Konoha, Malam Natal.
Musim dingin, 12 tahun yang lalu.
Ting tong.Sasuke yang sedang membantu sang Ayah mempersiapkan pohon natal merasa terganggu dengan suara bell yang terus terdengar. Diluar sedang bersalju dan siapapun yang berada di depan pintu rumahnya dan memencet bell-nya adalah orang yang tidak sabaran sekaligus tidak mempunyai acara di malam Natalnya sendiri.
"SASUKEEEE!!! KAKAK ITACHIIII!", Seketika Sasuke membeku dan menyadari suara nyaring dan cempreng itu. Meninggalkan ayahnya yang bingung, Sasuke berlari membuka pintu. Itachi yang berjalan menuju pintu tersentak kaget dengan Sasuke yang mendahuluinya dengan berlari.
Sasuke membuka pintu dengan cepat.
"Sakura.", Gumamnya tidak percaya melihat perempuan menyebalkan di dunia itu ada di hadapannya."Halo.", Sakura tersenyum. Ia menenteng dua buah kotak bersampul kertas mengilap dengan pita.
"Selamat Hari Natal!!!"Seru Sakura dengan penuh semangat Itachi tersenyum.
Mebuki di belakang Sakura tersenyum takut, "Sakura bersikeras ingin memberikan hadiahnya malam ini."Ujar Mebuki tidak enak menganggu perayaan Natal keluarga Uchiha.
"Ikutlah merayakan bersama kami Mebuki.", Mikoto. Mebuki menggeleng pelan, menolak halus.
"Terimakash Mikoto. Ada neneknya Sakura di rumah. Kami tidak bisa membawanya keluar. Dia tidak tahan akan dingin. Hanya sebentar saja.", Tolaknya pelan.
"Kau pulang?", "Apakah aku bermimpi?", Sasuke masih terus menatap Sakura yang tersenyum. Senyuman aneh dengan cara yang salah.
"Sepertinya Sasuke sangat merindukan mu Sakura.", Itachi yang bersedekap di belakang tertawa.
"Suamiku...."Seru Sakura senang.
"Hahahahaha...", Semua orang tertawa mendengarnya. Bahkan Sasuke. Bahkan air mata jatuh di pelupuknya. Sebelum akhirnya Sasuke mengelapnya karena tersadar.
"Sakura.", Ucap Sasuke pelan.
"Aku merindukanmu suamiku.", Sakura menjatuhkan kadonya lalu memeluk Sasuke erat.
"Kau bisa bilang R.", Kali ini Sasuke membalas pelukan Sakura.
"Waw. Menakjubkan."Itachi tercengang. Adiknya kini menerima Sakura.
"Masuklah sebentar diluar sedang dingin.", Kali ini Fugaku yang menginterupsi. Mebuki tersenyum kecil sebelum melangkah masuk dalam rumah. Itachi menutup pintu.
"Ini Natal yang sempurna.", Ujar Mikoto melihat Sasuke tersenyum dengan Sakura di pelukannya. Mebuki hanya tersenyum dan mengangguk melihat anaknya.
"Kak Itachi, Sasuke mau menjadi Suamiku.", Sakura melepaskan pelukannya pada Sasuke dan berlari memeluk kaki Itachi.
"Tidak ada Hai padaku Sakura?", Tanya Itachi tersenyum.
"Aku tidak mengatakan tentang hal itu.", Kali ini Sasuke kembali. Ia menyadari ucapan Sakura yang sedari tadi menyebutnya suami. Gelak tawa menggelegar. Mikoto menarik Mebuki ke dapur, lalu Fugaku kembali menghias pohon Natal. Mereka membiarkan Anak-anak melepas rindu mereka.
"Hai kak Itachi. Aku merindukanmu dan Sasuke.", Ujar Sakura.
"Kenapa Sasuke terus yang kau sebut Sakura?", Itachi mendecih.
"Aku cinta Sasuke.", Seru Sakura menggelegar di rumah Uchiha.
"Astaga anak-anak.", Mikoto tertawa dari dapur.
"Tapi aku tidak mencintaimu Sakura.", Balas Sasuke halus.
"Tapi kau merindukanku.", Sakura berubah sendu.
"Aku hanya kesepian tanpamu.", Sasuke menjelaskan. Itachi menggeleng pelan.
"Oh tidak. Aku bisa masuk drama anak 5 tahun.", Seru Itachi.
"Kau bisa membantu Ayah menghias pohonyya..", Fugaku yang masih bisa melihat mereka tersenyum.
"Tentu saja. Astaga.", Itachi menyusul Ayahnya.
"Apa rindu tidak masuk dalam cinta?", Sakura memungut Kado yang jatuh.
"Tidak. Tapi apa kau mau berjanji jangan pergi lagi.", Sasuke membatu memungut kotak kado yang jatuh.
"Kau mau menjadi Suamiku?", Sakura bertanya dengan penuh harap.
Sasuke menarik napasnya dan membuang dengan pelan, "Sakura, aku hanya tidak ingin kau pergi meninggalkanku lagi."
"Bukan menjadi Istrimu?", Tanya Sakura bingung.
"Mau apa tidak?", Tawar Sasuke, tidak menjawab pertanyaan Sakura.
"Tentu saja Sasuke aku akan selalu bersamamu.", Sakura tersenyum.
"Jangan pernah pergi lagi.", Ucap Sasuke dengan tegas.
"Jadi kau suamiku?", Sakura kembali bingung.
"Lebih baik dari itu. Aku adalah sahabatmu.", Seru Sasuke.
"Sahabat?", Sakura membeo. Bingung dengan perkataan Sasuke.
"Seperti Kak Itachi dan temannya Deidara.", Jelas Sasuke. Kening Sakura mengerut. Dia tidak mengenal Deidara.
"Apa mereka berpelukan?", Tanya Sakura.
"Terkadang."
"Apa mereka berciuman?"
"Aku tidak pernah melihatnya. Tapi mungkin saja.", Sasuke terlihat bingung.
"HEI! SAHABAT TIDAK BERCIUMAN.", Teriak Itachi yang mulai bingung dengan percakapan anak lima tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING
FanfictionFALLING [1] Sakura mencintai Sasuke sejak pertama kali mata emeraldnya menangkap sosok itu dan akan selalu tetap seperti itu. Ino pernah berkata bahwa Cinta itu kuatmu dalam mempertahankan perasaan itu, namun lepaskanlah jika kuatmu tidak dihargai...