RISE

14.6K 434 0
                                    

JONATHAN

Aku memandangnya dengan tatapan bertanya. Ada apa dengan perempuan itu? Aku hanya mengajukan tantangan yang tak akan kulakukan yaitu mencium.

Ah sudahlah aku sudah tidak peduli dengan urusan itu mau dia marah,kesal atau pun guling gulingan di lantai. Masa bodoh dengan itu.

"Yang penting dia sudah mau menurutiku hahaha" Tawaku puas seakan akan aku memenangkan perdebatan.

Well sudah malam dan kulihat jam 20:48 baiklah belum terlalu malam untuk dinner bukan?

"Cia! Buatkan aku makanan!" Teriakku.

"Bawel! Sabar aku sedang memakai bajuku!"

Lelet banget jadi cewe.

Dia keluar dengan gaun hitam selutut dan tampaknya pas sekali dengan ukuran badannya.

Kuakui dia memang cantik dan apalagi bibir merah mudanya selalu terbuka seperti meminta sesuatu ingin memasukinya.

"Cepat buatkan aku sup tulang iga dan tidak pakai lama!" Ujarku mengalihkan wajahku.

"Baiklah tunggu ya" Ucapnya lembut.

Dia memakai celemek putih dan pergi ke dapur. Tak lama sudah tercium aroma menggoda. Ahh! Baunya sangat enak. Sama seperti masakan ibuku.

Hidungku sudah terhipnotis dengan aroma menggoda ini. Akhirnya aku pergi ke dapur dam melihatnya sedang memasak dengan sedikit menggoyangkan tubuhnya.

"Wow kau jago memasak rupanya"  Ucapku.

"Tidak ahh cuma bawaan saja kok" Ralatnya.

"Hei bisakah kau memakai bajumu? Tidak usah pamer badanmu didepanku!". Ucapnya kasar, wah? Baru kali ini ada wanita yang mempermasalahkan badanku.

"Suka suka lah daripada aku yang akan menelanjangimu?" Tantangku padanya.

"Oh ya? Cobalah jika kau berani!". Dia berbalik menghadapku dan memegang sebilah pisau tajam.

"Ngga jadi ah aku tidak tertarik" Ujarku sambil membuang muka.

"Bagus sekarang jangan ganggu aku, aku ingin memasak".

Dia segera melanjutkan kesibukan memasaknya.

Aku hanya mengangguk dan pergi ke kamar. My room is my heaven, sepertinya kata kata itu memang cocok sekali untuk dikaitkan padaku.

"Hah.. nyamannya" Ucapku sambil mendesah.

"Andai waktu bisa berhenti seperti ini aku ingin menikmati waktu indahku diatas kasur". Ucapku dengan nada lembut. Tak lama kemudian aku tertidur.

Menikmati kasurku yang empuk bahkan aku tidak akan mengizinkan siapapun untuk menyentuh kasurku. Kecuali ya-- untuk istriku tentunya. Tapi aku tidak akan berpikir terlalu cepat untuk menikah.

Well aku belum siap untuk menikah. Batinku.

XELLECIA

"Ada apa sih dengan pria itu? Dia gila! Mau pamer badan jangan diseenaknya". Batinku kesal padanya. Mungkin jika aku tidak bersabae sedari tadi aku bisa mengutuknya dengan kata kata kasarku bukan?

"Nah siap!". Aku sudah selesai memasak sup-nya akan ku sajikan sekarang.

"Hei!! Aku sudah selesai memasaknya! Cepatlah turun!" Teriakku.

Kenapa dia tidak turun? Apa yang terjadi diatas sana? Ah bukan urusanku.

15 menit aku menunggu bahkan sup ini sudah mulai dingin. Argh! Apakah dia sedang mengerjai ku? Ini tidak lucu!

Akhirnya aku menaiki tangga dan menemukan kamar dengan pintu yang tertulis 'Jonathan Blue'.

Tok tok!

"Jonahan! Makananmu sudah matang!". Tunggu aku memanggilnya dengan nama depannya?

Ada apa sih? Apakah dia sedang tidur atau ada apa didalam kamar ini? Terpaksa aku harus membuka kamarnya.

Ketika kumembuka knop pintu dan melihatnya tertidur pulas tanpa menggenakan baju dan dia mendengkur?

"Hei bangunlah makanannya sudah siap!" Ucapku kesal sambil menggoyangkan badannya.

"Hentikan, tidurlah bersamaku" Ujarnya sambil berganti posisi menghadapku.

Sepertinya dia sedang bermimpi bukan?

"Tidak! Jangan bercanda cepatlah bangun atau kutampar kau!" Ancamku dengan nada tinggi.

" I want to rest for 20 minutes okay?". Ujarnya sambil mendesah. Sepertinya dia memang benar benar lelah.

Baiklah aku tidak akan menggangunya. Tapi ada pemandangan yang membuatku geleng geleng kepala. Kamarnya berantakan sekali, dan aku tidak betah jika rumah berantakan ya-- walaupun ini bukan rumahku.

Akhirnya aku membereskan semua barang barangnya dan meletakannya dengan rapi. Tapi untuk baju bajunya yang tergeletak begitu saja dilantai harus ku letakkan dimana?
"Hah.. yasudah aku izin mencucikan semua bajumu ya.." Gumamku. Semua bajunya yang tergeletak dilantai rata rata berbau parfumnya tapi aku tidak tau apakah itu bersih atau tidak? Lebih baik kucuci saja.

Huft benar benar merepotkan. Setelah pergi dari kamar Jonathan aku pun bergegas membereskan sup yang sudah dingin itu. Dan mencuci baju baju Jonathan yang kubawa.

Melelahkan ya, pantas saja ibuku sudah mendidikku sedari kecil untuk urusan rumah tangga seperti ini. Wait,rumah tangga?

"Hoam". Tanpa sadar aku menguap. Berarti tandanya untuk beristirahat. Badanku sudah menuntut untuk tidur rupanya.

Aku memasukan beberapa bahan pemutih dan sabun lainnya lalu memencet tombol dan mesin otomatis itu langsung mencucikan baju bajunya dengan cepat. Canggih ya!

"Baiklah selesai" Ucapku puas. Badanku mau remuk rasanya, akhirnya aku pergi ke kamarku dan tidur diatas kasur empuk. Apakah semua kasurnya empuk? Aku ingin kasur ini membawaku ke mimpi yang indah.

"Hmm nyamannya.." Desahku.

Akhirnya aku memasuki alam mimpiku yang indah.

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang