BROKE

6.1K 178 4
                                    

3 weeks later..

XELLECIA

"Hoeeekk!! Hoekk!!" Pagi hari ini aku sudah disibukkan oleh muntah pagi ku. Sejak 2 minggu yang lalu aku selalu muntah dan perut ku tidak enak. Apakah aku benar benar hamil?

Aku menutup mulutku dan mencuci tanganku. Aku keluar kamar mandi dan Jonathan sedang makan didepan tv.

"Kamu muntah pagi? Hamil kan?" Tanyanya. Aku mengedikkan bahu.

"Aku belum tau cuma perut ku merasa tak enak dan aku muntah terus" Ucapku sambil mengelus perutku.

"Kamu itu hamil sayang, coba test pakai ini" Dia mengambil secarik kecil benda panjang.

"Pakai ini?" Tanyaku. Dia mengangguk.

"Tau kan cara pakainya? Apa perlu aku ajarin?" Tuturnya lalu tersenyum goda. Aku langsung masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mencobanya.

Aku menunggu 5 menit. "Apa merah atau biru.. Merah atau biru.." Gumamku. Menunggu hal ini cukup membuat dadaku berdegup kencang.

Lalu kulihat munculah garis merah. "Aku hamil?" Gumamku.

Aku keluar dan Jonathan menatapku penasaran. "Bagaimana hasilnya? Merah atau biru?" Tanyanya.

Aku menghela nafas. Kutunjukkan saja padanya. Dia melihatnya lalu menatapku kaget.

"Yeaahhh!! Akhirnya berhasilll!!" Ucapnya keras sambil menggendongku. Aku kaget.

"Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku! Aku pusinggg!" Ucapku. Dia menatapku senang.

Dia menciumku secepat kilat. Aku terkejut tapi aku membalasnya juga. "I'm gonna be a father" Ucapnya. Aku tersenyum kecil. "Tidak! Dia anakku!" Tukasku.

"Tapi benihnya dari aku kan?" Ucapnya. Aku membuang mukaku.

"Haduh wajah kamu merah tuh" Ucapnya sambil mencium pipiku. "Huh brisik!" Tukasku.

JONATHAN

"Huh brisik!" Tukasnya. Aku tertawa.

Tiba tiba hp di saku ku bergetar. Aku mengangkat telponnya.

"Halo? Ah iya ada apa Sam?" Tanyaku.

"Baik Mr.Jonathan, di perusahaan anda di Amerika sedang dalam masalah. Dari data yang ada, terjadi penurunan investasi berkala besar karena ada beberapa dokumen yang anda tak setujui dalam pertemuan rapat besar 2 tahun yang lalu. Harap anda segera kemari Mr.Jonathan" Ucap Sam. Dia adalah manager perusahaanku.

"Jadi aku harus ke Amerika?" Ujarku.

"Benar, sebaiknya anda segera berangkat. Saya sudah menyiapkan jet di bandara perancis anda" Tuturnya. Aku menghela nafas.

"Baiklah saya kesana" Ucapku dan menutup telponnya.

"Ada apa?" Tanya Cia. Aku menatapnya sendu.

"Sayang, maaf ya aku harus pergi ke Amerika buat urus perusahaanku yang bermasalah disana" Ucapku sambil mengelus kepalanya. Dia mengangguk.

"Jangan jadikan aku penghalang kerjamu Jonathan" Ucapnya lembut.

"Ya kamu benar.. Tapi aku janji gabakal pulang lama kok" Balasku dengan senyum. Dia tersenyum senang.

Aku segera bersiap siap dan berpakaian rapi. Aku memakai setelan jas abu abu lengkap.

"Sebentar" Ucap Cia. Dia merapikan dasiku. "Nah sip!" Ucapnya.

Aku tersenyum. "Oke sayang inget ya jangan kemana mana, gaboleh jalan sendirian, jangan keluar rumah, jangan kecapean, jangan tidur kemaleman, jangan bawa barang berat, jan--"

"Sudah sudah aku tau kok kamu jangan cemas~" Ucapnya lalu mencium pipiku.

"Kalau cium itu disini dong" Aku menciumnya dengan lekat. Dia mendorongku pelan.

"Yasudah buruan berangkat sana nanti telat lho" Tukasnya. "Aku bisa datang sesukaku sayang" Ucapku.

"Kalau telat pokoknya aku marah sama kamu!" Tukasnya. Aku tertawa.

"Yasudah aku berangkat ya,
Bye,  love you.. Oh iya aku janji ngga bakalan pulang lebih dari hari ini kok" Ucapku. Dia melambaikan tangan.

"Love you too" Ucapnya. Aku tersenyum miring dan masuk ke limosin. Akhirnya aku berangkat dan pergi meninggalkannya. Sungguh ini sangat berat bagiku apalagi terpisah dengan Cia berbeda benua lagi..

"Darwin, awasi Cia untukku" Ucapku.

Darwin menoleh kebelakang. "Baik tuan" Angguknya.

XELLECIA

Keesokan harinya...

Jonathan belum pulang juga? Kenapa lama sekali. Batinku.

Aku cemas sekali. Tapi kenapa aku terus memikirkannya? Batinku.

Tanpa sadar dadaku berdegup kencang. Aku duduk disofa dan menonton channel tv. Lalu tiba tiba ada sesuatu yang membuatku hancur.

Jonathan!! Dia merangkul seorang wanita di acara live tv!!

"Hey.. Hekk!! Aku.. Aku datang kesini untuk suatu hal.." Ucap Jonathan. Aku penasaran apa yang akan ia ucapkan.

Tiba tiba dia mencium wanita itu didepan orang banyak dan disebar secara live!!

Astaga!! Aku membelalakkan mataku dan memegang dadaku.

"Beginikah rasanya sakit hati?" Gumamku. Aku masuk ke kamar dan duduk terisak sambil menyeka air mataku.

"Baru saja ditinggal sebentar.. Sudah punya gandengan lagi.. Haha dasar cowo.." Gumamku.

***

Yoo para reader.. Gua udh terbitin lanjutannya chapter 50 nih *klo kgk salah ya

Doain ya guys mudah2an gua inget lagi password wattpad nya :') abisnya gua short memory 😂

YAK SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOTE YA :))

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang