52. pergi

1.5K 53 2
                                    

Awas sekali lagi, TYPO bertebaran macem kacang goreng 🚫

[🎵🎶Pernah - azmi🎼]

"Jika kamu lupa Aku bukan air hujan yang bisa dengan setianya kembali pada awan meski sudah awan buang, aku hanya seorang gadis lemah yang mementingkan egonya dari pada hati"

BB🆚PP

Seorang gadis dengan penampilan berantakannya tengah berjalan di sisi trotoar jalan raya. High hillsnya sudah terlepas dari kaki jenjangnya dan berakhir di tengteng oleh tangannya.

Mungkin semua orang yang melihatnya pun bisa menyimpulkan jika gadis itu  tengah dalam keadaan mabuk berat. Dari cara dia berjalan dengan linglung dan racauan tidak jelas yang keluar dari bibir tipisnya.

"Jino...gue sayang sama lo, tapi lo udah nyakitin gue Jin" racaunya. Ya, gadis itu adalah Eliska. Eliska memang ikut andil dalam janjian mabuk-mabuk itu, tapi di pertengahan dia beranjak pergi dari tempat itu. Meninggalkan Dara dan Nabila di sana.

Eliska tidak dimana dirinya sekarang, yang ia tahu dia sudah jauh dari tempat clubbing itu. Berjalan sendirian dengan racauan tidak jelasnya. Penampilannya mungkin sangat memprihatinkan, tapi tidak sebanding dengan luka di hatinya akibat ulah Jino.

Eliska sendiri tidak tahu kenapa dirinya sangat sulit menerima kenyataan itu, kenyataan jika dirinya memang hanya kebaperan. Harusnya dia sadar jika Jino dari awal sudah terang-terangan menunjukan ketertarikannya pada Dara. Lalu dengan bodohnya Eliska beranggapan jika Jino menyukainya karna prilaku manis laki-laki itu.

Eliska tiba-tiba berhenti melangkah, rasa pusing tiba-tiba saja datang ke kepalanya. Eliska menggeleng mencoba menetralkan rasa berdenyut itu. Eliska memperhatikan sekelilingnya sekilas. Tempat dia berada sekarang cukup sepi pengendara dan mungkin hanya ada beberapa pengendara dan pejalan kaki. Wajar saja karna sekarang sudah sangat larut malam, bahkan Jeno dan ayahnya saja terus-terusan menelponnya. Berdosalah dia telah membuat adik dan ayahnya khawatir sekarang.

Eliska kembali melanjutkan langkahnya, kali ini gadis itu berjalan menyebrang. Dengan langkah yang lunglai dan mata yang buram dia tidak terlalu memikirkan apa jalanan sedang sepi atau sedang ada pengendara.

Yang ia tahu hanya segera pulang kerumahnya. Cuaca malam ini nampak sedang tidak bersahabat. Sering kali terlihat kilatan petir meski hanya kecil. Eliska meneruskan langkahnya tanpa memperdulikan kilatan itu.

Tiba-tiba Eliska berhenti melangkah di tengah jalan saat merasakan ada silauan dari arah sampingnya. Eliska menoleh dan terkejut saat melihat sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke arahnya.

Eliska ingin lari tapi rasanya sel dan sendi-sendi di tubuhnya terasa kaku untuk bergerak. Suara derum mobil itu bahkan sudah terdengar jelas. Eliska nampak sudah pasrah sekarang. Gadis chubby itu memejamkan matanya sekedar merasakan seberapa sakit tubuhnya saat kena hantam mobil itu ketimbang rasa sakit di hatinya.

Mobil itu sudah berjarak sekitar sepuluh meter lagi dari arah Eliska. Orang-orang yang kebetulan sedang berada di kawasan itu nampak berteriak memanggil agar gadis itu segera berlari. Namun apa daya, mereka hanya bisa melihat sebentar lagi mobil itu akan menubruk gadis malang itu.

Cekitttt

Semua orang menarik nafas denga lega saat tiba-tiba pengendara mobil itu berhenti tepat selangkah di depan Eliska. Eliska yang masih memejamkan matanya bingung saat tidak merasakan sakit di tubuhnya.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang