ENAM PULUH EMPAT - 2

3.7K 327 36
                                    

"Aku dalam perjalanan."

Shion baru saja mengirimkan pesan pada Sasuke. Kedua orang tuanya tidak mengetahui bahwa ia akan pergi ke prom malam ini. Dress yang dibelinya ditaruh pada Hinata. Jadi ia bersiap-siap disana. Her dress. Mamanya pasti akan terlalu menilainya jika melihat ini. Shion tidak ingin menambah membuat orang tuanya terlalu banyak bertanya-tanya dan kebingungan.

"Jam 12 malam, Shion."

Temari mengingatkan. Shion mengangguk.

"Atau kami akan menjemputmu langsung di sekolah."

Shion ingin tertawa mendengar pernyataan Tenten, dalam waktu yang singkat pertemanan mereka seakan telah bertahun-tahun.

"Kami tidak akan memulai apapun sampai kau kembali."

Kali ini Hinata yang berbicara. Shion tersenyum. Andai saja dari dulu ia bertemu dengan mereka. Shion tidak perlu memerankan tokoh jahatnya disini. Dia harus segera pergi, Uchiha Sasuke bukanlah orang yang suka menunggu dan berbasa-basi.

Satu notifikasi muncul di handphonenya. Umur panjang, Uchiha Sasuke. Baru saja dipikirannya.

"Bertemu di parkiran laboratorium."

...
...
...
...

"Cerita Cinderella tidak seperti ini. Seharusnya, Aku datang sendiri ke pesta dan melihat pangeranku di tengah pesta, bukan di lahan parkir."Sindir Shion melihat Sasuke keluar dari mobil pria itu.

Sasuke menyipitkan matanya.
"Kau ingin ke pemakaman?"Tanyanya.

Shion mendengus kesal. "Ya, harusnya juga Sang pangeran terpukau dengan penampilanku. Padahal kau juga sama Uchiha. Kau juga pakai hitam-hitam."

"Tapi Cinderella tidak akan pernah di jemput dengan mobil menuju pesta kan? Masuk ke mobil."

Shion kembali hanya mendengus kesal, "Mana ada pergi prom di jemput di parkiran laboratorium sekolah. Bikin habis bensin."

"Yang bikin habis bensin adalah kalau aku menjemputmu."

"Diam kau, Uchiha. Lets do Haruno's drama."

...
...
...
...

"Everyone look at us."Gumam Shion. Dia hanya memerankan kembali perannya disini. Sebelum jam 12, tentu saja.

"..."

"Dia cantik sekali malam ini, bukan?"Shion menggoda Sasuke yang padangannya tidak dapat terlepas Sakura sejak mereka masuk.

"..."

"Ngomong-ngomong, dress ini dipilihkan oleh Haruno. Ku rasa dia tau kalau ini akan cocok dipakai bersanding denganmu. Bersanding pergi ke pemakaman dengan mu. Karena pasanganku malam ini lebih mirip Shinigami(1)."

"..." Shion jelas tau Sasuke sama sekali tidak mendengarkan ucapannya. Mata pria masih belum juga lepas dari memandang Haruno.

"Jujur saja... Aku tidak tau, tapi dress ini aku melihat terlalu banyak kesedihan, keputusasaan dan menutup diri."

"Aku tidak mengerti apapun soal dress Shion. Diamlah, Pengacau sedang berjalan kesini."

Shion melihat teman-teman Sasuke menuju ke arah mereka.

...

Shion tidak menyangka bahwa ia akan cukup bersenang-senang disini. Mungkin seharusnya ia mengajak teman-teman barunya kemari. Hanya untuk menikmati pesta ini sebentar saja. Lagipula makannya enak.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang