DUA PULUH TIGA

4K 547 12
                                    

Konoha, musim dingin
Dua tahun yang lalu.


"Kokoro..."Panggil Sakura riang berlari kecil sembari memeluk tubuhnya sendiri.

Sakura terpaku di depan pintu. Menghiraukan rasa dingin membeku di tubuhnya karena jaket yang dikenakannya tidak terkancing sempurna. Perlahan tetes air mata Sakura jatuh. Lalu secepat itu salju menempel di pipinya mengikuti alur air mata yang terbentuk. Sakura bahkan tidak merasakan dingin itu tubuhnya, ia sudah panas akan kesedihan yang dirasakan.

S niasuke berjalan santai di belakang Sakura. Meniupi dan menggosokan tangannya bergantian. Diluar sangat dingin dan Sakura memaksa ingin melihat Kokoro. Sasuke melepaskan syal yang dikenakannya. Sakura jelas tidak peduli dirinya akan membeku. Dari belakang Sasuke melingkarkan syal miliknya di leher Sakura. Sasuke menaikan kerah jaketnya. Menyerit bingung tidak mendapat respon apa-apa dari Sakura. Perlahan Sasuke mengintip ke dalam gudang.

Suara terisak Sakura perlahan terdengar.

"Sakura?"Panggil Sasuke serak.

Sakura seketika balik dan memeluk tubuh Sasuke erat. Sasuke melihatnya. Kokoro tergeletak kaku kedinginan. Sasuke perlahan mengelus punggung Sakura. Rasa tertusuk menghampiri Sasuke melihat Kokoro sudah mati. Ia dapat mendengar isakan Sakura yang bertambah keras. Sasuke menutup pintu gudang kembali. Perlahan Sasuke mengarahkan Sakura berjalan masuk kembali kerumahnya sembari memeluknya.

Itachi yang berdiri di pintu bingung melihat Sakura terisak di dalam pelukan Sasuke. Niatnya tadi ingin menyusul Sasuke dan Sakura melihat Kokoro. Salju turun semakin deras, ia berniat memasukan Kokoro kedalam rumah saja. Anjing berwarna seputih salju itu entah mengapa sudah Itachi sayangi menyaingi adiknya Sasuke.

Tapi Itachi melihat itu, mata Sasuke berkaca dan perlahan jatuh.

"Ada apa?"Tanya Itachi.

"Kokoro sudah mati."Jawab Sasuke.

...

Sakura enggan keluar kamar sejak mereka menguburkan Kokoro di halaman belakang rumah Uchiha. Terhitung 3 hari ia tidak keluar dari kamar. Sang Ibu dan Ayah bergantian membujuk Sakura agar keluar. Beruntung sekolah sudah diliburkan dari seminggu yang lalu. Sakura tidak mengunci diri di kamar, ibu dan ayahnya bergantian masuk menenangkan dirinya. Bahkan untuk makan saja Sakura tidak ingin beranjak dari selimutnya. Hanya darurat kamar mandilah baru Sakura beranjak dari kasur.

Akibatnya demam melanda Sakura. Tubuhnya lemas dan panas.

Sasuke duduk di samping Sakura yang berbaring tidur.

"Sakura apa kau masih sedih?"Tanya Sasuke.

Sakura mengangguk sebelum akhirnya terbarukan. "Tenggorokanku rasanya sakit."Adu Sakura.

Sasuke berdecak malas, "Itu karena kau terlalu banyak menangis. Bodoh."

Sakura merenggut, "Kokoro mati Sasuke."Ujar Sakura lemas. Ia benar-benar sangat sedih karena anjing peliharaan yang ia anggap bagai anak sendiri itu sudah mati.

Sasuke juga merasakan hal yang dirasakan Sakura. Ia sangat sedih kehilangan Kokoro. Tapi sampai sakit seperti ini Sakura terlalu berlebihan.

"Kau tahu, kalau sudah besar nanti kau bisa memelihara Kokoro yang banyak dan jenis apa saja. Jadi jangan cengeng. Kalau kau cengeng seperti ini kapan kau besarnya Sakura?"

Sakura terdiam, memandang Sasuke, "Kalau besar aku bisa mendapatkan Kokoro yang lain?"Tanya Sakura berubah riang.

Sasuke mengangguk malas, "Yah, kau bisa memelihara 10 Kokoro kalau kau mau. Tapi kalau kau sakit begini, bisa-bisa kau tidak besar-besar."

Sakura bangkit dari tidurnya, "Kau mau membantuku memelihara 10 Kokoro nanti?"Tanya Sakura balik.

"Asal kau sembuh sekarang?"Sasuke bangkit dari kasur dengan ragu pada ucapannya.

"Deal! Aku sudah sembuh."Seru Sakura senang.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang