#DON'T COPY MY WORK!!!
Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain.
Tapi bagaimana jadinya kal...
Saat membaca chapter ini cobalah memutar videonya. Tenang gabakal nyedot kuota kalian kok. Jadi saat membaca chapter ini kalian akan diiringi lagu Marry Your Daughter. Selamat membaca!
XELLECIA
Aku terbangun dengan sinar matahari yang terpancar. Jam berapa sekarang? Jam 8 pagi. Huftt.. Dia masih belum pulang juga? Sudah kuduga aku benar benar digantungkan.
Tiba tiba datang seseorang masuk ke kamarku. "Permisi Miss?? Ada penata rias yang datang untuk Miss" Ucap Kate. Aku menghela nafas. Kukira siapa. Dari balik pintu aku melihat wanita cantik dengan gaun merah dan membawa sebuah kotak merah muda dan dia tersenyum padaku.
"Hallo Miss Cia saya adalah Vice mature. Penata rias anda" Sapanya lembut. Aku terkagum dan mengangguk.
"Kebetulan karena hari ini adalah pernikahan yang sakral Miss silahkan siap siap terlebih dahulu saya akan menunggu" Ucapnya sambil menatapku. Aku langsung bergegas mandi.
20 menit berlalu akhirnya aku selesai mandi dan keluar. Aku melihat Vice sedang menata baju pengantin putih indah yang menjuntai lembut.
"Baiklah Miss. Silahkan pakai gaunnya" Ucapnya. Aku mendekati gaunnya. Oh sungguh indah dan pasti mahal. Aku segera memakai gaunnya dan menunjukkanya pada Vice.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana Vice? Aku yakin ini sangat buruk" Ucapku sedih.
"No!! You look so perfect!" Ucapnya semangat. Dia segera mendandani ku dan menuntunku keluar rumah.
"Kita harus sudah sampai di hotelnya" Ucap Vice.
"Tapi Jonathannya belum--" Ucapanku tergantung karena mengingat Jonathan. Kami langsung masuk ke limosin dan segera menuju Hotel milik Jonathan.
45 menit berlalu akhirnya kami sampai. JB HOTEL'S. Itulah namanya. Besar dan megah sekali hotel ini. Vice segera menarikku kedalam dan membukakan pintu mewah.
Didalam sudah banyak orang yang datang dan tidak sedikit orang yang mengambil fotoku. Aku berjalan perlahan ke arah pendeta sambil memegang bunga ditanganku. Kemana Jonathan? Itulah yang kupikirkan sekarang.
"Dimana Jonathan Miss Cia?" Tanya sang pendeta. Aku hanya menggeleng dan semua orang terkejut. Mereka membicarakanku dan menatapku sinis.
"Kumohon tunggulah sebentar, aku yakin dia akan datang" Ucapku penuh harap. Akhirnya pendeta menyetujuinya dan bersabar menunggu kedatangan Jonathan.
Jonathan, cepatlah datang. Batinku.
JONATHAN
Arrghh!! Tak kusangka sehabis selesai rapat aku harus mengurusi dokumen? Sialan! Batinku. Aku menghela nafas dan teringat cia. Aku membuka hp ku dan menghubunginya. Tidak diangkat. Yasudah kuchat saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini tanggal 14 september.
14 september!! Ah shit!
Aku lupa kalau ini adalah hari pernikahanku!! Aku langsung menelpon sekretarisku untuk menyiapkan jet pribadi di bandara. Aku segera bergegas berangkat menuju bandara tanpa peduli semua pekerjaanku.
Aku mengemudikan mobil dengan cepat bahkan sampai meninggalkan supir pribadiku disana. Nafasku tidak teratur. Pandanganku tidak fokus dan di pikiranku terus terngiang ngiang Xellecia. Ah sialan kenapa aku bisa sampai lupa??!
Sesampainya di bandara aku langsung menaiki jet ku. Pramugariku sudah menyiapkanku baju jas pengantin putih. Aku langsung kebelakang dan memakainya. Aku berangkat ke Perancis dengan perasaan tidak enak dan bersalah.
Kenapa aku meninggalkan wanitaku sendirian? Batinku menyesal.
Aku melirik jam. Arghh kenapa lama sekali? Cepatlah cepat!!
4 jam berlalu kulewati di dalam Jet. Akhirnya aku sampai di Perancis. Aku langsung turun dan memasuki mobil sport ku yang sudah disiapkan sekretarisku dari supir pribadiku. Aku tancap gas dan menuju hotel.
"Cia tunggu aku sayang!" Ucapku tak tenang.
Setelah 1 jam melaju kendaraan akhirnya aku sampai di Hotelku. Aku segera masuk dengan nafas memburu.
Aku membuka pintu dengan kasar. Semua orang didalam terkejut melihatku dalam keadaan seperti ini. Bahkan kulihat Cia sedang duduk di kursi sambil termenung.
Aku berjalan kearah pendeta dan menghampiri Cia. Dia tersadar dari lamunannya dan menghampiriku. Sekarang kami berada didepan pendeta dan saling berhadap hadapan. Mata kami tertuju pada satu tujuan. Aku langsung menggengam tangan putih Cia.
" Voulez-vous que Jonathan Blue accepte les véritables Xellexia pour être votre compagnon de vie? et disposé à l'accepter dans la joie et le chagrin?" Ucap pendeta. ¹
" Oui je fais" Ucapku. ²
" Est-ce que les comtes Xellecia acceptent Jonathan Blue comme votre compagnon de vie et l'acceptent avec joie et chagrin?" Ucap pendeta. ³
"Oui je fais" Jawabnya. ⁴
" Maintenant, le marié embrasse ta femme dans son front et ses lèvres" Ucap sang pendeta padaku.
Aku mencium kening Cia dan menatapnya sebentar. Dan aku menciumnya. Terdengar banyak sekali suara bahagia dan tepuk tangan meriah ketika kami sudah menjadi pasangan sah.
"I love you" Ucapku padanya.
"I love you too" Jawabnya sambil menunduk.
Apakah aku bisa lebih mencintainya? Apakah perasaan yang tumbuh padaku adalah cinta?
"Aku siap menghadapi masalah apapun asal tidak kehilangan dirimu" Ucap Cia pelan. Perkataanya barusan membuatku terkejut sedikit.
Apakah dia mencintaiku? Batinku.
***
Terjemahan :
1 : Dengan ini kau Jonathan blue menerima Xellecia earls menjadi pendamping hidupmu? Dan menerimanya dalam suka dan duka?
2 : Ya saya siap
3 : Dengan ini kau Xellecia earls menerima Jonathan blue menjadi pendamping hidupmu? Dalam suka dan duka?
4 : Ya saya siap
5 : Kalian akan di sah kan, silahkan sang pria mencium wanitanya di kening dan bibir