extra part 3 "keajaiban cinta"

1.6K 59 0
                                    

"Kapan perasaan ini akan hilang, jujur saja aku sudah tidak tahan lagi"

*HAPPY READING*


"Maksud lo apa si, Van?" tanya Jino dengan kening berkerutnya.

Elvan di depannya menghela nafas sebentar lalu balas menatap ke arah Jino. Kini kedua pria tampan itu sedang duduk di sebuah cafe di dekat rumah Jino.

Tadi saat sedang bersiap-siap untuk acara perjodohannya nanti malam, Elvan tiba-tiba menghubunginya dan memberitahunya juga, bahwa dia hendak membicarakan sesuatu yang penting. Akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu di cafe dekat rumah Jino.

Dan sekarang Jino tidak mengerti apa yang baru saja Elvan katakan padanya. Wajah Elvan terlalu datar untuk di telisik ada apa gerangan dengan si pecinta Dara itu.

"Gue beneran gak ngerti maksud lo apa, lagian buat apa juga gue harus jaga cewek yang di jodohin sama gue?" lanjut Jino sembari menyesap white coffe di tangannya.

"Karna cewek itu berharga buat gue, Jin." balas Elvan membuat Jino terdiam dengan kening berkerut. Dia semakin tidak mengerti dengan perbincangan mereka saat ini.

"Berharga gimana si, kenal juga enggak!" Jino kembali menyesap white coffenya. Elvan di depannya menunduk sebentar lalu mendongak lagi dengan wajah yang menurut Jino sangat sulit di artikan. Intinya yang Jino tahu Elvan sedang dalam keadaan tidak baik saat ini.

"Lo kenal sama dia, Jin. Bahkan sangat kenal, karna dulu lo juga pernah suka sama dia" terang Elvan. Jino langsung terdiam dengan tangan yang memegang gelas coffenya.

"Intinya aja deh, gue beneran gak paham!"

"Ck, bego lo" decak Elvan kesal sendiri. Sudah dari tadi dia menjelaskan dan Jino masih belum paham juga. Jino si hanya nyengir kuda, karna jujur dia sendiri masih belum paham dengan perkataan Elvan.

"Bukannya lo bilang lo mau di jodohin?" Jino mengangguk dua kali. "Dan lo tau, Dara juga udah di jodohin sama keluarganya. Kemungkinan besar itu sama lo." jelas Elvan selanjutnya membuat Jino tersedak minumannya sendiri.

Jino meletakan gelasnya dan menatap Elvan. "Maksud lo Dara yang bakal di jodohin sama gue?" tanya Jino yang di bales anggukan oleh Elvan. Jino tidak tahu harus berekspresi seperti apa sekarang. Intinya dia terkejut dengan berita ini.

Tapi apa betul Daralah yang di jodohkan dengannya. Jika iya, apa Jino harus senang atau sedih. Elvan memang betul, dulu dia sempat menyukai Dara, tapi itu tidak lama karna Jino sendiri tahu, jika Dara lebih menyukai Elvan ketimbang dirinya.

Lalu perlahan-lahan dia sudah bisa move on dari gadis itu dan berpindah pada Eliska yang saat ini Jino sayang. Jadi dengan berita ini, Jino harus berekspresi seperti apa.

Wajah Elvan sendiri terlihat sangat frustasi. Terlihat dari lingkarang hitam di bawah matanya, dan pipi chubbynya pun mulai menirus. Apa sebegitu berharganyakah gadis manis itu.

"Jin!" sentak Elvan. Jino mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menatap Elvan. "Jaga dia, jangan sakitin dia. Lo tau...gue sayang banget sama dia. Gue juga gak bakal pandang bulu buat hajar lo kalo lo berani nyakitin dia!"

Jino menelan ludahnya susah payah mendengar penuturan Elvan. "Lo ngerti?" tanya Elvan. Jino mengangguk dengan cepat.

"Gue ngerti kok. tapi Van, apa lo gak bakal berjuang gitu buat dapatin Dara lagi?" tanya Jino penasaran sendiri. Pasalnya Elvan terlihat sangat santai dalam berkata sedemikian

"Gue rasa enggak, gue udah buat perjanjian sama bokap gue"

"Perjanjian apa?"

"Gue bakal ikut dia ke luar negeri dan kuliah disana, dan gue juga bakal turutin semua kemauan dia asal dia gak akan nyakitin Dara" jelas Elvan. Jino diam sebentar, lalu tangannya terulur menepuk bahu sahabat termudanya itu.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang