Naruto berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin oksigen ke dalam paru-paru nya. Dadanya terasa panas dan terbakar. Dari jauh ia bisa melihat Sakura sedang tertidur pulas di bangku taman yang sepi. Perlahan Naruto berjalan mendekati Sakura dan duduk di sampingnya. Naruto mengulum senyum memperhatikan wajah Sakura yang tertidur.
"Kau tau, seandainya aku yang menjadi tetangga depan rumahmu, apa kau juga akan mengejarku seperti kau mengejar Sasuke?"Naruto menyenderkan tubuhnya, ikut mendongkak dan menutup mata. Menikmati sejuknya angin yang bersmilir di bawah pohon tua itu.
"Kau itu cantik Sakura-chan.Kau pantas mendapat yang terbaik."Ujar Naruto.
Perlahan kesadarannya ikut memudar, ikut terlelap mimpinya. Naruto tersenyum kecil. Kali ini ia akan berusaha mendapatkan perhatian Sakura.
...
Sasuke perlahan melangkahkan kakinya ke sebuah taman yang bahkan ia tidak tau keberadaannya sejak ia bersekolah disini. Dimana Sakura mengetahui tempat ini? Tapi memang tempat ini cukup terawat untuk ukuran sebuah taman yang tersembunyi dan tak ada yang mengetahui. Hanya ada sebuah air ancur tua yang sudah tidak menyala. Beberapa kursi walau terlihat karatan, tapi masih bagus dan terlihat kokoh. Dari jauh ia dapat melihat Naruto yang ikut terlelap di samping Sakura. Di sebuah bangku di bawah sebuah pohon.
Sasuke mendekati kedua orang itu dan mendapati bahwa keduanya sedang terlelap. Uzumaki Naruto, terdiri dengan senyuman konyol di wajahnya. Sasuke mengalihkan pada sosok sahabatnya, wajah Sakura masih sembab, jejak kering air matanya pun masih ada. Sasuke menarik napasnya lega. Rasa khawatir yang sedari tadi menghantuinya perlahan terangkat dengan melihat Sakura disini.
Sasuke meletakkan bekal dan botol milik Sakura diatas kursi, Sasuke mengangkat perlahan tubuh Sakura. Cukup kesulitan ia mengambil bekal dan botol milik Sakura. Namun perlahan Sasuke berjalan meninggalkan Naruto dengan Sakura di gendongannya. Bersyukur bahwa walau pipi Sakura terlihat bulat namun tubuh perempuan digendongnya ini tidak terlalu berat.
Sasuke tidak merasa malu saat mengangkat tubuh Sakura yang terlelap melewati tiap koridor sekolah. Tujuannya adalah ruang UKS. Baik adik kelas maupun kakak kelas yang kebetulan berpapasan dengan mereka saling berbisik dan kebingungan. Apalagi yang melihat adegan konyol di kantin tadi. Mereka tidak segan untuk berbisik keras mengutarakan pemikiran mereka.
Namun ada juga memaklumi ini. Karena mereka sering melihat kemesraan Sasuke dan Sakura sedari kelas satu.
Dengan bantuan seseorang yang bahkan Sasuke tidak kenal, ia berhasil membuka pintu UKS dan menidurkan Sakura diatas kasur. Perlahan Sasuke menyelimuti tubuh Sakura. Lengannya terasa keram karena menggendong Sakura cukup jauh. Guru penjaga UKS juga membiarkan Sasuke masuk dan tidak memperhatikan. Hanya menggeleng pelan kemudian melanjutkan aktivitasnya membaca buku.
Sasuke menyeret kursi di samping tempat tidur kemudian duduk dan membuka bekal Sakura, memakan perlahan isi dari kotak itu. Sambil sesekali memperhatikan Sakura yang semakin terlelap dalam tidurnya.
Hanya beberapa suapan lalu Sasuke minum. Perlahan ia naik keatas kasur dan ikut terlelap di samping Sakura.
...
Naruto membuka matanya saat menyadari Matahari menyengat kulitnya. Dengan panik ia memandang kosong di sampingnya. Sakura hilang.
Naruto langsung berdiri dan menuju kembali ke kelaskelas mengingat kelas selanjutnya adalah guru yang galak.

KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING
FanfictionFALLING [1] Sakura mencintai Sasuke sejak pertama kali mata emeraldnya menangkap sosok itu dan akan selalu tetap seperti itu. Ino pernah berkata bahwa Cinta itu kuatmu dalam mempertahankan perasaan itu, namun lepaskanlah jika kuatmu tidak dihargai...