6 〰 Ngobrol

12.1K 789 18
                                    

"Dodit, Karen pingsan!" ucap Bella melihat kedatangan Dodit membawa satu keranjang berisi bola-bola voli.

"Hah? Pingsan?" tanya Dodit diangguki Bella, sontak membuat Dodit menjatuhkan keranjang bola itu.

"Dimana? Dimana?" tanya Dodit lagi.

"Di bawa Aska ke UKS!" jawab Bella.

Mendengar itu, Dodit langsung berbalik dan berlari ke arah uks yang ada di dekat koperasi. Perjalanan menuju uks dari lapangan depan mengharuskan Dodit melewati koridor berisi kelas anak kelas 11 ips yang ada di lantai 1. Dan saat sudah sampai di depan pintu UKS yang terbuka, Dodit mendapati Aska dan Pak Gerald sedang memasangkan oksigen pada Karen.

"Karen kenapa?" tanya Dodit memasuki ruangan yang cukup menampung enam siswa itu.

"Tadi dia di hukum lari, terus gak berapa lama dia pingsan sambil megangin perutnya." jawab Aska.

Dodit terdiam, lalu mendekati Karen. Ia kemudian memegang tangan Karen, lalu menggenggamnya. Dingin.

"Tadi dia nyari lo, mau minjem sepatu buat lari katanya." ucap Aska membuat Dodit terduduk.

"Saya tinggal dulu ya," ucap pak Gerald lalu keluar, tak lupa menutup pintu.

"Tadi gue bantuin pak Gerald ambil bola, Ren.." gumam Dodit.

Aska menepuk bahu Dodit, "Udah gapapa. Tadi dokter bilang dia kecapean. Maagnya juga kambuh,"

"Dia pasti belom makan deh dari semalem," balas Dodut.

"Lo mau beliin makanan?" tanya Aska.

"Iyadeh. Gue tinggal bentar, ya. Awas lo macem-macem, abis!" jawab Dodit melotot, membuat Aska terkekeh lalu mengangguk.

Dodit keluar, membuat Aska duduk di ranjang sebrang Karen. Ia mengeluarkan handphonenya dan mulai fokus dengan benda hitam itu. Selang beberapa menit, ia melirik Karen dan mendapati anak itu mulai menggerakkan kepalanya. Melihat itu, Aska berdiri dan menghampiri Karen.

"Masih sesek, gak?" tanya Aska.

Karen menggeleng, membuat Aska melepaskan masker oksigen yang ada di wajah Karen. Setelah masker oksigennya lepas, Karen duduk dan mengatur tarikan nafasnya. Ia masih terlihat terrngah-engah, tapi tidak separah tadi.

"Tadi lo ngangkat gue ke sini ya?" tanya Karen dengan wajah polosnya.

"Iya." jawab Aska.

"Makasih, ya.." balas Karen membuat Aska tersenyum kecil, lalu mengangguk.

"Hp lo tadi jatoh," ucap Aska memberikan handphone Karen yang tadi terjatuh saat ia menggendong Karen. Untung saja handphone itu di lindungi dengan casing, kalau tidak pasti belakangnya sudah retak.

"Nggak retak kok, tenang aja," lanjut Aska membuat Karen yang sedang memperhatikan handphonenya mendongak, lalu terkekeh.

"Kenapa?" tanya Aska.

"Casingnya nyolong punya papa," jawab Karen membuat Aska tertawa.

"Eh Aska," panggil Karen.

Mendengar itu, Aska berhenti tertawa dan melempar tatapan tanya ke Karen. Ia kemudian duduk di tepian ranjang Karen yang kosong.

"Kemaren gue stalk instagram lo, terus gue kaget lo ada dua. Edit di mana? Gue juga mau dong edit kayak gitu, tapi sama Gal Gadot. Biar keliatan sodaraan," tanya Karen.

"Edit?" tanya Aska balik membuat Karen mengangguk.

"Foto yang mana, sih?" tanya Aska lagi membuat Karen menyalakan handphonenya dan membuka aplikasi instagram. Kemudian ia langusng mengetik akun Aska di kolom search.

Rester [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang