamaan dia menutup matanya dan kehabisan nafas dan pingsan.

Akhirnya sukses membuatnya pingsan. Ah tenang saja dia hanya terlelap kok karena ciumanku. Aku mencium keningnya dan berkata.

"I love your body"

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang