DUA PULUH EMPAT

4.1K 544 32
                                    

Konoha, Musim panas
tahun lalu.

Sakura duduk menyender di kasur milik Sasuke. Sesekali membaca buku novel di tangannya. Novel yang ia mati-matian dapat dan Sakura beruntung menjadi 1000 orang pertama yang dapat membaca novel itu duluan sebelum dijual komersial dua bulan mendatang.

Sasuke berjalan bertelanjang dada di depan Sakura. Cuaca memang sedang sangat panas sekali. Apalagi sejak tiga bulan yang lalu, Itachi mulai mengajak Sasuke untuk melakukan olah tubuh untuk membentuk badannya. Sakura akui that's worth it. Tubuh Sasuke menjadi lebih tinggi dalam hitungan bulan, dan juga berbentuk pada tempat seharusnya. Sakura sebenarnya diajak dengan Itachi juga. Namun pada hari pertama, lari keliling kompleks. Sakura bahkan tidak mampu setengahnya. Besoknya ia terbaring diatas kasur karena masa periode-nya datang lebih cepat disebabkan dirinya terlalu banyak aktifitas. End of story, Sakura tetap Sakura yang kurus tanpa memiliki body pack seperti Sasuke yang mulai terbentuk, enam. Sialan, Bahkan Sakura menghitungnya.

Sakura menghela napas pelan. Harusnya ini menjadi pemandangan krusial untuk dirinya sendiri. Apalagi Sasuke memang tidak pernah menunjukan hasil olah tubuhnya itu pada siapapun selain Sakura tentunya.

Tapi...

"Sas, apa kita pernah membicarakan ini? Tentang perasaanku yang masih sama. Bisa-bisa aku perkosa kamu, gara-gara lihat kau telanjang dada didepanku."

Sasuke mendengus lalu tertawa.

"Masih jaman yah Sak? Aku pikir kau sudah lupa tentang bualan konyol itu. Ayolah!"Sasuke memakai baju kaos miliknya lalu ikut duduk di samping Sakura.

Sakura menyerit, "Seribu kali aku bilang ke kamu kalau aku..."

Sasuke mengangguk cepat, "Tidak bercanda. Oke. Tapi aku kan nyaman sama kamu. Jangan bikin aku rasa illfeel. Kau terlalu banyak baca novel."Sasuke turut mengambil buku sejarah miliknya dan mulai ikut membaca disamping Sakura. Sakura mengehela napas pelan lalu kembali membaca novel miliknya.

Sakura tidak dapat mengelak novel-novel yang dibacanya hanya pemuas belaka. Karena kebenarannya ialah kisah cintanya tidak berjalan indah seperti novel yang pernah dibacanya.

Sasuke memandangi Sakura yang sibuk membaca novel di pangkuannya, "Kali ini ceritanya tentang apalagi Sakura?"Tanya Sasuke. Ia tidak habis pikir bagaimana sahabat pinknya itu mengabiskan uang jajan miliknya hanya untuk sebuah cerita pada suatu buku.

Sakura terkejut langsung menutup buku novel miliknya.

Sakura tersenyum gugup, "Kisah tentang seorang tentara yang terluka dan mengambil cutinya. Saat pulang seluruh desa menanyakan istri yang tidak pernah punya. Tapi sesampainya dirumah istrinya itu memang ada, bahkan ia tidak kenal."jawab Sakura.

Wajah Sasuke langsung mengerut mendengarnya, "Sound Weirdo."Ucap Sasuke. Hanya karena novel dengan cerita itu Sakura sampai menangis untuk mendapatkan email konfirmasi pemesanan dan buru-buru membayar jam 10 malam, menculik aka memaksanya mengantar ke ATM depan kompleks dengan dalih ingin membeli perlengkapan tugas praktek yang mendesak.

Sakura tersenyum gugup, "Kemarin juga kalau tidak salah tentang dokter yang resign dari pekerjaannya kan? Terus malah jadi sekretaris di perusahaan entertain. Aneh-aneh saja."Sakura menyembunyikan buku novelnya itu.

Tidak mungkin ia jujur, 'Ini ceritanya tetang anak bego yang jatuh cinta sama sahabatnya sedari kecil.'

"Makan yuk, aku lapar."Ajak Sakura. Sasuke mengangguk, menutup buku miliknya. Beranjak dari kasur.

"Kayaknya di freezer ada es krim. Ayo."

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang