LIMA PULUH TIGA

3.2K 446 9
                                    

"Sudah menentukan siapa yang akan kau ajak datang ke Prom night?"Tanya Sai. Pria pucat itu memiliki topik yang sama selama beberapa hari terakhir yang membuat orang-orang sekitarnya menjadi sedikit muak dengannya.

Naruto mendengus bosan, "Apa kau sudah mengajak nona dalam ponselmu itu?"Tanya Naruto balik. Menyindir Sai dengan harapan laki-laki itu peka bahwa Sai hanya akan menemukan jawaban yang sama seperti hari-hari kemarin.

Shikamaru tersenyum menatap Sai, "Kau tahu, Aku dan Naruto akan datang bersama ke acara Prom nanti."Jawaban Shikamaru telak mengundang senyuman pahit Sai.

Shikamaru memutar matanya ketika melihat senyuman Sai.

"Yah, buatlah kejutan dihari terakhir di sekolah ini. Guncangkan sekolah ini dengan rumor homosexual diantara kalian berdua."Terang Sai, menganggap bahwa teman-temannya selalu menganggap angin lalu pertanyaannya.

Naruto tertawa namun kemudian bergerdik ngeri memikirkannya. "Sai, aku malah memikirkan untuk tidak hadir. Omong kosong begitu untuk apa diikuti. Lagipula masih ada upacara kelulusan nanti."

Sai menyerit menatap Naruto. "Oke, katakan binatang apa yang menyengat otakmu, karena aku entah harus bersyukur atau mengutuknya hingga kau berubah seperti ini."

Shikamaru menggeleng pelan, "Prom night adalah malam terakhir Sasuke bersama kita."

Sai menunduk, Shikamaru benar. Walau hasil tes Sasuke belum keluar tapi mereka punya perasaan yang besar bahwa Sasuke akan tetap meninggalkan mereka. Karena pria itu sialan jenius dan pasti akan lulus. Karena dia Uchiha yang selalu mendapatkan apa yang ia mau.

"Dengar, aku tidak ingin merusak apapun acara kalian. Tapi siapa punya saran yang bagus?"Naruto kini berbicara dengan serius.

Sai menunduk pelan, lalu tersenyum, "Hanya kita berempat."

Naruto dan Shikamaru saling berpandangan lalu tersenyum.

...

"... Gaara mengajakku ke pesta Prom."Sakura mengatakan itu dengan lamat dan menyisipkan nada bahagia di dalamnya. Menanti respon Sasuke akan perkataannya itu.

"Aku turut senang kalau kau juga mengharapkan hal tersebut."Jawaban Sasuke jelas sangat tidak memuaskan Sakura. Namun Sakura tetap tersenyum. Ini terasa aneh karena Sasuke tidak berusaha untuk melarangnya, lagi.

"Yah, bagaimana denganmu? Kau dengan Shion."Yang Sasuke tidak tahu setiap ia menyebutkan nama kekasih sahabatnya itu, tenggorokan selalu terasa kering.

Sasuke tersenyum kecil, "Aku belum memiliki rencana."Jawabnya.

"Kapan hasil tesmu keluar?"Tanya Sakura.

Sasuke berdiri, "Minggu depan."Sasuke mengulurkan tangannya pada Sakura untuk membantu sahabatnya itu berdiri. Sakura menyambutnya dengan senang hati.

"Bolehkah aku memelukmu?"Tanya Sakura dengan hati-hati.

Sasuke menyeritkan keningnya, namun kemudian berganti menjadi senyuman. "Kau meminta izin?"

Dan tepat saat Sasuke menyelesaikan kata-katanya Sakura memeluk Sasuke dengan erat. Sasuke membalasnya.

"Aku membencimu Sasuke."Ucap Sakura teredam pelukan mereka.

"Jadi apa kau akan pergi dengan Shion?"

"..."

"Aku hanya ingin melihatmu juga bersenang-senang juga di pesta, Sasuke."

Aku membencimu yang membuatku selalu menjadi orang bodoh, Aku selalu menjadi orang yang bodoh untukmu. Hanya karena aku yang bodoh ini mengharapkan sedikit dari hatimu untukku.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang