STRIKE THE BLOOD

6.9K 184 6
                                    

JANE SOUTHWELL

Edinburgh, 14 December 2017

"Tolong!! Jangan bunuh aku kumohon!! Ambil semua hartaku tapi jangan ambil nyawaku!!" Jerit seorang wanita yang diikat di sebuah rumah tua dan gelap.  Banyak luka di sekujur tubuhnya.

"Bagaimana aku bisa mengampunimu? Kalau saja juga mengincar pria yang sama denganku!!" Tukas seorang wanita lalu menusukkan pisau ke kepala wanita yang diikat.

"Hahahahahaha!!! Motherfucker! I like this blood" Ucap wanita itu lalu meminum darah wanita yang sudah mati itu.

"Hey, sampai kapan kau mau begitu?" Tanya seorang pria dibalik pintu yang gelap.

"Siapa kau?" Tanya wanita itu.

"Kau lupa?" Lalu pria itu melangkah dan dia adalah..

"Oh kau Bryan Mckenzie. Bikin kaget saja" Ucap wanita itu.

"Oke Jane southwell, aku mau kau kuliti wanita itu dan potong dagingnya. Aku akan menjadikannya bahan makanan di restoranku" Ucap Bryan.

"Baiklah tapi bayar aku" Ucap Jane.

"Dengan senang hati sayangku" Bryan mendekati Jane lalu menciumnya. Jane juga tampak menikmati ciuman Bryan.

"Ummmhh.. Lebih lama lagi Jonathan.." Gumam Jane.

Bryan terkejut lalu melepaskan ciumannya. "Apa? Kau anggap aku sama dengan manusia sampah itu?!" Tukas Bryan.

Jane terkejut. "Ah tidak, maafkan aku Bryan. Hanya saja aku sangat mencintai Jonathan. Tadinya kami akan menikah jika tidak ada si penggangu brengsek itu" Tukas Jane.

"Penggangu brengsek? Siapa itu?" Tanya Bryan.

"Xellecia earls!! Dia sudah menjadi istri Jonathan!! Tapi kudengar kabarnya kemarin.. Kalau bayi yang dia kandung keguguran hahaha~" Ucap Jane.

"Tidak.. Xellecia.." Ucap Bryan.

"Kau kenal dia?" Tanya Jane. Bryan mengangguk.

"Dia pernah bekerja di restoranku, dan entah kapan aku mulai jatuh cinta padanya" Ucap Bryan.

Jane memutar bola matanya. Lalu dia terpikir oleh sebuah ide.

"Bryan! Bagaimana kalau kita bekerja sama dalam hal ini?" Ajak Jane.

"Dalam hal apa?" Ucap Bryan.

"Ah kau selalu saja bodoh. Maksudku, kita bekerja sama untuk memecahkan pernikahan mereka. Aku tak segan segan untuk membunuh siapapun yang menghalangiku. Dan tujuan kita sama, yaitu mendapatkan orang yang kita cintai!" Ucap Jane semangat.

"Lalu?" Tanya Bryan.

"Dengan kata lain, aku akan mendapatkan Jonathan dan kau akan mendapatkan Xellecia!!" Ucap Jane. Bryan menatap Jane semangat.

"Boleh juga" Ucap Bryan sambil tersenyum miring.

Jane tersenyum licik. Baiklah rencana ini berhasil. Batin Jane.

"Ayo cepat potong daging itu dan masukkan ke mobilku sekarang" Ucap Bryan. Jane mendengus.

"Selalu saja aku!" Ucap Jane. Bryan tersenyum miring.

"Tenang saja, sehabis kau memotong dagingnya, nanti malam kau akan tidur denganku" Ucap Bryan.

"Benarkah??!!" Tanya Jane semangat. Bryan mengangguk. Dengan sigap Jane langsung melanjutkan pekerjaanya yaitu memotong daging perempuan yang ia bunuh tadi.

***

XELLECIA

Malam hari di kota Perancis, 22:34 PM.
Aku dan Jonathan masih dikamar dan tak melakukan apapun. Kami hanya terdiam. Jonathan yang sedang menatap layar tv di kasur dan aku sedang menatap bayanganku di cermin.

Aku menghela nafas. Hari sudah mulai gelap. Lebih baik aku tidur saja. Aku membuka bajuku dan membelakangi kaca untuk membuka pengait bra ku.

Shit! Aku tak bisa membukanya. Bra ini pas di badanku tapi susah untuk membukanya.

"Butuh bantuan?" Tanya Jonathan yang masih menonton Tv.

"Jangan mengintip!" Aku langsung masuk ke kamar mandi dan mencoba melepaskannya.

Aku terus mencobanya bahkan sampai aku berjinjit dan hendak memecahkan kaca dihadapanku. Aku mendengus kesal.

"Jonathan.. Tolong.." Ucapku terpaksa.

Dia tersenyum. "Nah itu perkataan yang kutunggu tunggu" Ucapnya. Aku mendekatinya dan dia menarikku ke cermin besar.

"Harusnya kamu membukanya dengan perlahan dan penuh perasaan" Ucapnya. Aku menutup wajahku.

Dia membukanya dengan perlahan lalu melepaskan paksa bra ku. Aku terkejut dan langsung menutupi dadaku.

"Apa yang kau lakukan?! Jangan macam macam!!" Ancamku.

Dia meraba pinggangku dan melepaskan celana dalamku. Wajah tampannya menatapku. Shit! Aku tak bisa menerima kenyataan kalau dia memang sangat tampan dan kelihatannya sekarang dia menggodaku.

JONATHAN

Aku menindihnya di kasur dan menatap wajah cantiknya dengan lekat.

"Aku ingin singaku masuk ke kandangnya" Ucapku di kupingnya. Wajahnya menjadi semerah tomat.

Shit! She is very cute!! Batinku.

"Uhh tidak! Aku belum siap Jonathan.." Ucapnya lirih. Aku tersenyum miring.

"Apapun alasannya, aku ngga mau dengar ocehanmu lagi" Ucapku. Aku mencium lehernya.

"Aahhh.. Mmmhhh.. Hentikan.." Desahnya. Desahnya membuatku bergairah.

Aku meremas dadanya dan membuatnya basah.

"He-hentikan.. Aku.. Mmmhh!!" Dia meremas pundakku.

XELLECIA

Aku tak bisa tahan ini, dia membuatku basah. Tiba tiba dia membuka pakaiannya dan melemparnya begitu saja.

"Apa yang.. Kau lakukan.." Ucapku lirih. Dia tersenyum.

"Tahan ya!" Ucapnya. Aku menatapnya bingung.

"Aaaahhhh!!" Jeritku. Dia memasukkan singa nya ke dalamku! Dan sekarang rasanya lebih keras dan sakit!

"Tahan ya sayang, aku janji tidak akan bermain kasar kok. Kita berapa ronde?" Ucapnya sambil mencium pipiku.

Aku meremas rambutnya. "Hmmmhh.. Terserah kamu aja.." Ucapku terengah engah.

"Oke 10 ronde~" Ucapnya. Aku membelalakkan mata.

***

Yoo gua dari Author. Mohon untuk chapter ini bacanya tidak di hayati ya:v karena tadinya gua mao bikin semuanya di jelasin secara detail tapi karena takut mencemari otak kalian yang suci jadi gua putuskan untuk disingkat aja:v Bagi yang penasaran sama wajah Jane sudah gua tampilkan di chapter CASTING ya :)

Yak oke siip jangan lupa read and vote my story!! Satu vote kalian berharga buat gua dan makasih juga ya buat kalian yang udh baca sampai chapter ini. Semoga kalian sukses terus ya 😗

#Aldelard

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang