Yuhuuu i come back to they, masih setia baca kan cerita aku. Maaf yah kalo makin kesini makin absurd namanya juga pepsoden. Pemula kalo gak ngerti.
***
"Tidak usah takut akan tergganggu, aku sadar diri kok...aku kan bukan siapa-siapa kamu jadi tenang"***
T
erlihat 4 orang wanita yang sepertinya berbeda usia itu sedang berdiri di sebuah parkiran gedung tempat yoga. Terlihat tiga perempuan yang sepertinya seumuran sedangkan satu laginya baru berumur 18 tahunan terlihat dari gaya simplenya dalam berpenampilan. Terlihat mereka sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Gadis muda itu sedang memainkan ponselnya, sedangkan ketiga wanita paruh baya itu sedang sibuk memamerkan perhiasan mereka satu sama lain. Biasa ibu jaman now.
Nabila menoleh sekilas ke arah ibunya yang sedang memamerkan anting yang baru saja di belikan oleh papahnya semalam. Gadis itu hanya bisa mendengus kasar. Sebenarnya dia malas harus ikut latihan yoga hari ini tapi jika dia tidak ikut ibunya mengancam akan memotong jatah bulanannya. Mana mau dia sebulan tanpa uang jajan.
"Mah udah belom pamernya kita pulang yuk?" rengek Nabila cemberut menatap mamahnya yang tidak peka itu. Ucapanya membuat ketiga wanita itu menghentikan kegiatan aneh mereka.
"Ntar donk sayang masih rame nih" itu jawaban mamahnya. Sungguh Nabila rasanya ingin menelan tikus got sekarang juga.
Gadis itu hanya bisa memutar bola matanya malas. Hari minggu yang sangat menyebalkan.Ibunya juga, kenapa wanita itu sangat menyebalkan hari ini. Waktu latihan yoga itu di mulai dia dengan enaknya mempromokan dirinya kepada wanita-wanita yang memiliki anak laki-laki yang seusianya. Hello emang mamah pikir Nabila gak selaku itu kah.
"Mah aku pulang duluan aja yah, aku ada janji sama Dara dan Vivi mah" Nabila berusaha membujuk mamanya. Lagi-lagi wanita itu menoleh dan bahkan semua wanita itu juga ikut menoleh.
"Kayaknya anak kamu gak nyaman deh di kacangin kek gitu" ujar seorang wanita yang rambutnya di gelung seperti konde.
"Nabila bentar lagi yah" ujar mamahnya lembut tapi matanya melotot kearahnya. Nabila hanya bisa cemberut sambil memainkan ponselnya kembali. Menyebalkan.
Selang beberapa menit lamanya ada sebuah motor sport berwarna hijau yang datang menghampiri mereka. Salah satu dari wanita itu tersenyum sumringah.
"Nah itu anak saya jeng" tunjuk wanita berambut konde menunjuk seorang laki-laki yang baru saja turun dari motor besarnya lalu datang menghampiri mereka dia mencium punggung tangan mereka satu-satu tak lupa dengan senyuman manisnya.
"Wahh ganteng ya jeng anaknya"
"Iyah umur berapa si kamu?" goda salah satu dari mereka yang alisnya sudah setebal ular anaconda.
Nabila sendiri jangan tanya dia tidak peduli dengan siapa yang baru saja datang palingan juga dia anak salah satu dari mereka. Jadi dia terus menyibukan dirinya dengan ponsel dengan wajah tertunduk malas hanya untuk melirikpun.
"Mami kira kamu lupa jemput mami" ujarnya
"Mana mungkin lah juwita, dia kan anak kamu masa lupa jemput maminya" ucap Kirana mamah Nabila. Yang lainya tertawa mendengar ucapan Kirana.
Nabila hanya bisa memutar bola matanya malas. Bahkan dia benar-benar malas hanya untuk mendongak menatap siapa yang baru datangpun padahal dia penasaran seganteng apa sih tuh anak ibu-ibu. Pokoknya Mereka itu sangat ngeboringin.
"Tau nih mamah masa iky lupa si"
Nabila terkesiap dengan suara itu sepertinya dia mengenal suara itu. Nabila mendongak menatap cowok itu yang kebetulan juga sedang menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]
Teen Fiction[COMPELETED] *belum di revisi* cover by Revandera Gunawan Prasetyo. writer by Tanty. ________ ini hanya sebuah kisah dimana ketika orang yang kamu benci setengah mati, akhirnya menjadi orang yang kamu cintai setengah mati. berawal dari kejadian-ke...