19.Gara-gara...?

2K 77 3
                                    

Met siang/malam aku gak tau...
Masih sehat kan?
Moga nilai ujiannya mengesankan yah [bagi yang melaksanakan]

"Kalo inget senyum dia itu, berasa pengen memiliki aja deh"

😰😰😰

Dua orang remaja tengah berlarian bersisian di sisi trotoar. Tampak sang cowok mengusap peluh di dahinya dengan handuk kecil yang melilit di leher jenjangnya. Sedangkan sang gadis masih setia berlari tanpa memperdulikan keringat yang sudah membanjiri wajahnya.

"Berhenti dulu kali kak, gue cape" ujar si cowok dengan menghentikan kakinya. Si gadis pun terpaksa ikut berhenti dan menatap cowok itu tajam.

"Cemen banget si lo jadi laki" ejaknya membuat si cowok menghela nafas.

"Masih untung gue mau lari bareng lo" balas cowok itu tak kalah sengit. Gadis itu hanya mencibir saja. "Lagian yah kalo mau ngajak lari itu pagi, inimah tengah bolong gini"

"Cerewet, harusnya lo itu bersyukur punya kakak kaya gue yang selalu mengajak adiknya buat selalu sehat" ujar gadis itu mendelik tidak suka. "Dan tubuh lo pun pasti akan ideal" lanjutnya.

"Iyah-iyah percaya yang punya tubuh idealmah" cibir Jeno. Eliska langsung tersenyum karna pujian dari adiknya itu.


"Ya udah lari lagi yuk" ajak Eliska lagi. Jeno bergeming di tempatnya. "Ayo Jeno!!" paksa Eliska.

"Kak sebenarnya gue itu hari ini ada tugas sama temen sekelas gue" ujar Jeno menatap kakaknya merasa bersalah.

Eliska menyipitkan matanya, menatap tajam cowok di depannya lekat-lekat. Jeno yang di pandang seperti langsung gelegapan sambil terus menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Gak usah coba-coba bohongin gue lo yah!" ancam Eliska menatap tajam Jeno. Jeno langsung menggeleng kuat-kuat menyangkal ucapan kakaknya.

"Nggak kak gue seriusan" Jeno sebisa mungkin memberikan ekspresi yang sangat serius. Meskipun di hatinya dia sedang dag dig dug karna tatapan memataikan kakaknya itu.

"Oh ya udah, sono lo pergi" usir Eliska. Jeno langsung berbinar saat itu juga.

"Serius kak gue boleh pergi?" tanya Jeno antusias. Eliska hanya membalas dengan sebuah anggukan malas saja. "Yess, kalo gitu gue balik yah kak! Semoga tubuh lo yang gembrot ini cepet langsing" ucap Jeno lalu segera berlari saat kakaknya mulai memasang wajah ingin menelan orang hidup-hidup.

"Adik syalan!!" umpatnya kesal. Setelah itu Eliska kembali berlari menyusuri sekitar taman. Taman saat ini sedang ramai dengan orang-orang yang juga tengah melakukan aktivitas seperti Eliska. Jado tidak salah Eliska melakukan ini demi keamanan tubuhnya.

"Aduhh" pekik Eliska saat tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang.

"Eh sorry sorry gue gak sengaja" ucapnya. Eliska masih bergeming di tempatnya lalu dia mencoba melihat siapa yang baru saja menabraknya itu. Dan seketika bola matanya melebar dengan sempurna.

"Elo..!!" pekik Eliska nyaring. Dia sungguh tidak percaya bisa bertemu lagi dengan orang di depannya saat ini. Orang itu juga menatap kaget Eliska.

"Kita ketemu lagi" ucapnya dengan tampang seolah dia sedang menyesal. Eliska masih belum sadar dari keterkejutannya. Cowok itu masih setia menatap Eliska, bedanya dia kini menatap Eliska dengan kening berkerut karna cewek itu tak kunjung bersuara.

"Eliska!" panggil Cowok itu membuat Eliska terlonjak kaget. "Eh sorry gue pikir lo gak akan kaget pas gue panggil" tambahnya.

"Gak papah" jawab Eliska singkat. Ntah kenapa dia menjadi gugup sekarang.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang