17.deg-deg an

2K 65 0
                                    

Hindari kalo gak suka...

😨😨😨

"Ntah kenapa sekarang rasanya beda dari dulu kita ketemu"

😍😍😍

Elvan menghentikan motornya tepat di depan rumah mewah berwarna biru langit itu. Dara segera turun dari motor Elvan. Elvan sendiri ikut turun lalu mencopot helmnya. Sepertinya Dara masih kerepotan dengan pengait helm itu.

Elvan mendekat lalu meraih pengait itu. Dara membeku di tempatnya, jantungnya berpacu dengan keras. Dara menatap wajah Elvan intens dan Saat wajah Elvan mendongak menatapnya pandangan mereka bertemu.

Dara segera memalingkan wajahnya, pipinya memanas lagi sekarang. Sial. Elvan hanya tersenyum simpul dia meletakan kedua helmnya di atas jok. Lalu memperhatikan rumah Dara lagi.

"Kok masih diem, sana pulang!" usir Dara, Elvan meliriknya sekilas. Dia geleng-geleng kepala.

"Bukannya di suruh masuk dulu kek, inimah malah langsung di usir" cibir Elvan. Dara terdiam. Pasalnya jika dia membawa laki-laki ini kedalam bisa bahaya. Kan sekarang dirumahnya tinggal seorang wanita lanjut usia yang ganjennya minta ampun itu.

"Heh malah bengong lagi lo" Elvan mengusap wajah Dara mengejutkan gadis blasteran itu.

"Mending lo pulang dulu aja deh, kapan-kapan aja mainnya" ujar Dara menatap Elvan memohon.

"Kenapa emang?" tanyanya heran. Dara menggigit bawah bibirnya bingung harus menjawab apa.

"Ya karna..-" omongan Dara terpotong oleh Elvan yang tiba-tiba ngeloyong menuju pintu utama dan mengetuk pintu itu.

Tok tok tok

"Asalamualaikum" ucapnya membuat Dara terkejut bukan main.

"Elvan lo apaan si?" tanya Dara kaget lalu menghampiri Elvan. Cowok itu hanya mengangkat bahunya acuh.

"Ketemu camer" jawabnya membuat Dara tersentak dengan pandangan seolah berkata lo ngomong apa si.

Terdengar suara pintu terbuka, dan nampaklah seorang wanita berkepala tujuh mungkin. Dara hanya bisa menutup wajahnya pasrah.

"Dara honey kamu udah pulang?" tanyanya pada cucunya yang kini tengah bertulak pada pinggang rampingnya dan tangan kanannya yang memijit keningnya. lalu pandangannya jatuh pada seorang pria yang berdiri disamping cucu kesayangannya.

"Hay omah" sapa Elvan mencium punggung tangan omah Siska. Namun Elvan merasa pegangan nenek tua itu sangat erat padanya. Seolah enggan melepaskannya. Dara yang sadar itu langsung menarik tangan Elvan posesif.

"Siapa ini Dara, ganteng bingitz sih?" tanya omahnya genit. Elvan tampak bergeming di tempatnya berpijak.

"Saya Elvan omah" kenal Elvan tersenyum manis. Omah Siska tersenyum manis menunjukan salah satu gigi emasnya.

"Omah udah jangan mulai lagi!" peringat Dara menatap omahnya memohon. Siska menatap cucunya hanya sekilas saja. Dara mangap tak percaya.

"Kamu siapanya Cucu honey omah?" tanyanya genit. Elvan menelan ludahnya susah payah. Jujur pertanyaan omah ini sangat menggelikan untuknya.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang