Sakura mengetukan jarinya diam diatas meja. Sesekali melihat kearah jalan masuk, Ino terlalu lama datang, bagi Sakura. Perempuan blonde tidak biasanya seperti ini. Menyuruh menunggu tanpa kabar yang jelas tujuannya. Sakura membuka handphone flip-nya, berusaha untuk menghubungi sahabat pirangnya. Ketika ia melihat Surai pirang yang familiar, Sakura tau itu Ino.
"Ino darimana? Kau lama sekali."Sakura berusaha menahan suaranya agar tidak meninggi. Tetap berbisik karena jika sampai terdengar, penjaga perpustakaan dengan senang hati mendepak mereka.
Ino langsung duduk di depan Sakura dengan ekspresi serius, "Saku, aku mau ngomong serius. Lupakan Sasuke. Kamu cantik Sakura, aku yakin banyak cowok yang mau sama kamu." Ujar Ino yang membuat Sakura mengerutkan keningnya. Tidak mengerti dengan ucapan Ino yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertanyaan Sakura.
"Ino? Kamu dari mana?"Sakura mengulangi lagi pertanyaannya.
Ino mengibaskan tangannya di depan wajah Sakura. "Sakura, Tidak penting aku dari mana. Yang penting kau jangan pikirkan laki-laki bajingan itu..." Ino mendekatkan tubuhnya dengan Sakura agar ucapannya terdengar sangat jelas ditelinga Sakura.
Sakura terdiam. Sepersekian detik kemudian ia berdiri. Tapi dengan cepat Ino ikut berdiri dan menarik tangan Sakura untuk kembali duduk dan menimbulkan suara bedebum berisik.
"Saku kamu mau kemana?"Tanya Ino dengan bisikan yang penuh emosi.Sakura berwajah datar menatap Ino. "Apa yang kau lakukan, Ino?"
Muncul petugas perpustakaan yang memperingatkan mereka untuk tidak membuat kegaduhan. Baru saja penjaga itu berbalik, Ino sudah menarik tangan Sakura untuk masuk ke dalam ruang administrasi yang sedang kosong. Dengan pelan Ino membuka dan menutup pintu di belakangnya.
"Saku, dengar. Kalau kamu keluar dari pintu ini berarti kamu setuju kalau Sasuke pacaran sama Shion."
"Fine, Aku dengar."
Sakura terdiam, mendengus kemudian duduk di salah satu kursi sofa yang berada di ruangan itu dengan raut wajah kesal. Ino mengikuti Sakura dan duduk tepat disebelah Sakura."Sakura, aku mau kamu tau kalau kamu itu bego."Ujar Ino dengan nada lantang. Tidak ada sedikit keraguan ataupun nada bercanda diucapannya.
Sakura mengerut tidak setuju, "What?"
Ino melingkarkan kedua tangannya di depan dada. "Cinta itu memang dalam kuatmu bertahan. Tapi lepaskan kalau kuatmu tidak dihargai."Jelas Ino.
Sakura menggeleng pelan, sama sekali tidak mengerti dengan ucapan Ino.
"Maksudmu apa sih, No?"Ino menghela napas, perlahan ia memegang bahu kanan Sakura.
"Aku mengerti perasaanmu Sakura."Terang Ino."Ino, tapi aku yang tidak mengerti."
Sakura bukannya tidak mengerti, ia hanya menolak mengerti perkataan Ino.Ino menarik napasnya kesal tanpa sadar ia meremas bahu Sakura. "Saku, lupakan Sasuke. Cari yang baru. Masih banyak yang...." Sakura dengan cepat memotong ucapan Ino. Ino sama sekali tidak mengerti bagaimana perasaan Sakura.
"Aku tidak bisa, Ino. Aku sudah terlalu biasa dengan perasaanku ini. Aku tidak bisa menyerah begitu saja."Jelas Sakura. Memikirkan bahwa Sasuke punya pacar saja membuatnya pening bagaimana ia bisa memutuskan untuk menjauhi Sasuke.
Ino menggenggam tangan Sakura. Ia tidak ingin lihat sahabatnya itu terluka. Tidak, tidak kedua kalinya. Cukup terakhir kali ia melihat Sakura menangis bertahun-tahun yang lalu, saat Sasuke membentaknya. Ino telah berjanji kalau kali ini Sasuke lah yang akan menangisi kepergian Sakura.
"Saku, please. Aku hanya ingin kamu bahagia. Sasuke tidak mungkin membalas perasaanmu."Ino berusaha menjelaskan kepada Sakura bahwa Sasuke bukanlah orang yang layak ia tunggu. Tapi Sakura memotong kembali perkataan Ino.
"Sasuke hanya..."
Ino menampar Sakura. Refleks karena dirinya sudah geram dengan Sakura.
Perlahan Sakura terisak, memegang pipinya yang mendapat tamparan dari Ino.
"Aku tidak akan meminta maaf."Ucap Ino, ia bergetar. Tangannya langsung terangkat untuk menampar Sakura sebelum akal sehatnya berpikir.
Sakura menatap Ino dengan urai air mata.
"Ino aku lagi mimpi kan? Sasuke tidak mungkin pacaran sama Shion. Ino jawab aku, kenapa aku rasa sesak napas kayak begini? Dadaku sakit, Aku tidak bisa bernapas, Ino jawab aku kenapa?"
"Sak, sumpah, kamu hanya bego." Perlahan Ino menarik Sakura ke dalam pelukannya.
...
Chapter 18 part 1 Holiday sudah update di FFn
...
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING
FanfictionFALLING [1] Sakura mencintai Sasuke sejak pertama kali mata emeraldnya menangkap sosok itu dan akan selalu tetap seperti itu. Ino pernah berkata bahwa Cinta itu kuatmu dalam mempertahankan perasaan itu, namun lepaskanlah jika kuatmu tidak dihargai...