52. Kemarahan Radit

6K 417 45
                                    

Masih pada nungguin si Verinda sama Edenin nggak?! 😍😘
Short update yah gank 😁😁😁
____________________________________

Edenin duduk bergerombol dengan trio DC di dalam kelas mereka sebelum bel masuk sekolah. Suasana kelas saat itu sudah cukup ramai. Beberapa siswa terlihat asyik dengan obrolan mereka masing-masing. Trio DC tidak kalah heboh dalam meramaikan suasana dengan lelucon-lelucon aneh untuk menghibur Edenin. Namun Edenin hanya bisa tersenyum garing karena pikirannya tidak terfokus pada mereka.

"Garing lo, Ya'." Kata Edenin sambil memaksakan diri untuk tersenyum.

"Eh, lucu kali, Chel. Gimana sih elo?! Nggak gaul banget!" sahut Raya yang disambut tawa Nadia dan Nia.

Edenin menghela nafas sambil menggeleng pelan. Ia lalu menyapu pemandangan dalam kelasnya. Mereka keliatannya pada happy banget. Kayak nggak punya beban. Ngobrol, ketawa-ketawa.... Ia lalu duduk sambil bertopang dagu.

Raditya makin mempercepat langkahnya yang lebar dan panjang ketika kelasnya terlihat. Nafasnya memburu dan emosinya siap meledak. BRAAK!! Ia mendorong pintu kelasnya yang sudah setengah terbuka. Kontan semua siswa yang ada dalam kelas kompak diam dan menatap ke arah pintu kecuali Edenin yang sejak tadi sibuk melamun. Raditya berusaha mengatur nafasnya yang naik turun sambil sibuk menebarkan pandangannya mencari seseorang.

"Dit, kenapa lo?" tanya Rio heran dari salah satu sudut kelas.

Raditya mendengus lalu berjalan cepat tanpa menghiraukan pertanyaan temannya. Sementara Edenin yang baru menyadari kedatangan Raditya menatapnya dengan heran. Ia mendongak menatap Raditya yang berhenti tepat di depan mejanya dan menatapnya dengan sorot mata galak.

"Ikut gue." Kata Raditya yang langsung menarik tangan Edenin dengan paksa.

"Eh," Edenin tidak berdaya melawan tenaga Raditya. "apa-apaan sih elo, Dit?!" protesnya sambil berusaha melepas cengkraman tangan Raditya. "Lepasin gue! Lo mau bawa gue ke mana?!" lanjutnya dengan nada makin panik.

Raditya diam tidak menjawab sambil terus menyeret Edenin keluar dari kelas. Seisi kelas langsung sibuk berkasak-kusuk melihat kejadian itu. Trio DC hanya bisa ikut berdiri namun diam di tempat menyaksikan salah satu personelnya digondol begitu saja. Mereka hanya bisa bertukar pandangan penuh tanya.

"Radit, lepasin gue!!" bentak Edenin hingga tanpa sadar memukul lengan Raditya dengan keras. Raditya mendadak langsung berhenti dan menatapnya sehingga ia langsung diam dan keder.

"Ikut gue." Katanya lagi tanpa melepas cengkraman tangannya. Ia kembali menarik Edenin dengan paksa.

"Tapi, mau ke mana?!" kata Edenin histeris. Ia terus berusaha melepaskan diri dari Raditya. "Dit, lepasin gue! Kalo mau ngomong nggak gini caranya!!" lanjutnya sambil terseok-seok mengimbangi langkah Raditya.

Mereka terus berjalan melewati koridor-koridor dan tangga menuju ke atap gedung sekolah. Beberapa siswa yang saat itu berada di luar kelas menatap mereka penuh minat untuk ingin tahu. Beberapa di antara mereka tanpa sungkan mengikuti dari belakang seperti wartawan yang ingin meliput berita live.

"Wah, kayaknya lagi berantem mereka." Komentar salah satu siswa.

"Dit, bisa sopan nggak sih?! Kita diliatin anak-anak!" Edenin tidak ada hentinya memprotes namun tetap tidak ditanggapi.

Mereka menaiki tangga besi melingkar menuju atap gedung sekolah. Raditya lalu membuka pintu dan mendorong Edenin ke dalam. Ia sempat menoleh ke belakang dan menatap galak pada mereka yang mengikutinya.

"Pergi!" bentak Raditya yang langsung disambut dengan acara bubar barisan dari siswa-siswa biang gosip yang selalu ingin tahu urusan mereka yang disebut selebriti sekolah. Ia mendengus kesal lalu kemudian menutup pintu dengan keras.

Miss Troublemaker (nona si pembuat onar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang