extra part 2 "berakhir sudah"

1.7K 60 6
                                    

"Sudah ku duga, kita di pertemukan hanya untuk saling merasakan bukan untuk saling memiliki"

⚫BERAKHIR SUDAH⚫

Laki-laki dengan kaus merah pekat itu menghisap batang rokoknya dalam-dalam seolah sedang menikmati setiap asap itu masuk ke dalam paru-parunya. Setelahnya ia menghembuskan dengan sekali tiupan membentuk sebuah lingkaran asap.

Sudah banyak sekali bekas puntung rokok di sekitarnya. Nampaknya sebentar lagi kamar itu akan menjadi sebuah kapal pecah dimana semua sampah berceceran, pecahan pas bunga, puntung rokok, dan seprei yang sudah terkelupas dari tempatnya.

Penampilannya sudah sangat berantakan. Rambut panjang yang melewati telinganya, lingkaran hitam di daerah bawah matanya, begitu juga dengan hidungnya yang sedikit memerah.

"Arghhh!!"

Laki-laki tampan itu tiba-tiba menggeram sembari tanpa sadar tangannya meremas puntung rokok itu sampai padam. Bukan rasa panas yang dia dapat dari puntung itu, melainkan rasa sesak di dalam hatinya.

Rasa sesak yang terus menerus menderanya beberapa hari ini. Rasa sesak yang di sebabkan oleh satu orang gadis yang lebih memilih pergi daripada mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.

Matanya memerah dan setetes air tiba-tiba meluncur di kelopak matanya begitu saja. Apalagi saat teringat ucapan sadis dari gadisnya kemarin.

Flashback

Waktu itu tepat saat acara kelulusan telah berakhir. Ia melihat seorang gadis yang dia sayang tengah berdiam diri di parkiran. Entah apa yang sedang gadis itu lakukan, tanpa sadar kakinya melangkah mendemati gadis itu.

"Bil, kita harus bicara." nampaknya ucapan dia membuat gadis di depannya tersentak. Gadis itu menatap dirinya dengan pandangan sulit di artikan. Antar rada rindu, dan kecewa bercampur aduk di netranya yang berwarna coklat.

Namun tak lama karna gadis itu sudah menlengos membuang pandangannya ke arah lain. Lelaki itu diam dengan rasa sakit di hatinya saat di abaikan seperti ini.

"Bil gue moh-"

"Gak ada yang perlu di bicarain lagi!" potong Nabila cepat dan menatap Ricky dingin. Ricky terdiam sembari menatap Nabila tidak percaya. Nabila segera memalingkan wajahnya lagi saat mata Ricky menatapnya begitu sendu.

Nabila sadar secara langsung dia sudah menyakiti hati laki-laki ini. Namun dia bisa apa, Ricky sudah sangat keterlaluan dengan mempermainkan perasaanya. Perasaan seorang wanita bukan boneka yang bisa di mainkan begitu saja. Itu menurut, Eliska.

"Segitu bencinya lo sama gue bil, sampe lo gak mau dengerin penjelasan gue sedikit pun?" tanya Ricky dengan nada lirih. Nabila diam, dia tidak berani menatap mata Ricky lagi secara langsung.

"Bil gue harus apa lagi supaya lo percaya sama gue" erang Ricky frustasi. "Gue beneran tulus sayang sama lo, perjanjian itu udah mati sejak lama bil. Gue beneran sayang sama lo!" sambung Ricky membuat Nabila memejamkan matanya.

"Terus lo pikir gue percaya gitu, lo sengaja kan rencanain itu buat bikin gue hancur!" ujar Nabila dengan mata yang menyorot tajam pada Ricky. Ricky menggeleng sembari tangannya menyentuh bahu Nabila.

"Enggak bil, itu gak bener!"

"Percuma, gue udah gak mau lagi denger semua omongan bullshit lo." Nabila dengan cepat menepis tangan Ricky di bahunya.

"Dan satu lagi yang harus lo tau" ucap Nabila. Ricky diam menunggu kelanjutan ucapan Nabila. "Dulu gue cuma manfaatin lo doank, supaya gue gak kesepian karna jauh dari Reksa!"

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang