LIMA PULUH SEMBILAN

4.3K 495 29
                                        

Sakura harusnya menertawakan dirinya sendiri karena masih saja berharap dan cemburu pada Sasuke. Ia menghirup napas lega, memeluk tubuhnya erat menahan tangisan yang tiada berarti. Sakura berbalik menatap pintu aula yang menjadi tempat acara prom mereka berlangsung. Lega lepas dari hiruk pikuk yang membuatnya sesak. Sekarang ia harus pergi dengan cepat, menenangkan diri, sendiri, disuatu tempat. Sebelum Gaara atau Ino mendapati dirinya.

Tujuannya sekarang tempat sepi, dan sepertinya lapangan futsal adalah pilihan yang tepat. Sakura merapatkan selendang miliknya menutupi bahunya yang terbuka. Berharap tidak bertemu dengan mahluk halus atau penunggu sekolah mereka disana, karena saat ini hal yang ia khawatirkan bukanlah manusia tetapi mahluk kasat mata yang mendapatinya sedang larut dalam kesepian, lalu mengajaknya untuk bermain.

Sakura dapat melihat sekumpulan orang sedang duduk melingkar mengelilingi api unggun di pinggir lapangan. Sakura memicingkan matanya ditengah kegelapan. Terasa familiar dengan salah satu dari mereka yang menghadap padanya, Rambut pirang dengan model menyebalkan itu hanya ada satu disekolah mereka, Naruto. Semakin jelaslah dua orang yang bersamanya, Sudah pasti Sai dan Shikamaru. Tapi untuk apa mereka berada disini? itulah sebabnya Sakura tidak melihat mereka.

Dengan cepat Sakura menghampiri mereka, bergabung sepertinya tidak terdengar buruk. Mereka adalah teman sekelasnya, ia merasa aman dibanding sendirian. 

kehadiran Sakura jelas menjadi tanda tanya besar bagi Naruto, ia mengisyratkan kedua sahabatnya untuk menoleh melihat Sakura mendekat.

"Sakura?"Panggil Naruto berusaha meyakinkan, berharap itu bukanlah hantu yang sedang menyamar menjadi teman berambut merah mudanya.

Sakura dengan canggung duduk diantara celah besar Sai dan Naruto. Api unggun membuat dirinya tidak lagi kedinginan.

"Apa acara berakhir secepat itu?" Shikamaru yang pertama kali menegurnya.  

Sakura memajukan telapak tangannya berusaha meraup kehangatan dari api di depannya, "Aku hanya kehilangan mood."jawabnya sembari memamerkan senyuman kecutnya.

Sai menoleh ke belakang Sakura, "Dimana Sasuke?"pertanyaan Sai jelas sangat tidak masuk akal. Ingin sekali ia berteriak menjawab pertanyaan itu 'Dia sedang bermesraan dengan Shion di lantai dansa?' Sakur tanpa sadar mendengus kesal.

"Apa aku harus terus bersamanya?"

Sai menaikan kedua bahunya, "Aneh, tidak. Ia memang seharusnya bersama Shion."Sai menoleh lagi kebelakang, seakan mencari sesuatu.

Naruto mengangguk, "Dan kau bersama dengan Gaara."

Sakura meringis mendengar pasangan kencannya malam ini, "Sial!"

Umpatan Sakura jelas tanda bagi mereka untuk tidak lagi mengungkit topik tersebut. Mereka berempat hanya diam saling menikmati keheningan dan suara malam.

Sampai Sakura melihat sebuah botol disamping kirinya. Diantaranya dengan Naruto. Ia meraihnya dengan cepat.

"Apa ini?"Sakura melambaikan botol itu yang langsung saja membuat mereka panik. Naruto berusaha meraih botol itu, namun Sakura menyembunyikannya di bawah gaunnya. Membuat Naruto berpikiran dua kali untuk merebut botol itu.

Sai dengan cepat menjawab, "Itu minyak tanah, untuk api unggun."Mengisyaratkan kedua temannya untuk mendukung jawabannya.

Sakura nampak berpikir, "Aku haus dan tidak bodoh. Ini Sake."

"Sakura..."Panggil Shikamaru mengingatkan.

Sakura mengeluarkan botol itu dari balik gaunnya, membuka penutup botolnya dan meneguk sake tersebut.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang