ENAM

5.9K 728 14
                                    

Konoha, Musim Gugur.
13 tahun yang lalu.

"Bu, Sakura kemana?"Tanya Sasuke ketika ibunya sedang memasak di dapur. Sasuke merasa tidak enak. Kejadian itu sudah terjadi sebulan yang lalu. Apa Sakura masih marah padanya? Karena mulai sejak saat itu Sakura benar-benar tidak pernah kembali ke rumahnya.

Mikoto menggeleng, "Tidak tau. Sakura sudah tidak pernah kesini yah.", Menyadari bahwa kini rumahnya sepi tanpa suara cempreng Sakura.

"Apa Sakura kembali ke Suna?"Tanya Sasuke lagi berhati-hati.

"Ibu tidak yakin. Coba kau antar kue ini ke rumah Haruno di depan. Lalu kau bisa tanyakan langsung dimana Sakura.", Mikoto memberikan sebuah piring ditutupi serbet oleh Sasuke. Sasuke menerimanya dengan mengangguk pelan.

"Okey."

"Sasuke mau kemana Bu?"Itachi duduk di dapur sembari memandangi adiknya yang membawa sebuah piring dan berjalan keluar.

"Mengantar kue sekaligus mengecek Sakura.", Mikoto kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Hah? Mengecek Sakura? Memang ada apa dengan Sakura?"Itachi yang sedang memakan kacang tersedak. Merasa bahwa pendengarannya telah salah menerima apa yang diucapkan ibunya.

Mikoto menyerit melihat Itachi, memberikan gelas bermaksud untuk menyuruh Itachi untuk segera minum, "Sasuke mencarinya. Sudah lama ia tidak main kemari."

Itachi mengambil gelas itu dan terdiam.
"Hahahaa... Sungguh Bu? Dasar anak kecil. Seandainya ada anak seumuran ku di kompleks ini. Tapi lihat para tetangga Bu, bahkan pagar Mereka lebih tinggi dari pintu rumah mereka."Keluh Itachi sembari menunggu air di gelasnya penuh.

"Sst... Tidak boleh bilang seperti itu."Mikoto membersihkan tangannya. Pekerjaannya sudah selesai.

Itachi meneguk airnya hingga tandas. Kemudian melanjutkan obrolan mereka.

"Hanya Keluarga Haruno di depan. Uzumaki di ujung kompleks dan nenek Chiyo di kompleks sebelah yang pagar rumahnya senormal kita.", Itachi berusaha mengingatkan ibunya.

"..."

Mikoto hanya melirik putra sulungnya sebelum keluar dari dapur.

...

Sementara itu,

Sasuke mengetuk pintu rumah Haruno.

Mebuki membuka pintu rumah dan menatap anak kecil yang membawa sepiring kue. Ia mengenalinya, "Ah, Uchiha. Sasuke kan namamu?"Tanyanya meyakinkan. Sasuke tersenyum mengangguk.

"Iya bibi. Ini kue dari ibuku."Sasuke memberikan kue itu pada Mebuki. Mebuki mengintip sedikit kue di balik serbet itu.

"Ah, wangi sekali. Silahkan masuk. Mari sini kuenya, biar bibi pindahkan dulu."

Sasuke mengikuti Mebuki yang masuk ke dalam rumah. Kesan hangat dan berwarna yang pertama kali Sasuke dapatkan. Dapur keluarga Haruno berada di depan bergabung dengan ruang televisi. Banyak bingkai wajah Sakura disana. Sasuke melihatnya satu persatu.

"Bibi, Sakura mana?", Akhirnya Sasuke memberanikan diri untuk bertanya.

Mebuki terdiam, "Sakura? Ah, dia ada di Suna."Jawabnya. Ia juga merindukan anaknya itu.

"Suna?"Sasuke menyerit, kenapa Sakura berada di Suna?

"Iya, dia tinggal bersama neneknya disana. Ada apa?"Mebuki mengelap piring yang ditempati kue tadi yang tadi dicucinya.

"..."Sasuke tidak tau apa yang harus di katakannya lagi.

"Ini, sampaikan pada ibumu terima kasih banyak."Mebuki tersenyum memberikan kembali Piring dan serbet.

"Iya bibi."Sasuke mengangguk.

"Sering-sering yah main kemari. Tunggu sebentar."Mebuki terlihat mengambil kantong plastik.

"Bibi kapan Sakura kembali?"Tanya Sasuke.

Mebuki membuka kulkasnya dan memindahkan banyak sekali tomat pada kantung plastik tersebut. "Bibi juga tidak tau. Sakura masih betah disana dan kami juga sibuk."

"Apa Sakura tidak akan kembali?"Tanya Sasuke. Mebuki memberikan kantongan berisi penuh tomat di dalamnya.

"Mungkin tidak dalam waktu dekat ini.", Jawab Mebuki sedih. Sasuke mengambil kantungan itu.

"Saya pulang dulu Bibi.", Pamit Sasuke.

"Salam buat ibumu.", Mebuki tersenyum.

...

"Sasuke? Ada apa?", Mikoto melihat wajah Sasuke yang menyerit. Hal ini sering terjadi jika saja putra bungsunya sedang sedih.

Sasuke meletakkan piring, serbet serta kantung plastik berisi tomat diatas kitchen set.

"Ibu... Sakura pergi, ia tidak kembali. Ia pergi ke Suna. Ibu apa ini karena ku? Apa dia masih marah padaku?"Suara Sasuke berubah sendu.

"Jangan sedih.", Mikoto memeluk anak bungsunya yang baru saja merasa kehilangan seorang teman.

"Ada apa ini?", Itachi yang penasaran dengan apa yang terjadi menyusul ke dapur. Ia melihat adiknya dengan wajah kusut masuk ke dalam rumah.

"Sasuke bersedih, Sakura pergi ke Suna.", Jawab Mikoto.

"Hahaha... Mampus kau!", Ejek Itachi. Tertawa dengan keras.

"Ibu...", Sasuke merenggut pelan.

"Itachi.", Tegur Mikoto.

"Apa ini salah ku sampai Sakura pergi. Dia tidak mau pulang."Ujar Sasuke. Entah kenapa dadanya terasa sesak mengingat setelah perkataannya pada Sakura, perempuan merah muda itu menangis dan tidak pernah kembali ke rumahnya.

Itachi menaikan bahunya. "Hah... Rasanya rumah ini akan sepi lagi."

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang