KISS AGAIN

11.8K 324 1
                                        

     XELLECIA

Aku membuka mataku seolah olah sinar matahari menusukku. Aku terbangun dan melihat jam di handphoneku. Senin, 27 agustus 2017. Shit! Aku lupa kalau hari ini adalah hari kuliahku. Aku segera mandi dan memakai baju santai lalu pergi keluar dan melihat wanita cantik ada diruang tamu dengan balutan sehelai handuk dan menonton tv.

"Hai! Aku Veronica Blue! Adik dari Jonathan blue!" Sapanya dengan semangat.

Aku kaget lalu tersenyum.

"Yap, aku Xellecia blue. Aku ad--"

"Calon istri kakakku, I know that~" Serunya. Apa? Dia bilang calon istri? Sejak kapan!

"Ah tidak Vero, aku bukan calon istri kakakmu. Aku hanya sebagai-- asisten rumah tangganya yang baru" Senyum mirisku saat aku ingat bahwa aku bukan apa apa darinya.

"Tidak, dia bilang seperti itu padaku. Dan apa yang dia ucapkan benar benar akan dia laukan" Ucapnya sambil memelukku.

"Jadi aku akan punya kakak perempuan baru~" Ucapnya senang.

"Sorry darling. Aku tidak akan menikah dengannya" Aku tersenyum menang.

"Tapi di--"

"Maaf Vero, aku harus datang ke tempat kuliahku karena aku ada jadwal" Aku berpamitan dan keluar rumah langsung menemukan supir yang stay didepan mobilnya dan menyapaku.

"Miss Blue? Mau saya antar?" Ucapnya sopan.

"Ralat perkataanmu. Namaku Xellecia Earls, bukan blue!" Ujarku kesal.

"Tapi Tuan muda menyuruh saya untuk--"

"Aku tak peduli, sekarang panggil aku Cia atau kau kutendang" Ancamku dengan menatap tajamnya. 

"Ba-baiklah, Cia" Ucapnya gugup.

Aku tersenyum senang karena keinginanku terpenuhi. Aku segera keluar dan memesan taksi lalu menuju Universitas Vegan.

15 menit dijalan akhirnya aku sampai dan merasakan hawa hawa yang kurindukan yaitu belajar. Aku bertemu sahabatku di depan gerbang utama.

"Luciana!" Teriakku.

"Cia baby!!" Dia membalas teriakkanku dan langsung memelukku.

"Kemana saja kau Cia? Aku merindukanmu! Miss you so much!" Dia memelukku tanpa henti. Aku senang sekali rasanya.

"Emmhh ada sedikit urusan haha, bagaimana dengan keadaanmu?" Balikku bertanya.

"Kau tau? Aku ditembak dengan pria idamanku!" Antusiasnya.

"Wow, sungguh? Aku senang sekali" Aku hanya bisa tertawa melihat ekspresinya.

Setelah lama berbincang akhirnya kami memasuki kelas dan mulai jam pembelajaran. Jam dosen ini mulai membuatku mengantuk. Ah rasanya aku ingin pergi ke kasur.

"Xellecia Earls?" Tanya dosen.

Aku tidak menjawabnya karena aku sangat mengantuk. Aku hanya sedikit demi sedikit menahan rasa kantukku dengan bermain pulpen.

"Xellecia Earls!" Bentaknya.

"Ah iya hadir!" Jawabku cepat. Langsung seisi kelas menertawakanku. Shit! Aku sangat malu!
"Sebaiknya kau men--"

"Maaf, saya mau memanggil Xellecia Earls" Ucap seorang pria dengan suara yang tidak asing bagiku. Saat kulihat. Jonathan Blue!

"Jonath--" Aku terpaku saat melihatnya melipat tangannya didepan pintu dan mendekatiku dengan langkah cepat.

"Belajar akan membuatmu stress sekarang ikut aku pulang" Dia menarikku dan memeluk pinggangku. Kami menjadi pusat perhatian. Ah tidak, Jonathan yang menjadi pusat perhatiannya.

"Nathan! Lepaskan aku! Aku bisa jalan sendiri!" Aku mencoba melepaskan pelukannya namun hal itu sia sia. Dia tidak melepaskannya sedikitpun.

"Aku tidak mau kau di pegang pria lain selain aku" Ujarnya dengan perkataan seolah olah dia mulai memiliki sifat posesive.

"Tidak! Aku bukan milikmu dan jangan coba coba melakukan hal aneh didepan umum" Tukasku kesal. Aku memalingkan wajahku.

"Memangnya kenapa? Kau takut jika akan di expose?" Dia tertawa dengan nada rendah.

"Jika kau melakukannya, akan kubunuh kau!" Ancamku. Tapi dia melakukan sesuatu diluar dugaanku. Dia menarik daguku dan menciumku didepan umum.

Aku kaget dan melirik sesaat banyak yang mengambil foto kami. Ah shit!

Aku mencoba mendorongnya tapi tak bisa. Tanganku terlanjur lemas karena ciumannya yang hangat telah melumatku sepenuhnya.

Disaat dia melepaskan ciumannya, aku segera mengambil kesempatan dengan mencubitnya dan berlari untuk menghindarinya. Sesaat ku berlari tangan besar dan kokoh menarikku dan menggendongku.

"Lepaskan aku! Blue!" Pukulku keras ke dadanya dan dia sedikit mengaduh namun segera membiarkannya.

"Berisik lagi? Kucium kau" Ancamnya.

Aku lebih memilih diam dan menghela nafas berat. Fucking shit! Batinku.

Dia memasukkan ku kedalam mobil sport putih dan mulai melaju dengan cepat. Kali ini dia membawa mobilnya sendirian. Aku memilih bungkam atas apa yang terjadi tadi. Aku melihat kearah jendela dan berharap pemandangan awan ini bisa membuatku datang ke mimpi yang indah.

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang