LIMA PULUH

3.6K 455 43
                                    

Apa yang kalian harapkan dari keduanya?

Tetap seperti itu.

Karena esoknya, Sakura datang kerumah Sasuke kembali dengan senyuman dan membawa warna di rumah Uchiha.

Seperti biasanya, seperti seharusnya.

Mereka berjalan menuju ke sekolah beriringan, kembali dengan Sakura yang mengoceh sepanjang jalan tentang sekolah kedokteran yang akan dimasukinya. Sakura telah menahan ingin mengatakannya pada Sasuke, kali ini ia tidak bisa menahannya.

Seperti biasanya, seperti seharusnya.

Saat Ino melihat Sakura tersenyum ketika masuk ke kelas diikuti dengan Sasuke yang berjalan dibelakangnya, seperti seharusnya, Ino mengerutkan keningnya. Bukan cuma Ino, Sai, Naruto, Shikamaru dan teman-teman kelas mereka juga ikut terkejut melihatnya. Beberapa hari terakhir ini sangat terlihat jika Sakura sangat menghindari Sasuke, dan bagaimana mereka tau jika dari dulu Sakura sangat tidak ingin dipisahkan dari Sasuke jelas membuat mereka paham sedang ada masalah diantara keduanya.

Namun pagi ini, semua kembali seperti dulu. Masalah diantara keduanya sudah selesai.

Tetapi.

Selalu ada tetapi.

Dimana Sakura yang selalu marah ketika Shion sudah muncul di kelas mereka?

Sakura malah tersenyum. Ketika perempuan itu datang dan mencari Sasuke.

Ino melihat itu, senyum kesakitan Sakura. Tapi ia tidak akan bertanya pada Sakura mengenai hal itu.

...

Makan siang, Tidak ada bedanya dengan beberapa hari terakhir. Sakura, Ino dan Gaara tetap semeja. Di tambah Sasori, kakak kelas mereka bergabung.

Sasuke duduk bersama Shion, Naruto, Sai, dan Shikamaru di meja yang berbeda. Yang membedakan dari hari-hari terakhir ini adalah Sakura yang tersenyum jika ia menatap Sasuke.

"Berhenti tersenyum padanya, bodoh."Bisik Ino.

Sakura terdiam, melirik Ino sebentar. "Aku tahu, Ino-pig."

...

"Masalah sudah selesai?"Tanya Naruto. Sasuke menikmati makannya dengan lahap. Kali ini berbeda dengan kemarin, tidak ada pikiran setiap menelan makanannya.

"Berhenti membicarakan perempuan lain ketika aku berada disini."Tegur Shion dengan raut wajah tidak terima.

Sai tertawa, "Shion cemburu. Lebih baik kita diam saja."

Shikamaru menguap, dia satu-satunya yang sudah selesai makan dari tadi. "Percuma. Sasuke tidak akan bicara sampai makanannya habis."

Sasuke mengarahkan sendoknya ke Shikamaru, mengisyaratkan bahwa perkataan temannya itu benar.

Naruto tersenyum menyindir, "Uchiha dan tata krama mereka. Ini di sekolah umum Sasuke. Bukan sekolah kerajaan."desisnya. Memasukan sesendok makanan ke dalam mulutnya dengan kasar.

Sai memandang kearah meja Sakura.
"Kau tidak cemburu Sasuke?"Tanyanya.

Sasuke menyeritkan dahinya menatap Sai.

Shion menghela napas, "Boys, i am here."Kembali mengingatkan kehadirannya di antara mereka. Serta status yang disandangnya.

Naruto tertawa, "Aku akan bergabung dengan mejanya Sakura. Sepertinya seru..."

Sai menatap Naruto kesal.

"Santai."

Sasuke hanya menggeleng pelan menanggapi tingkah teman-temannya itu.

...

Sepulang Sekolah, Sakura pulang bersama Gaara. Lalu Sasuke, Shion beserta teman-temannya itu memilih menghabiskan waktu hingga sore di perpustakaan untuk belajar bersama.

Sasuke dan Shion sibuk tenggelam dalam pelajaran mereka. Sasuke terlihat mengajari Shion sesuatu dibuku catatan miliknya.

Naruto mengintip lewat rak buku.

"Apa kau yakin masalahnya sudah selesai? semudah itu? Tanpa makian atau perang dunia?"

"Siapa yang kau maksud?"Sai berbalik melihat Naruto sedang mengintip Sasuke dan Shion yang mereka sengaja tinggalkan berdua.

Sai menaikan kedua bahunya tidak peduli, ia kembali melihat-lihat buku yang akan dibacanya.

Shikamaru menyender di tembok menatap kedua temannya itu dengan malas. Kedua temannya yang bodoh itu. Kenapa ia terjebak sial berada disini?

Naruto menyeritkan dahinya. Shion terlihat tertawa dan Sasuke santai menanggapinya. Mereka terlihat asik sendiri.

"Aku tidak mengerti. Apa Sakura belum juga mengerti? Tidak mungkin semudah itu." Naruto menatap Shikamaru, meminta tanggapan temannya itu yang terlihat sama sekali tidak tertarik.

Naruto menatap kedua temannya dengan kesal karena tidak berhasil menarik perhatian mereka. "Apa kalian tidak melihat ini? Sasuke sekarang belajar bersama Shion, Sakura pulang bersama Gaara."Desis Naruto kesal.

Sai menepuk pundak Naruto, "Apa kau cemburu? Sakura pernah menolakmu man, relakan saja Sakura sekarang dengan Gaara. Belajarlah dari Sasuke."

Naruto menyeritkan dahinya dalam. Memandang Shikamaru meminta pertolongan. Tapi Shikamaru hanya mengangguk setuju dengan ucapan Sai.

Naruto kesal, "Aku tidak perlu diingatkan masalah itu. Tapi ini berbeda, Sasuke..."

Naruto tersenyum canggung melihat Sasuke berdiri di samping Sai sedang mengambil buku dengan wajah datar mendengar namanya disebut.

"Ada apa?"Tanya Sasuke bingung mendengar namanya disebut.

Naruto tersenyum, "Tidak ada. Hehe."

Sasuke melanjutkan mencari buku, Sai terlihat terkekeh melihat Naruto yang terkejut.
"Naruto, kita akan diusir dari perpustakaan kalau kau terus saja cerewet."ucapan Sasuke menusuk tajam dan mengancam.

Naruto baru akan membuka mulutnya lagi, tapi Sasuke memotong, "Aku bisa mendengar suaramu dari sana Naruto."

Sasuke menunjuk mejanya dengan Shion dari celah yang Naruto intip.

Naruto hanya tercengir memperlihatkan deretan giginya.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang