"Kok aku ngerasa kamu berubah yah, atau hanya perasaan aku aja yang terlalu berharap"
😻😻😻
Kini kelas XII IPA 2 sedang tidak melakukan apapun karna guru yang seharusnya mengajar mereka kini sedang berhalangan hadir, jadi semua murid di kelas itu sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang lagi bergosip, mojok di pojok kelas, dan lainnya lagi yang sedang mereka lakukan.
Termasuk gadis-gadis cantik ini, mereka sedang berkumpul di meja Vivi dan Nabila. Terlihat sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing.
"Gimana ada perkembangan nggak sama motor lo?" tanya Nabila pada gadis yang sibuk dengan alunan lagunya sendiri.
Ratih mencopot earphonenya lalu menatap sahabatnya satu persatu yang juga tengah menunggu jawabannya. Ratih menghela nafasnya gusar.
"Belum ada" jawab Ratih sendu. Vivi menyentuh tangan Ratih membuat cewek itu mendongak menatapnya.
"Bentar lagi juga ketemu kok" ucap Vivi tersenyum. Ratih ikut menyunggingkan senyumnya. Yang di ucapkan Vivi memang Benar pasti sebentar lagi motornya akan ketemu. Karna Semalam Ronald sudah melaporkannya pada pihak polisi. Tadinya cowok itu menolak namun karna paksaan Ratih akhirnya dia menurut.
"Tapi gue heran deh kok motor lo bisa barengan gitu si hilangnya sama motor Ronald?" tanya Dara penuh selidik.
"Iyah bener tuh, lo berhutang cerita sama kita" dukung Eliska menatap Ratih. Ratih menghela nafasnya pelan lalu mulai menatapnya teman-temannya serius.
"Oke gue ceritain sekarang, jadi..." Lalu Ratih mulai menceritakan kejadian semalam waktu dirinya pertama bertemu dengan Ronald sampai akhirnya motor mereka hilang secara bersamaan. Keempat gadis itu sangat serius mendengarkan cerita dari Ratih.
Tidak butuh waktu lama untuk Ratih bercerita, sebenarnya Ratih bercerita hanya dari kesimpulannya saja. Dia tidak menceritakan bagaimana dirinya dan Ronald yang bersembunyi di lorong kecil yang sangat sempit itu. Rasanya Pipi Ratih memanas setiap kali mengingat kejadian itu.
"Ohhh jadi begitu" ucap Dara manggut-manggut. Ratih hanya mendengus menanggapi komen-komennanya.
"Puas kalian?" tanya Ratih. Keempat cewek iu mengangguk dengan semangat. Repot yah punya teman yang tingkat kekepoannya sangat tinggi.
"Jadi semalaman kalian berduan donk?" ucap Nabila menatap Ratih dengan pandangan menggodanya. Dara dan Eliska ikut menatap Ratih seperti itu. Tuh kan padahal baru kesimpulannya saja Ratih bercerita tidak dengan aksi yang sangat canggung itu, namun mereka sudah menggodanya sekarang.
"Wahh gimana tuh rasanya?" goda Eliska. Ratih hanya menggelengkan kepalanya. Ples seh mereka ini sangat menyebalkan.
"Apaan si biasa aja tuh" bela Ratih sensi. Yang lainnya tertawa karna telah berhasil menggoda temannya yang sangat anti cowok itu.
Ratih hanya memutar bola matanya malas dan segera memasang earphonenya kembali saat melihat gadis-gadis itu ingin mengoceh kembali.
"Jangan berisik" ucap Ratih sebal. Mereka malah tertawa. Dan beberapa saat kemudiannya.
Suasana jadi hening seketika.. Sampai akhirnya Vivi menjentikan jarinya karna terlalu hening.
"Kenapa lo?" tanya Nabila menatap Vivi. Vivi tersenyum penuh arti, Ini saatnya untuk membuat teman-temannya menjadi rajin.
"Gimana kalo gue tantang kalian?" tanya Vivi.
"Tantangan apa?" heran Eliska. Vivi kembali tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]
Novela Juvenil[COMPELETED] *belum di revisi* cover by Revandera Gunawan Prasetyo. writer by Tanty. ________ ini hanya sebuah kisah dimana ketika orang yang kamu benci setengah mati, akhirnya menjadi orang yang kamu cintai setengah mati. berawal dari kejadian-ke...