39. why ?

1.5K 58 1
                                    

Mulmed foto Elvan Dan Dara waktu di cafe ceritanya.

"Melepaskan di saat belum menggengam lebih baik, dari pada melepaskan disaat sudah terikat"

@Dara jisson


❤❤❤

Pelajaran Bu Luna baru saja berakhir di kelas XII IPA 3. semua murid yang mendengar bel dan keluarnya bu Luna langsung berbondong-bondong keluar kelas dan menuju kantin. Berbeda dengan kelima gadis yang masih setia duduk di bangkunya. Dan seseorang yang sedang membaca buku di pojokan.

Ratih heran sendiri dengan Eliska yang cengar-cengir sendiri di sebelah bangkunya. Dia merasa risih saat gadis itu di sepanjang palanjaran Bu Luna selalu tersenyum manis dan memainkan ponselnya.

Dara sendiri hanya diam dan tak ingin bicara sedikitpun. Pikirannya melayang kesegala arah. Dia ingat semalam Ten'gi mengajaknya balikan dan Dara belum menjawabnya. Dia merasa dia tidak bisa kembali pada laki-laki itu, tapi dia juga tidak tahu apa alasan dia tidak ingin kembali padanya. Padahal sudah jelas bahwa semua itu hanya salah kesalahpahaman.

Berbeda dengan Vivi yang juga merasa bahagia dengan kabar jadiannya dengan Renzi. Dia hendak curhat hanya saja dia masih malu-malu. Diliriknya Dara di samping bangkunya. Vivi bisa melihat jika gadis itu sedang ada masalah namun itu privasi dia jadi Vivi tidak akan bertanya sebelum dia yang menceritakannya sendiri.

"Dar" Dara menoleh kesamping dengan wajah tanpa ekspresinya. Vivi bisa memaklumi itu. Jika wajah Dara sangat kusut dan datar seperti itu tandanya dia memang sedang punya masalah berat.

"Kenapa?"

"Semalam kak Dito restuin hubungan gue sama Renzi" ujar Vivi sangat antusias. Dara tersenyum tipis. Dia juga bahagia jika temannya sudah memiliki kesempatan untuk memiliki. Tidak seperti dirinya.

"Udah jadian donk?" tanya Dara. Vivi mengangguk dengan semangat. "Selamat yah" lanjut Dara lalu kembali menatap kedepan. Senyum Vivi memudar begitu melihat respon Dara yang terlalu simple.

"Dar lo lagi ada masalah yah?" tanya Vivi. Dia sudah merasa sangat penasaran dengan keadaan Dara. Bagaimanapun dirinya dan Dara itu sudah berteman lama. Jadi dia tahu jika gadis itu sedang memiliki masalah.

Dara menoleh dan tersenyum sambil menggeleng. "Gue gak papah, sante aja vi" balas Dara. Vivi tahu itu senyum palsu.

"Wei kantin yuk!" ajak Nabila. Eliska menggebrak mejanya membuat mereka yang di kelas terlonjak. "Kaget gue" Nabila mengelus dadanya sambil geleng-geleng kepala.

"Hehehe maaf habisnya gue bahagia banget" ucap Eliska sambil mengebaskan lengannya. Sambil goyang-goyang bang jali.

"Lo emang bahagia kenapa si?" tanya Ratih yang sudah gedeg sendiri. Eliska tersenyum sampai-sampai pipi chubbynya mengembung.

"Semalam gue sama Jino jadian, dan gue hari ini mau teraktir kalian makan" ucap Eliska penuh semangat. "Itung-itung PJ gitu" lanjutnya. Nabila langsung cengo. Sedangkan Vivi dan Ratih biasa saja karna mereka sudah tahu hal itu. Dara masih menatap kedepannya merasa bodo amat dengan mereka. Tapi di dalam hatinya dia merasa bahagia jika temannya juga bahagia.

"Serius lo?" kaget Nabila. Eliska mengangguk. "Gilak jangan bilang semuanya udah jadian dan tinggal gue doank yang belum" lanjut Nabila melankolis. Ratih dan Vivi terkekeh pelan.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang