16.mulai dekat💞

2.1K 77 0
                                    

Maaf baru kembali lagi tapi masih setia baca kan?
Oke cus aja👇👇

🐘🐘🐘

"Salah satu cara terlepas dari kasus cinta tak terbalas adalah mencoba melepasnya"

🐼🐼🐼

"Sayangnya itu dari gue" ujar Ronald membuat Ratih mendadak berhenti berjalan.

Rasanya nafas Ratih tertahan sekarang, apa yang di ucapkan cowok itu telah membuatnya jadi merasa resah sekarang. Ratih tak menggubris ucapan Ronald dan langsung cepat-cepat meninggalkan tempat itu.

Ronald mengankat ujung bibirnya keatas membentuk seulas senyuman.

"Sebenarnya gue males kek gini, tpi kalo gak di turutin bisa-bisa gue di ketawain sama Jino lagi"

🐍🐍🐍

"Udah dapet belum Vi, lama banget si?" ujar Dara dengan tampang malas berdiri di samping Vivi yang tengah mengantri makanan baksonya itu.

"Belum, bentar lagi nih kayaknya" jawab Vivi tanpa menoleh sedikitpun. Dara lagi-lagi hanya memutar bola matanya malas.

"Gue ke toilet dulu kalo gitu yah?" setelah mendapat anggukan dari Vivi, gadis itu segera menarik kakinya menuju toilet. Kini hanya tinggal Vivi yang masih setia menunggu bagiannya.

"Pak punya saya belum juga?" tanyanya menatap pedagang itu yang lagi- lagi memberikan baksonya kepelanggan lain.

"Bentar yah neng"

Vivi hanya mendengus. Menunggu itu sangat tidak di sukai oleh gadis yang wajahnya kini bertambah chubby itu. Hampir 20 menit dia berdiri disini namun belum juga mendapatkan apa yang dia mau.

"Pak saya pesen baksonya tiga mangkuk yah" ujar seseorang di samping Vivi. Vivi sedikit tersentak karna tidak mengetahui kapan orang itu berdiri disampingnya. Vivi terbengong Matanya semakin melebar saat mengetahui siapa orang itu.

"Hay Vi" sapanya membuat Vivi terlonjak kaget, "eh sorry gue buat lo kaget" orang itu meringis.

"Enggak papah kok" jawab Vivi gugup. "Beli bakso juga?" tanya Vivi.

"Nggak, lagi beli perhatian lo" Vivi spontan menoleh kearah orang itu. Orang itu langsung terkekeh melihat ekspresi Vivi yang tampak terkejut. "Bercanda"

Vivi mengehela nafasnya pelan."bisa aja si lo" orang itu menyunggingkan senyumnya.

"Nih A baksonya" pedagang itu menyodorkan nampan berisi tiga mangkuk pada orang itu. Vivi menatapnya tak percaya.

"Maaf pak, tapi punya saya sama temen saya mana?" tanya Vivi menatap pedagang itu.

"Eh astagfirullah saya lupa neng, saya bikinin sekarang yah" pedagang itu segera menyiapkannya. Namun lagi-lagi pedagang itu menatap Vivi dengan tampang bersalah.

"Duh neng saya benar-benar minta maaf, baksonya habis neng" ujarnya merasa bersalah. Vivi menatapnya tak percaya, 20 menit dia menunggu dan hasilnya tak ada. Ingin marah juga yah gimana gak mungkinkan dia memarahi bapak bakso yang memang sudah terlihat tua itu.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang