SEPULUH

5.3K 658 17
                                    

Sakura duduk di samping Sasuke dengan gugup. Semua anak saling memandang, namun tidak saling mengatakan apa-apa kecuali yang memang saling mengenal. Seorang pria berambut kuning dengan senyuman lebar dan gigi taring terus terpampang di wajahnya duduk di depan Sakura. Beberapa kali berbalik berusaha mencuri perhatian Sakura. Naruto adalah namanya, begitu yang disebutkannya tadi.

Sesi perkenalan diri sedang berlangsung, bergantian setiap anak berdiri memperkenalkan nama dan data diri secukupnya nya di depan kelas yang secara acak dipilih oleh wali kelas mereka. Perempuan cantik dan muda yang memperkenalkan diri sebagai Anko. Tidak sulit bagi Sakura, ia terus tersenyum karena memang sebagian besar anak-anak tersebut adalah anak-anak yang sering bermain bersamanya di taman. Sakura berdiri, karena Anko telah menunjuknya untuk memperkenalkan diri.

"SELAMAT PAGI! NAMA SAYA ...", Sakura tersenyum di depan kelas dengan gugup. Tapi belum sempat ia menyebutkan namanya, lelaki berambut pirang tidak kalah lantang menyebutkan namanya.

"SAKURA-CHAN!"

"Eh? Hehe... Iya benar. Saya tinggal di..."

"KONOHA LAND!"

"EH... Benar."

"AKU TETANGGANYA!"

"Haha... Mohon bantuannya!"

"SIAP SAKURA-CHAN!"

Sakura berjalan kembali duduk pada tempatnya yang memang bersebelahan dengan Sasuke. Naruto tersenyum menatap Sakura. Sakura menatap malu pada lelaki itu karena menginterupsi sesi perkenalan dirinya. Anak lelaki itu terus berbalik tersenyum mengabaikan seorang anak yang kini memperkenalkan diri di depan kelas.

"Aku mengenalmu."Sahut Sasuke

Naruto yang sedari tadi tidak memperhatikan orang di samping Sakura kini beralih. Alisnya bertaut sebelum tertawa dengan cara yang Sasuke benci.

"Kau anak dari keluarga Uchiha kan. Aku dari keluarga Uzumaki."Serunya.

Sasuke mendengus kesal. Ah, yah dia ingat sekarang siapa bocah pirang tengik itu. Anak tukang cari masalah dilapangan sepak bola. Yang berujung pada lelaki itu menyendiri di sebuah pohon tua di dahan tertinggi.

"Enyahlah.", Gumam Sasuke.

Anko yang melihat Sasuke dan Naruto bercakap tanpa memperhatikan kedepan menegur mereka berdua. Sasuke disuruh maju ke depan untuk memperkenalkan diri.

Bukannya Sakura tidak menyadari itu. Perempuan pirang yang duduk tidak jauh dari bangkunya bersama Sasuke terus melirik kearah mereka. Perempuan itu juga melemparkan tatapan sinis yang Sakura benci. Apalagi tatapan memuja yang ia berikan pada Sasuke. Tapi wajah perempuan itu sangat familiar. Tentu saja, si Barbie kompleks. Begitu teman-teman sepermainan di taman memanggil perempuan yang cantik bak paras Barbie. Rambutnya yang berwarna blonde dan mata birunya yang besar menjadi alasan utama mengapa ia di juluki sebagai Barbie.

"Nama saya, Uchiha Sas..."

"SASUKE!"Sebut perempuan itu lantang.

"...", Sasuke menatap datar orang yang mengintrupsikan sesi perkenalkan nya.

"Saya ..."

"Tinggal di perumahan yang sama denganku. Salam kenal Sasuke-kun.", Perempuan itu kembali mengintrupsi Sasuke dengan senyuman centil yang mengundang sorak sorai anak-anak di kelas.

Wajah Sakura menggembung, tidak suka kenyataan bahwa ia resmi punya saingan.

Anko tersenyum gugup, "Silahkan ulangi Uchiha."

"Saya..."

Kali ini Sakura berdiri dan mengintrupsi Sasuke sebelum perempuan itu kembali berbicara.

"Sasuke adalah Suami masa depanku!"

Semua orang terdiam.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang