TIGA PULUH SEMBILAN

3.7K 511 44
                                    

Sasuke menutup pintu rumahnya dengan kesal. Kakaknya itu selalu saja mencari cara agar mengusik ketenanganya. Harusnya pria dengan keriput di wajah itu tidak berada dirumahnya sampai pria itu selesai kuliah dan kembali kerumah hanya untuk memindahkan barang-barang milik pria itu, lalu pergi selamanya dari rumah orang tua mereka. Sasuke mengharapkan itu. Jangan katakan ia kasar, Itachi harusnya lebih dewasa dan....

Apa Sasuke?

Menganggap bahwa perasan Sakura bukanlah permainan?

Kau saja bahkan tidak paham tentang apa yang sebenarnya kau pikirkan sekarang.

Sasuke menatap pintu rumah keluarga Haruno, tanpa sadar kakinya membawanya melangkah. Saat Sasuke menyadarinya, tangannya sudah dua kali pintu rumah Haruno. Seperti biasa, like he always does, Sasuke dengan dua ketukan. Lalu setelahnya wajah Mebuki yang tersenyum dengan penampilan rapi.

"Ohayou bibi." Sapa Sasuke dengan senyum tipis.

Mebuki terlihat bingung melihat si bungsu Uchiha berdiri di depan rumahnya. Sahabat karib putrinya itu selalu berangkat sekolah bersama. Bukannya...

"Eh? Ohayou. Ada apa? Kupikir kau dan Sakura sudah jalan. Apa ada yang tertinggal?"tanya Mebuki, Sakura tadi pamit seperti biasa. Jam yang sama dan kata-kata pamit yang sama yang dihapalnya diluar kepala jika putrinya itu terlambat keseberang rumah Uchiha dan ketukan pintu dua kali terdengar.

'Bu, aku berangkat dulu. Sasuke akan ngambek seperti anak kecil kalau aku telat.'

Sasuke juga ikut bingung, tidak mengerti dengan pertanyaan Mebuki.

"Maksud bibi apa?"

"Sakura sudah pergi dari sekitar setengah jam yang lalu. Bibi pikir kau yang menjemputnya tadi."jelas Mebuki. Berusaha mengingat.

"Hah? Menjemput?"
"Bukan kamu yah? Iya tadi Sakura buru-buru terus pamit, seperti biasa kalau dia terlambat."

Akhirnya Mebuki teringat, tadi pagi ketukan pintu tiga kali. Berarti memang bukan Sasuke, atau empat kali. Tapi Mebuki hapal jika ketukan anak seberang rumahnya itu selalu dua kali.

Sasuke tidak tau harus berkata atau harus memberikan respon bagaimana, jadi dirinya harus hanya tersenyum dan mengangguk pelan, "Begitu ya Bi. Kalau begitu Arigatou."Sasuke berbalik.

"Hati-hati di jalan."

...

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang