JONATHAN
Aku membawanya kerumah sakit dengan segera. Sesampainya aku langsung membawanya ke dalam. "DOKTERRR!! TOLONG ISTRI SAYAA!! CEPAT SEKARANG!!" Ucapku panik di rumah sakit.
Dokter langsung membawa Cia ke ruang gawat darurat. Aku hanya bisa menunggu dengan perasaan tak enak dalam hatiku. Apakah bayinya akan selamat atau--
"Arrrghhh!!" Tukasku pada diriku sendiri dan mengacak acak rambutku kasar. Aku menghela nafas berat. "Tuhan.. Tolong selamatkan istri dan anakku" Ucapku pelan.
3 jam berlalu, dokter keluar dan menatapku sendu. Apa yang terjadi ini?! Bagaimana keadaan Cia?!
"Dokter! Bagaimana keadaan istri dan anak saya?!!" Ucapku sambil mendekati dokter. Dokter itu menggeleng pelan.
"Maaf Mr.Jonathan. Istri anda selamat tapi-- bayinya keguguran" Ucap dokter itu.
Aku membelalakkan mata. "Bullshit!! Kerja jadi dokter itu yang bener bangsatt!! Gamungkin anak saya gugur!! Tidakkk!!" Bentakku padanya. Dokter itu menunduk.
"Maaf tuan, tapi saya serius. Miss Cia mengalami pendarahan hebat dan bayinya sangat lemah dan tak dapat ditangani.." Ucap dokter itu lemah.
Aku menggelengkan kepala ku tak percaya. Aku memasuki ruangan itu dan melihat Cia yang terbaring lemah di ranjang pasien. Aku mendekatinya dan mencium keningnya.
"Sayang.. Anak kita.." Ucapku sedih. Bagaimana jika Cia tau kalau ternyata ia keguguran. Apa yang harus kulakukan.. batinku.
***
XELLECIA
Aku membuka mataku dan melihat sekeliling. Kepalaku rasanya sakit dan perutku terasa sakit sekali. Aku mengelus perutku. "Maaf ya nak, ibumu ini terlalu ceroboh" Ucapku. Lalu aku melihat Jonathan yang berada di depan pintu dan membelakangiku.
"Jonathan.." Ucapku lirih. Dia berbalik dan menatapku panik. "Sayang!! Kamu baik baik aja? Apa masih ada yang sakit? Masih nyeri?" Tanyanya. Aku mengangguk kecil.
"Hanya perutku yang terasa sakit. Apa anakku baik baik saja? Apa dia terlukaaa???!!" Tanyaku histeris padanya. Dia terkejut dan menunduk.
"Jonathan? Kenapa kau begitu? Apa yang terjadi?" Tanyaku. Dia menatapku sendu.
"Sayang.. Ini terlalu berat untukmu jika kamu tau" Ucapnya sambil mengusap pipiku. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa jangan jangan..
"Jonathan!! Katakan yang sebenarnya padaku!! Jangan bercandaaa!!" Tukasku kesal padanya. Dia mengambil nafas panjang.
"Cia.. Maafkan aku. Anak kita.." Ucapnya pelan.
"Apaa?!! Apa yang terjadi?!! Tolong jangan bercanda Jonathan!!" Bentakku kesal dan mataku berkaca kaca.
"Kamu keguguran sayang.. Keguguran.." Ucapnya sambil menunduk.
Aku membelalakan mataku. "TIIDAAAKK!! ANAKKU!! ANAKKU TIDAK AKAN SEPERTI ITU!! Tidak.. Tidak.. Tidak Jonathan.." Ucapku sambil menarik baju Jonathan.
"Sayang, maafkan aku. Ini semua salahku. Maafkan aku sayang" Ucapnya sambil memelukku. Aku balas memelukknya dan menangis.
"Huaaa!!! Tidakk!! Anakku!!!" Tangisku pecah. Jonathan memelukku dan mencium pipiku. Aku menatapnya. Matanya berkaca kaca.
"Sayang.. Ini semua salahku. Maafkan aku sayang" Ucapnya pelan.
Aku hanya terdiam dan terus menangis. Anakku.. Aku kehilangan calon anakku. Seandainya aku tidak turun terburu buru pasti tidak akan terjadi seperti ini. Batinku.
"Jonathan.. aku.. tak kuat lagi.." Ucapku lirih sambil meremas rambutnya pelan. Tiba tiba aku merasa lemas dan mataku tertutup dengan cepat.
Aku tak bisa menenangkan diriku dari beban ini. Tak lama kemudian aku mulai tak sadarkan diri. Untuk pertama kalinya aku merasa hatiku teramat hancur.
***
Maaf ya buat para reader, cuma 400 kata:v Lagi mager ngetik awokwokwok. Stay tune terus ya dan jangan lupa vote.
Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Romance#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...