XELLECIA
Sudah 2 jam berlalu aku menunggu bersama Fernando. Aku mendengus kesal. "Fernando, sepertinya teman temanmu tidak datang ya?" Ucapku pelan. Dia menoleh.
"Sepertinya begitu" Ucapnya. "Oh iya bagaimana kalau kita jalan jalan? Aku ingin jalan jalan sekeliling kota ini" Ucapnya. Aku mengangguk.
Akhirnya dia menarikku dan membawaku ke Mall ternama di Perancis. "Kok bawa ke mall?" Tanyaku. Dia tersenyum. "Sekalian aku belikan hadiah untukmu" Ucapnya senang. Aku mengangkat alisku.
Kami berkeliling di Mall. Lalu Fernando masuk ke dalam toko baju mewah. "Hey Fer, sepertinya ini terlalu mahal. Kita cari yang lain saja oke?" Ujarku. Dia menggeleng.
"Hadiah disini sangat cocok untukmu nona cantik" Kedipnya sebelah mata. Aku memutar bola mataku. Dia meminta kepada penjaga toko untuk mencarikan gaun paling bagus. Lalu penjaga toko itu membawanya.
Sebuah gaun berwarna putih susu yang memiliki corak indah dan mewah. Disekeliling pinggangnya di beri tambahan permata indah. Ya walau ukurannya kecil tapi tampaknya sangat mahal.
Aku melongo. "Baiklah Cia ayo coba ini" Ucapnya sambil menyodorkan gaun itu. Aku tersenyum kecil. "Tidak terima kasih aku tak bisa menerimanya pasti ini sempit dibadanku" Ucapku.
"Pakailah sebelum aku yang memaksamu" Ucapnya. Aku menghela nafas. Aku segera masuk ke ruang ganti dan mengganti bajuku.Aku keluar dan memperlihatkannya pada Fernando. "Bagaimana? Cocok tidak?" Ucapku. Dia membelalakan matanya.
"Sungguh cantik.." Ucapnya. Aku menutup wajahku. Tiba tiba aku jadi teringat oleh Jonathan. Aku merasa bersalah padanya.
"Baiklah kita ambil yang itu" Ucap Fernando. Dia membayarnya dan mengajakku keluar Mall.
Sudah seharian kami berjalan jalan di kota Perancis ini. Rasanya sungguh indah. Aku dan Fernando duduk di bangku taman kota dan tiba tiba hujan mengguyur kami. Aku kewalahan dan mencari tempat teduh. Aku kedinginan. Lalu Fernando memakaikanku jaketnya.
"Ini kan punyamu?" Ucapku. Dia tertawa. "Pakai saja kalau kamu ngga mau kedinginan" Ucapnya. Aku menunduk dan tersenyum kecil.
Hari sudah mulai gelap. Aku melihat jam tanganku. "Sudah pukul 20:43 PM" Gumamku.
Fernando yang sedang memakan es krimnya lalu menoleh. "Mau pulang? Baiklah kuantar" Ucapnya lalu memesan taksi.
Sesampainya didepan rumah kami berpisah. "Umm Fernando.. Terima kasih atas bajunya" Ucapku sambil tersenyum manis. Dia tertawa.
"Anggap saja hadiahku, oh iya dan ini tertinggal" Dia memberikan satu kotak kecil berwarna merah berbentuk love. Aku hendak membukanya.
"Hey jangan buka disini! Nanti ngga special~" Ucapnya jahil. Aku menatapnya bingung.
"Kapan kau membelinya?" Tanyaku.
"Saat kamu mencoba gaunmu itu" Tunjuknya memakai dagunya.
"Yasudah aku pulang ya. Bye Cia" Ucapnya dan pergi dengan taksi. Aku melambaikan tangan. Lalu aku masuk ke dalam rumah. Aku membuka pintu dan melihat sekeliling.
"Huft.. Untung Jonathan belum pulang.." Ucapku lega. Saat aku menutup pintu dan berbalik. Betapa terkejutnya aku saat Jonathan sudah berdiri didepanku dengan dasi yang terlepas begitu saja, jas yang kusut dan rambut yang acak acakan.
"Habis dari mana hmm?" Tanyanya. Nada bicaranya itu sangat santai tapi terkesan seram.
"A-aku habis bertemu sama temanku" Ucapku gelagapan.
"Oh.. Perempuan atau laki laki?" Tanyanya. Aku langsung terpikir oleh Fernando.
"Perempuan kok" Ucapku. Tiba tiba dia memojokkan ku di pintu dan mencium badanku yang basah. Aku blushing.
Dia mencium pundak dan leherku. "Ini bau parfum laki laki" Ucapnya. Dia mengambil kotak yang diberikan Fernando. Dia terkejut saat melihat isinya.
"Apa maksudnya cincin dan kalung ini Xellecia?" Tanyanya. Aku gelagapan. Lalu dia menatap bajuku.
"Gaun? Kamu dibelikan gaun?" Ucapnya tidak percaya. Aku menunduk.
"Maaf.." Ucapku.
Dia menangkup wajahku dan mencopot antingku. Lalu dia memanggil Darwin.
"Darwin!!" Teriaknya. Lalu Darwin datang.
"Yes sir?" Tanyanya.
"Periksa kameranya didalam anting ini dan kirimkan kepadaku nanti malam" Ucapnya. Darwin mengangguk dan pergi.
Jadii!! Di anting itu ada kameranyaa?!! Aduh gawatt!! Jonathan bisa tau semuanya nanti!! Batinku.
Jonathan menoleh kepadaku. "Cepat bersihkan dirimu dan temui aku di kamar" Ucapnya dan meninggalkanku. Aku membututinya. Kulihat dia membuang cincin dan kalung dari Fernando.
"Kenapa dibuang? Jangan! Kan bisa dipakai!" Ucapku dan menghalanginya. Dia tersenyum miring.
"Dengar ya Nona Blue. Kamu adalah milikku. Dan aku tidak pernah mengizinkanmu untuk memakai barang barang pemberian orang lain selain dariku, paham?" Ucapnya sambil memelukku erat.
"Tapi kan-- itu mahal!! Aku tak mau itu sia siaa!!" Ucapku tak mau kalah. Dia menghela nafas.
"Aku bisa belikan barang barang yang lebih bagus dan mahal daripada ini sayangku dan tolong, jangan protes soal harga. Karena kamu sudah menjadi istriku berarti kamu sudah harus terbiasa dengan hidup mewah seperti ini" Ucapnya panjang lebar.
"Tapi.." Lirihku.
"Tidak ada protes. You're my wife" Ucapnya.
"Ughh!! Tapi kan maks--"
Tiba tiba Jonathan menciumku dan memelukku erat. Tangannya meraba bokongku dan punggungku.
Sraaaakkk!!
Suara robekan terdengar jelas. Ternyata dia merobek gaunku!
Aku meronta dan mendorongnya pelan. "Hentikan!! Jangan rob--" Ucapanku terpotong karena dia kembali mencumbuku. Kali ini bibirnya sangat.. Bergairah dan membuatku panas.
Entah berapa lama kami berciuman, aku sudah mulai lemas dan kehabisan nafas. Lalu dia membopongku dan membawaku ke kamar.
Samar sama kulihat dia menidurkanku dikasur. Dia membuka bajunya dan celananya. Dia topless dan hanya memakai celana dalamnya.
Dia naik ke atas kasur dan berada tepat diatasku. "Well aku akan membersihkan dirimu" Ucapnya. Aku menatapnya sendu.
Dia mengecup leherku. "Mmhh!! Ahh.." Ucapku geli. Dia terus melakukannya. Dia mencium badanku. Lalu turun ke perutku.. Lalu turun.. Dan ke..
"Mmhhh!! Nhhh!!" Desahku geli.
"Mmhh!! Jonathan!! Hentikan!!" Tukasku lemas. Tapi dia terus melakukannya.
Kenapa dia selalu saja bisa membuatku tunduk padanya. Batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Romance#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...