"Masalahku jadi terlihat mudah karna hadirnya dirimu disisiku"
"Bi Tati ambilin susu coklat dingin donk bi!!" teriak seorang laki-laki menggelegar di dalam sebuah rumah di perkomplekan elit di jakarta. Laki-laki itu baru saja tiba di rumahnya setelah mengantarkan seorang gadis kerumah si gadis tadi. kali ini dia sedang duduk di sofa sambil membuka kancing atas seragam sekolahnya.
Sesekali tangannya ia kibas-kibaskan di depan wajahnya yang merasa sangat kepanasan. Perjalanan macet kota jakarta membuatnya merasa panas dan gerah. Hanya ada satu yang mampu membuatnya merasa lebih baik yaitu meminum minuman favoritnya. Susu coklat dingin.
Tak lama seorang wanita paruh baya datang dan meletakan minuman yang di pesen oleh tuan mudanya itu di atas meja. Lalu matanya beralih menatap sang tuan mudanya yang tampak sangat acak-acakan. Rambut yang berantakan, seragam kusut, dan wajah yang tampak kusam. namun tak menghilangkan wajah tampannya sedikitpun.
"Aden kepanasan yah den?" tanya bi Tati duduk di karpet di samping tuan mudanya yang tengah memejamkan matanya sambil terus mengibas-ngibas wajahnya. Si empu membuka matanya saat mendengar suara Bi Tati di dekatnya, lalu langsung duduk sempurna dan memberikan senyuman manis kearah bi Tati.
"Iyah Bi, hari ini panas banget" ujarnya sambil mengelap peluh di dahinya. Bi Tati terkekeh melihat tuan mudanya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu. Malah si tuan mudanya pun pernah bilang sendiri kalo menganggap dirinya sebagai ibu kedua dari ibu kandungnya sendiri. Karna terlalu sibuk dengan pekerjaannya nyonyanya sampai lupa kalo dia masih memiliki seorang putra yang harus dia beri perhatian. Karna itulah dirinya rela menjadi pembantu yang sekaligus memberikan perhatian pada tuan mudanya itu agar tidak salah memilih jalan.
"Di minum atuh susu dinginnya den, bibi udah tambahin batu esnya yang banyak" ucap Bi Tati sambil menunjuk segelas susu dingin di meja. Laki-laki itu langsung berbinar saat melihat minuman favoritnya ada di depannya saat ini. Tanpa menunggu waktu lagi, dia langsung mengambil gelas itu dan langsung meneguknya sampai habis tak bersisa.
"Ahh segerrrr banget bi" ucapnya karna merasa lega. Bi Tati terkekeh kembali sambil bangkit berdiri dari duduknya. "Eh mau kemana bi?" tanya laki-laki itu.
"Pekerjaan bibi masih banyak den di dapur" jawab Bi Tati menatap tuan mudanya. Laki-laki itu mengangguk mengerti lalu tersenyum. Setelah itu bi Tati kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur, baru saja sampai pintu khusus dapur tuan mudanya kembali bersuara membuatnya langsung terdiam.
"Papah sam mamah belum pulang bi?" tanya laki-laki itu karna belum melihat kedua orang tuannya seharian di rumah. Semalam pun mereka tidak pulang karna kerjaan yang sangat banyak jadi dia tidak melihat orang tuannya.
Bi Tati terdiam di pijakannya. Dia ragu untuk menjawab pertanyaan semudah itu saja. Dia takut kalo tuan mudanya akan kecewa dan marah karna mendengar jawaban dari bibirnya.
"Bi..?" tegur laki-laki itu sekali lagi. Bi Tati membalikan tubuhnya menghadap tuan mudanya dengan wajah sendunya. Laki-laki itu langsung mengerti dengan hanya melihat ekspresi wajah ibu keduannya itu.
"Nyonya dan tuan tadi pulang jam 8 dan setelah itu mereka berangkat lagi den ke luar negeri" kata bi Tati rendah. Laki-laki itu tersenyum masam. Sudah ia tebak dari awal si.
"Oh... Kalo gitu Jino ke kamar dulu yah bi" bi Tati melihat punggung Jino yang mulai menaiki tangga menuju lantai dua. Langkahnya sangat gontai sambil menenteng tas ranselnya di samping bahunya. Bi Tati tak sengaja menitikan air matanya merasa sangat sakit melihat tuan mudanya yang sangat menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]
Teen Fiction[COMPELETED] *belum di revisi* cover by Revandera Gunawan Prasetyo. writer by Tanty. ________ ini hanya sebuah kisah dimana ketika orang yang kamu benci setengah mati, akhirnya menjadi orang yang kamu cintai setengah mati. berawal dari kejadian-ke...