36. pulang

1.5K 64 10
                                    

Hay masih nungguin yah...
Puasa guys...semoga semangat yah jalaninnya...

☀☀☀

"Mana janjimu yang tak akan pernah meninggalkan aku, mana semuanya?"


"Udah malam nih, kita pulang duluan yah Tih" pamit Eliska yang diangguki oleh beberapa orang lainnya. Ratih tersenyum sambil mengangguk.

"Makasih yah atas kunjungannnya" ucap Ratih tersenyum manis sambil menatap mereka satu persatu-satu. Ronald hanya tersenyum tipis.

"Iya Tih iyah, gak usah senyum juga kali terpesona nih" oceh Ricky yang langsung mendapat delikan dari Nabila dan Ronald. "Awhh" pekik Ricky saat tangannya di cubit keras oleh Nabila.

"Gak usah ganjen deh" sinis Nabila. Ricky hanya meringis menanggapi Nabila. Ratih hanya tersenyum kikuk sekarang.

"Cemburu bilang!" ejek Dara dengan suara cemprengnya. Nabila mencebik kearah Dara. Yang lainnya tertawa pelan. Takut-takut mengganggu pasien lainnya.

"Udah ah pulang yuk" ajak Jino. Sekali lagi mereka pamit-pamitan setelah itu baru mereka keluar dari ruangan Ratih. Menyisahkan Ratih dan Ronald.

"Lo gak pulang dulu Nald?" tanya Ratih. Ronald hanya melirik sekilas sebelum akhirnya mendudukan dirinya di sofa.

"Gak" jawab Ronald singkat. Ratih hanya menghela nafasnya pelan. Dia sudah biasa dengan jawaban Ronald yang setengah-setengah. Kemudian suasana kembali hening. Ratih menoleh kearah Ronald. Laki-laki itu tengah memejamkan matanya sambil tangannya dia lipat di depan dada. Tanpa Ratih sadari dia  tersenyum tipis.

"Kenapa mesem-mesem gitu?" tanya Ronald dengan tiba-tiba membuat Ratih langsung melipat bibirnya dengan cepat-cepat. Jantungnya berpacu dengan cepat saat dirinya tak sengaja kepergok tengah tersenyum.

"En-enggak kok" jawab Ratih gugup sembari mengalihkan pandangannya. Ronald tersenyum geli sembari berjalan kearah ranjang Ratih. Ratih sendiri semakin pucat saat mendengar derap langkah kaki Ronald yang mendekat kearahnya.

"Kalo mau liatin wajah gue itu bilang dulu, ini gak gratis" ucap Ronald setelah sampai di samping Ratih. Ratih meremas selimutnya sendiri.

"Gue gak liatin wajah lo kok" elak Ratih masih enggan menatap Ronald. Ronald menarik ujung bibirnya keatas.

"Terus apa, nyuri pandang gitu?" tanya Ronald terdengar menggoda. Ratih menatap Ronald disampingnya. Sesaat pandangan mereka bertubrukan.

"Gue ada niatan buat-"

Ceklek

"Permisi, pak, buk, pasien bernama Roland sudah siuman  dan dia mencari bapak sekarang" seorang suster tiba-tiba muncul di balik pintu. Wajah Ratih dan Ronald langsung sumringah.

"Dia sudah sadar sus?" tanya Ratih. Suster itu menagangguk dua kali. Ratih menatap Ronald dengan mata berkaca-kacanya. "Nald ayo liat!" paksa Ratih sambil menarik-narik kengan jaket Ronald. Ronald menganghuk lalu membantu Ratih berdiri.

Ratih mencekal bahu Ronald erat untuk dapat berdiri dengan tegap. Ronald sendiri tangan kirinya memegang pinggang Ratih dan tangan kananya memegang tiang Infus milik Ratih.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang