Mulmed itu pict nya Renzi ama Vivi yah...roman banget si mereka...😻☀🍁☀
"Ada dua hal yang membuatku bahagia meski tidak bisa memilikimu, pertama melihatmu bahagia dengan yang lain dan kedua aku selalu bisa berada di dekatmu"
Hari yang sangat tak di tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Ujian nasional sudah di depan mata. Mungkin bagi siswa-siswi yang berprestasi itu tidak semenakutkan yang di rasakan oleh siswa-siswi yang prestasinya di bawah rata-rata.
Menurut mereka tidak ada yang lebih menegangkan di saat ujian dan menyatakan perasaan. Jika menyatakan perasaan mungkin kita bisa mencari alasan terlebih dulu. namun jika ujian, apa kita akan meminta waktu untuk mempersiapkan ucapan dulu. Tidak kan.
Jadi hari ini hari yang sangat bersejarah bagi mereka yang belum benar-benar siap. Contohnya untuk murid kelas IPA 2, kelas itu tampak hening meskipun masih terlihat beberapa siswa yang celangak celinguk kesegala arah mencari jawaban.
Bukan hanya siswanya, siswinya pun tak jauh berbeda, bedanya para siswi melakukannya secara diam-diam. Mereka juga saling memberikan kunci kode kepada teman-temannya yang memiliki otak di atas rata-rata.
Seorang gadis tampak sudah sangat frustasi dengan lembar jawaban di depan matanya. Wajahnya benar-benar kusam, seperti sudah tak terawat lagi. Dia menoleh kearah meja di sampingnya, dimana meja sebelahnya di tempati oleh salah satu sahabatnya yang wajahnya tak jauh berbeda dengannya.
Di depannya lagi, sahabatnya yang juga tampak sedang mengacak-ngacak rambutnya. Sepertinya dia juga mengalami kesulitan yang sama dengannya. Gadis itu memanfaatkan Kaki jenjangnya untuk menendang bangku gadis di depannya.
Dengan wajah super kusut gadis di depannya menoleh. Sebenarnya dia ingin tertawa saat ini juga. Melihat bagaimana buruk wajah sahabatnya saat ini di tambah rambutnya yang sudah seperti kesetrum. Namun sebisa mungkin dia tahan tawanya agar tidak mengganggu ketentraman kelasnya saat ini.
"Apaan?" tanya gadis di depannya berbisik. Dia yang tak lain adalah Nabila memberikan kode nomer dengan jari-jarinya. Gadis di depannya, Dara memberikan wajah yang benar-benar sangat terlihat kusut itu.
"Lupa lo soalnya beda-beda" tanya balik Dara. Nabila tercenung, dia melupakan fakta itu. Nabila mendengus dengan kasar lalu nyegir.
"Hehehe lupa gue Dar" balas Nabila. "Lo udah sampai mana?" tanya Nabila. Tenang Mereka bericara dengan nada berbisik kok jadi tidak mungkin ada yang merasa terganggu.
"Udah banyak lah" jawab Dara somse (sombong sekali). Nabila memutar bola matanya malas. Dia sudah terlalu biasa dengan sikap keempat sahabatnya. Jadi dia hanya meladeninya dengan candaan.
"Berapa?"
"15 soal" jawab Dara. Nabila melotot lalu menutup mulutnya menahan tawanya. Dara menatapnya dengan alis terangkat. "Kenapa lo?"
"Segitu banyak?" Nabila kembali terkekeh kecil. "Kalo hitu juga banyakan juga gue" sambung Nabila. Dara mempoutkan bibirnya kesal lalu berbalik menghadap ke depan Mejanya.
Sedangkan di samling meja Dara, Vivi tampak tenang dengan soal-soal di depannya. Dara benar-benar iri dengan otak pintar Vivi. Sedangkan dia, mengerjakan 15 soal saja harus menghabiskan waktu hampir 30 menit lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]
Teen Fiction[COMPELETED] *belum di revisi* cover by Revandera Gunawan Prasetyo. writer by Tanty. ________ ini hanya sebuah kisah dimana ketika orang yang kamu benci setengah mati, akhirnya menjadi orang yang kamu cintai setengah mati. berawal dari kejadian-ke...