TIGA

6.4K 684 12
                                    

Sasuke berjalan dengan cepat kemudian berhenti. Berjalan dengan cepat dan kemudian berhenti. Begitu terus selama perjalannya menuju taman bermain di kompleks rumahnya. Ia berbalik ke belakang dan mendapati perempuan berambut pink dengan bandana merah polkadot sedang tersenyum cerah kearahnya.

Sasuke berlari dengan cepat, saat ia balik ke belakang Sakura mengikutinya berlari. Akhirnya Sasuke berhenti dan menghadap Sakura marah. Wajah anak perempuan itu memerah dengan nafas tersengal.

"Jangan ikuti aku."Sasuke mengatakannya tanpa intonasi. Tetapi sarat akan dingin.

"Aku hanya ingin belsamamu."Sakura memberikan ekspresi memelasnya yang mungkin saja jika diberikan pada ibunya atau Itachi mereka akan meleleh melihatnya. Tapi tidak untuk Sasuke. Sasuke membenci senyuman itu.

"Sangat menyebalkan. Pergi!"Kali ini Sasuke menaikan suaranya. Kemudian ia berlari kearah taman bermain yang memang sudah di depan mata. Sakura malah tersenyum kecil dan mengikuti Sasuke ke taman bermain.

Sasuke duduk di ayunan sembari memandangi pohon. Menghitung tiap guguran daun yang jatuh ke tanah. Sakura bersembunyi di balik pohon itu memandangi Sasuke. Begitu Sasuke menyadari kehadiran Sakura yang mengintipnya, Sakura terburu bersembunyi kembali di balik batang pohon yang besar itu. Begitu terus hingga yang ke lima kalinya, Sakura kembali mengintip dan menyadari bahwa Sasuke sudah pergi dari ayunan itu berpindah pada sebuah bangku taman.

Sakura menunduk sedih.

"Kau ingin bermain denganku?"Tanya sebuah suara.

Sakura berbalik dan melihat seorang anak laki-laki lebih tua dari usianya, ia tersenyum menatap Sakura.

Sakura menyerit bingung.

"Mereka tidak mau main dengan ku karena mataku menakutkan. Apa kau juga takut dengan mataku?"Tanyanya.

Sakura menggeleng, dia tidak takut dengan mata itu, malah membuatnya semakin penasaran.

"Jadi apa kau mau main denganku? Kita bisa bermain bola."

Sakura memandangi dress-nya yang berkibar tertiup angin.

Anak laki-laki itu menyadarinya dan mengangguk maklum.

"Hmm... Yah. Tapi kau kelihatan bersedih. Mau membicarakannya sambil duduk di ayunan? Kita bisa main bersebelahan."

Sakura melirik Sasuke sejenak yang terlihat senang memanjat sebuah rumah pohon dengan anak-anak yang lain. Akhirnya Sakura mengangguk dan mendapati senyum anak laki-laki itu mengembang. Kemudian mereka sudah duduk berdua di ayunan masing-masing.

"Aku sudah lama tinggal disini. Tapi aku belum punya teman seorang-pun. Bagaimana dengan mu?"

"Aku? Aku balu pindah dan aku menyukai tetanggaku."

"Ah... Aku mengerti."

"Pamanku selalu berkata kalau kau ingin mendekati seseorang, dekati dulu kelilingnya. Aku juga punya adik sepertimu. Dia tidak pernah keluar rumah."

"Bolehkah aku belmain dengannya?"Mendengar pernyataan kakak lelaki tersebut membuat Sakura bergembira. Teman baru.

"Boleh. Tentu saja. Aku akan mengajaknya bermain besok. Aku harus kembali. Adikku kesepian."

"Sampai jumpa besok!"Sakura tersenyum melambaikan tangannya dengan semangat.

"Dekati kelilingnya."Sakura bergumam kemudian berlari ke arah anak-anak yang bermain dan dengan mudahnya ia diterima disana.

...

Sakura mendapati lumayan banyak teman sebayanya dari taman bermain itu. Keesokan harinya Sakura kembali mengikuti Sasuke menuju taman bermain. Sakura tertawa terkikis melihat Sasuke yang emosi melihatnya.

Tetapi bukannya langsung bermain ketika tiba di taman. Sakura malah duduk di ayunan dan menunggu anak lelaki yang menjanjikan membawa adik perempuannya untuk ia jadikan teman. Cukup lama Sakura menunggu. Sampai teman barunya-lah yang menarik dirinya bergabung. Setelah semua temannya pulang termasuk Sasuke, Sakura menyadari bahwa anak itu tidak datang menepati janjinya. Sakura bahkan tak tahu siapa namanya dan dimana rumahnya.

Begitupun hari-hari esoknya. Sakura berhasil mendekati semua orang-orang disekeliling Sasuke. Meskipun ia masih belum mampu bicara dengan Sasuke tanpa mendapat amarah dari lelaki itu. Sakura juga tidak lagi mencari siapa anak lelaki itu. Ia hanya mau mengucapkan terima kasih. Karena pesan paman lelaki itu berguna. Ia kini merasa menjadi dekat dengan Sasuke.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang