Jam menunjukkan pukul 9 malam. Karen dan yang lainnya baru saja pulang dari restoran. Seperti yang sudah Papa katakan di hari sebelumnya, hari ini Papa dan Opa emngajak mereka semua untuk maka malam di luar. Katanya, sih, agar Papa dan Opa bisa mendengar cerita tentang Nath dan Karen di sekolah lewat temam-temannya.
Tadi, Dodit pulang ikut mobil Opa. Karena sudah terlalu larut dan ia tidak membawa kendaraan, ia memutuskan untuk menginap di rumah Karen. Lagipula ia masih meninggalkan satu seragam yang kebetulan adalah seragam untuk hari esok. Masalah buku, ia bisa meminjam buku cetak di perpustakaan dan membeli 1 buku tulis untuk semua mata pelajaran besok. Jadi Renata, Mama Dodit, megijinkan anaknya menginap malam ini. Dan tentu saja Dodit akan tidur di kamar Nath.
"Gue seneng deh hari ini," ucap Karen sesaat setelah ia selesai mengunyah burger yang tadi ia beli sebelum pulang.
"Gara-gara dinner?" tanya Dodit membuat Karen mengangguk.
Mereka berdua sedang duduk di meja makan dengan berbagai macam makanan dari beberapa fast food yang buka 24 jam.
"Gue jadi ngerasa lega karena udah minta maaf sama Nath. Ga tau Nath mau maafin gue atau nggak, yang penting gue udah minta maaf," jawab Karen.
"Cuma gara-gara nungguin lo terus dia telat, lo sakpe minta maaf kayak gitu? Lagian kan menurut gue yang harusnya minta maaf dia, hukan lo. Dia bawa lo sambil ngebut, padahal dia tau jelas kalo lo ga bisa di ajak ngebut. Suka hernag ue smaa dia," balas Dodit.
Karen menghela anafasnya, lalu menatap Dodit. "Gue bakal lakuin apapun supaya Nath balik ke gue,"
Dodit tersenyum kecil, "Lo sayang banget ya sama dia?" tanya Dodit.
Karen mengangguk mantap. "Abisnya dia ganteng banget, mirip Papa waktu muda. Coba kalo dia nggak ganteng, nggak bakal mau gue minta maaf terus sama dia," jawab Karen dengan nada bercanda.
"Kadang gue suka kesel liat Nath ngga peduli sama lo. Padahal sebagai kakak, harusnya dia sayang sama lo. Apalagi lo sakit kayak gini," balas Dodit.
Karen tersenyum, lalu matanya sendu menatap Dodit.
"Siapa sih yang mau ada di posisi gue? Kalo ada hadiah emas batangan buat orang yang kuat kayak gue, mungkin gue dapet lebih dari 1 ton mas batanganan kali" jawab Karen lalu terkekeh, membuat Dodit ikut terkekeh.
Karen dan Nath merupakan pasangan kakak beradik yang namanya sudah terdengar seantero Dirgantara. Selain karena Opa mereka adalah pemilik sekolah, wajah tampan dan cantik yang dimiliki keduanya membuat siapa saja dapat dengan mudah menghafal wajah mereka. Selain itu, nama Karen dan Nath juga sering tertulis di piala yang di pajang dekat ruang kepala sekah. Itu adalah piala yang mereka dapatkan atas prestasi nonakademik mereka.
Sebagai kakak adik, tentu mereka memiliki beberapa kesamaan. Contohnya seperti, mereka sama-sama mahir bermain basket. Waktu SMP, Karen merupakan kapten tim basket yang menjabat selama hampir 2 tahun lebih. Dan selama 2 tahun lebih itu, tim basketnya tudak pernah absen mendapatkan piala, entah juara satu, dua, atauoun tiga. Ia juga sering ikut latihan di luar sekolah bersama teman-temannya dari sekolah lain. Selain itu, mereka juga sama-sama tidak suka asap rokok. Mereka tidak suka brokoli dan kacang panjang.
Satu hal yang membuat mereka berbeda dari kakak adik di luar sana, adalah posisi Nath yang seperti tidak menganggap Karen ada. Memang hal ini terjadi pada beberapa orang, tapi hal macam itu biasanya hanya sementara saja. Biasanya seorang kakak akan merasa iri ketika Mamanya mengandung adik bayi. Tapi seiring berjalannya waktu dan saat mereka tumbuh bersama, perlahan rasa iri itu berubah menjadi rasa untuk melindungi.
Tapi berbeda dengan Nath. Seiring berjalannya waktu, rasa iri itu tidak pernah sedikitpun berubah dalam dirinya. Ia selalu menganggap kalau ia tidak punya adik. Ia selalu menolak untuk mendengar kabar terbaru tentang adiknya. Ia selalu menutup hatinya untuk setiap permintaan maaf yang adiknya lontarkan. Sakit memang, tapi inilah kenyataan yang jarus Karen rasakan.
Untuk alasan atas semua sikap Nath, Karen masih menutup mulutnya untuk telinga-telinga penasaran yang ingin mendengar ceritanya. Ia punya banyak sekali cerita yang belum pernah ia beberkan, termasuk pada Dodit yang notabenenya adalah orang terdekatnya saat ini. Karen rasa, menceritakan kesedihannya bukanlah sesuatu yang bagus. Ia tidak ingin orang merasa kasihan dengan apa yang harus ia hadapi.
"Udah denger lagunya why dont we yang trust fund baby belum?" tanya Dodit.
"Baru sekali doang di radio, kenapa?" tanya Karen balik.
"Enak lagunya," jawab Dodit. Kemudian ia menatap mata Karen, "I want a smart girl, stronger than her father. I like my women independent, and i say to people thats my lady," lanjut Dodit membuat Karen terkekeh.
"Kok bisa ngomong bahasa inggris?" ledek Karen.
Dodit tersenyum sinis. "Want more?" tanyanya membuat Karen menahan senyumnya.
"Give me more," jawab Karen.
"You ask for it," balas Dodit. "It took a while to figure out, what type a girl that i'm about. Who brings the real man out of me," lanjutnya membuat Karen tertawa.
"Did you already figure out what type a girl youre about?" tanya Karen kembali menahan senyumnya.
"Nah, i aint got no type. I already found one, and she's stronger than her father. She's also the independent one, who brings the real man out of me," jawab Dodit sukses membuat Karen tertawa lagi.
"Ketawa aja, emang lo ngerti artinya?" tanya Dodit meledek. Harusnya Karen terpesona dengan jawabannya barusan, bukan nalah keldeknya. Apa cara Dodit kurang romantis untuk menyatakan cintanya secara tersirat?
"Ngerti. Les inggris di mana?" tanya Karen.
"Sewa guru dari London langsung. Demi nyenengin lo nih," jawab Dodit balas tersenyum.
"Lo nggak ada niatan buat pacaran? Kayaknya lo belom pernah post foto sama cowok di instagram," tanya Dodit kemudian.
"Walaupun gue ngga pernah post foto sama cowok selain Papa, mantan gue banyak, tau! Kalo di ceritain satu-satu nggak bakal selesai sampai minggu depan," jawab Karen membuat Dodit memasang wajahnya seperti 🤨.
"Gak lah bercanda. Emang gue elo, suka sama cewek A terus naksir B eh jadiannya sama C. Aneh," lanjut Karen.
"Dih, kata siapa gue begitu?" tanya Dodit.
"Banyak lah yang udah tau tentang lo. Jadi ragu gue," jawab Karen.
"Ragu kenapa?"
"Ragu. Lo orangnya setia apa nggak?"
--
HAIHAI
libur jadi cepet update wkwkwk
segini dulu yach
maaf kl absurd, gaenak dibaca 😊😪
btw, THANKS BUAT 111K NYA YAAMSYINGGGG IM SHOCKING UUUUUPPPPP 😚😚😚😚😚😚☺☺☺☺☺
vommentnya yaaaaagriertoast💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Rester [COMPLETED]
Fiksi Remaja[completed story] [highest rank : #3 in SadEnding, 8 July 2019] •°•°•°• "Dit, kenapa lo bisa lengket terus sih sama cewek penyakitan kayak Karen? Kenapa nggak cari cewek lain aja yang bisa di ajak have fun? Karen kan lemah. Diajak main basket aja n...