Beberapa minggu kemudian, Karen diperbolehkan pulang dari rumah sakit dengan catatan tidak melakukan banyak kegiatan fisik. Hari ini Karen pulang dijemput opa, karena Papa sibuk seperti biasa. Jam 12 tepat Karen keluar dari rumah sakit. Ia tersenyum lebar saat melihat mobil Papanya terparkir di parkiran.
"Udah lama nggak naik mobil," ucap Karen membuat opa tertawa.
"Papa sampe rela loh tadi berangkat ke kantor naik mobil lain. Katanya kamu seneng kalo dijenput pake mobil itu," ucap Opa.
Karen mengangguk, "Kalo pake mobil itu berasa lagi sama Papa. Parfumnya masih nempel," jawab Karen terkekeh.
"Papa hari ini pulang jam berapa, Opa?" tanya Karen.
"Tadi bilang sih jam 7 udah jalan pulang. Emang kenapa?" tanya Opa balik.
"Gak apa-apa. Aku bosen kalo di rumah sendirian," jawab Karen.
Mendengar itu, opa tampak berpikir. Tidak mungkin ia mengajak Karen jalan ke mall karena ia masih ada tamu di sekolah, jadi ia harus sesegera mungkin kembali ke
sekolah. Lalu terbesit ide cemerlang untuk mengajak Karen ke sekolah. Agar setidaknya, Karen masih bisa merasakan suasana sekolah walaupun ia tidak ikut belajar di dalam kelas."Ke sekolah aja, mau?" tanya Opa.
Mendengar itu, Karen langsung tersenyum sumringah. Ia tampak sehat hari ini. Wajahnya segar dan badannya mulai sedikit lebih terisi karena belakangan ini ia mulai makan makanan yang menurutnya enak.
"Mau mau! Karen mau makan nasinya tante katsu," jawab Karen.
Opa mengangguk pelan, lalu menggandeng Karen agar berjalan lebih cepat menuju mobil. Pikiran opa sekarang sudah bercabang ke mana-mana karena habis ini ada beberapa kasus yang harus ia urus dan sesegera mungkin ia harus kembali ke sekolah.
⛈⛈
Jam sudah menunjukkan pukul 1 lewat 5 saat Karen turun dari mobil. Tanpa memperdulikan Opa yang masih memberesi barang-barangnya, Karen langsung turun dan berjalan ke kantin. Lapangan sekolah sepi, jelas karena murid-murid sedang dalam jam pelajaran. Karen langsung menghampiri tempat makan favoritnya, si tante yang akrab dengan panggilan tante katsu.
"Tante, nasi pake sop kacang merah sama ayam tepung tan!" ucap Karen sembari duduk di meja jatah tante katsu.
"Eh Karen! Udah lama nggak jajan," balas tante katsu membuat Karen menyengir.
Kemudian ia mengeluarkan handphonenya karena ada suara notifikasi masuk. Ternyata itu pesan daru Dodit.
Dodit
karen
dimandosKaren tersenyum kecil. Hatinya mendadak terasa lega karena ternyata Dodit masih mau menghubunginya.
Karen
kntin sklh
np ?Sedetik kemudian, jawaban dari Dodit datang. Karen sampai heran kenapa Dodit menjawab pesannya dengan kecepatan tinggi begini.
Dodit
lo skolah hari ini?
emang uda sehat?Karen
emng karen bs skit ?
kn dr kmrn shat mllu
🤗🤪Di sebrang sana, Dodit terkekeh. Karen memang tidak pernah merasa kalau dirinya sakit. Tidak heran jika ia mau saja di ajak nongkrong sana sini sampai malam.
Dodit
seriiiiuuus
kemaren kan sakit
bagus deh kalo ga sakit
jd gue ga kawatir 😌Kekehan Karen mereda. Ia mengulas senyum kecil melihat pesan Dodit barusan. Tetapi sata sedang mengetik balasan, pesan dari Dodit muncul lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rester [COMPLETED]
Fiksi Remaja[completed story] [highest rank : #3 in SadEnding, 8 July 2019] •°•°•°• "Dit, kenapa lo bisa lengket terus sih sama cewek penyakitan kayak Karen? Kenapa nggak cari cewek lain aja yang bisa di ajak have fun? Karen kan lemah. Diajak main basket aja n...