14.merasa bersalah

2.1K 88 0
                                    

Gak kuat lama-lama gantungin kalian para readersku....

🍉🍉🍉

"Aku mengerti tak selamanya cinta jadi benci dan benci jadi cinta itu ada, aku percaya jika cinta akan datang meskipun sedikit terlambat"

🌵🌵🌵

Ratih baru saja menyelesaikan latihannya untuk mengikuti olimpiade bela diri antar sekolah nanti. Dia sudah cukup lelah untuk hari ini. Sepanjang hari dia hanya fokus pada bempelajaran bela dirinya ketimbang belajar bersama teman-temanya di kelas.

Saat ini Gadis itu tengah membereskan barang-barangnya. Hari ini dia berlatih sendiri karna seorang Elvan cerralden menghilang ntah kemana. Elvan hanya sehari mengajari Ratih, itu juga dulu waktu pertama kali Ratih tahu kabar ini.

Namun dia tidak ambil pusing. toh dia juga malas belajar bersama cowok itu. Sebenarnya Ratih masih memikirkan seseorang yang ntah bagaimana keadaanya sekarang. Sebelum bel masuk berbunyi cowok itu sudah mimisan kembali dan dengan rasa panik yang mengerumuni pikirannya, dia bergegas membawa orang itu ke uks dan setelah itu Ratih tidak tahu lagi bagaimana keadaanya karna bu Elis sudah menyuruhnya untuk berlatih lagi.

Setelah barang-barangnya selesai Ratih segera menenteng rangselnya di pundak kanan, dia menghela nafas dengan kasar sebelum akhirnya berjalan dengan gontai menuju pintu keluar.

Saat pintu itu terbuka Ratih sedikit terlonjak saat melihat dua orang pria yang sedang menatapnya dengan ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang malu-malu dan ada yang tampak datar.

"Roland?"

"Hay kak" balas Roland dengan senyuman manisnya. Pandangan Ratih beralih pada seseorang yang sedang berdiri di samping Roland dengan ekspresi tidak perdulinya.

"Land belum pulang?" tanya Ratih kembali menatap Roland. Cowok itu tersenyum jaim sambil terus menggaruk rambutnya yang tidak gatal sama sekali.

"Dia nunggu lo" bukan Roland yang menjawab melainkan orang yang berdiri di samping Roland.

"Nunggu gue?" heran Ratih menatap cowok di samping Roland. Namun sudah sekian detik berlalu cowok itu tak bersuara lagi.

"Iya kak aku nunggu kakak" pandangan Ratih beralih pada Roland yang masih tersenyum.

"Buat apa?" tanya Ratih pelan. Orang di samping Roland menatap Ratih heran. Tumben seorang Ratih si cewek badak dan bersuara ketus jadi lembut seperti ini.

"pulang bareng kakak" ujar Roland. Ratih memperhatikan wajah Roland dalam-dalam yang memang masih terlihat pucat seperti tadi.

"Land harusnya lo gak usah repot-repot kek gini, gue bisa pulang sendiri kok" ucap Ratih tersenyum, "harusnya lo itu istirahat, liat wajah lo pucet banget sekarang. Gue gak mau lo sakit nantinya" tambah Ratih memegang bahu Roland.

"Aku gak papah kak, suer deh" aku Roland mengacungkan dua jarinya membentuk peace.

"Udah gak usah drama, ayo balik sekarang gue laper" ajak seseorang di samping Roland yang langsung mendapat pandangan dari dua mahluk di samping dan depannya.

"Ayo kak, liat kak Ronald jadi marah kan"

"Setiap hari juga dia mah suka marah-marah"
Cibir Ratih yang langsung di deadthglare oleh Ronald.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang