"Kamu sadar perasaan seseorang itu bukan baju yang bisa kamu gantung"☀☀☀
Eliska turun dari motor Jino dengan hati-hati. Hari sudah malam, tadi sewaktu pulang dari makam Roland mereka menyempatkan diri datang kerumah Ronald terlebih dahulu dan ikut tahlilan disana. Eliska tetsenyum hangat kearah Jino. Jino lantas membalasnya juga. Dia menyender di body motornya sembari melipat tangannya di depan dada.
Eliska rasa hubungannya dengan Jini semakin hari semakin dekat. Ntahlah Jino benar-benar menunjukan sikap romantisnya. Dia kan gadis baperan pasti langasung lumer saat di gombali Jino. Namun sayang hubungan mereka tidak jelas.
"Kalo tidur mimpiin gue ya" ujar Jino. Eliska menahan senyumnya lalu mengangguk. "Dan gue juga akan mimpiin lo nanti" lanjutnya membuat pipi chubby itu memerah.
"Iyah Jino kang gombal" ucap Eliska malu-malu. jino hanya tersenyum tipis lalu tangannya terulur mengelus rambut Eliska lembut. Setelah itu mereka hening. Jino yang sedang memikirkan sesuatu dan Eliska yang tidak tahu harus berbicara apa.
"El" panggil Jino. Eliska menatapnya menunggu Jino melanjutkan ucapannya. "Kita udah deket, kita juga saling suka tapi kita belum terikat sebuah hubungan apapun" lanjut Jino. Eliska tersenyum tipis. Ia juga tak tahu dengan ini.
"Gue juga maunya kita ada hubungan hanya saja gimana sama Dar-"
"Gak usah mikirin dia El, Elvan punya cara sendiri buat pacarin Dara" potong Jino. "Dia mau dialah yang yang paling berkesan dalam kisah cinta Dara" lanjut Jino. Eliska termenung memikirkannya.
"Emang gak papah yah?" tanya Eliska. Jino terkekeh pelan.
"Lo gak liat tadi Ronald nyatain cintanya sama Ratih trus nembak dia. Disana Ada Dara kan?, dan dia diam aja berarti dia setuju donk" ujar Jino. Eliska kembali merenung. Benar juga yang di bilang Jino. Apa dia juga harus menerima Jino hari ini.
"Iya juga yah"
"Nah iyah, ya udah kita jadian aja sekarang yah?" tanya Jino. Eliska menatapnya sedikit terkejut. "Gue gak mau keduluan sama Ricky dan Nabila, nanti dia ngejekin kita lagi" tambah Jino mengompori Eliska.
"Iya lo bener Jin, kita gak boleh keduluan sama mereka. Apalagi sama Pasangan 'Vanda' yang udah ciuman" ujar Eliska membuat Jino terbelalak.
"Ciuman?" kaget Jino. "Elvan sama Dara udah ciuman?" tanya Jino. Eliska mengangguk.
"Bukan ciuman real si cuma mereka itu pernah makan satu sendok berdua sama satu sedotan berdua, bukannya secara gak langsung mereka udah ciuman?" Jino semakin terbelalak mendengarnya.
"Serius El?" Eliska mengangguk dua kali. "Gila Elvan gercep juga yah" kagum Jino. Eliska hanya tertawa pelan melihat tampang Jino.
"Jadi gimana?" kening Jino berkerut.
"Gimana apanya?" herannya. Eliska memutar bola matanya malas.
"Kan tadi lo yang bilang gimana hubungan kita" ucap Eliska. Jino menepuk jidatnya. Dia melupakan itu karna terlalu terkejut dengan berita tadi.
"Kita jadian lah" balas Jino sambil tersenyum.
"Kita gak terlambat kan?" tanya Eliska, Jino menggeleng. "Kuta pacaran sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]
Teen Fiction[COMPELETED] *belum di revisi* cover by Revandera Gunawan Prasetyo. writer by Tanty. ________ ini hanya sebuah kisah dimana ketika orang yang kamu benci setengah mati, akhirnya menjadi orang yang kamu cintai setengah mati. berawal dari kejadian-ke...