Happy reading
"Apasih tujuan lo sebenarnya buat gue berharap kayak gini?"
👰👰👰
Nabila baru saja menginjakan kakinya di teras rumahnya, dia mbuka pintu dan segera masuk kedalam rumahnya karna udara di luar sangat dingin malam ini. Saat melewati ruang keluarga, ia melihat ibunya tengah mengecet kukunya dengan telaten. Nabila tidak peduli dengan apa yang dilakukan ibunya itu dia berusaha melewati ibunya untuk segera masuk kedalam kamarnya.
"Bill"
Namun langkahnya terhenti saat tiba-tiba ibunya bersuara. Nabila membalikan tubuhnya dan segera berjalan kearah ibunya itu dengan wajah malas. Dia mendudukan dirinya di sofa tepat di samping ibunya.
"Kenapa mah?" tanya Nabila malas. Matanya fokus pada televisi di depannya saat ini. Kirana tersenyum melihat putrinya yang tampak sedang tidak bersemangat itu.
"Kamu dari mana aja si?" tanya balik Kirana. Nabila menoleh lalu mencoba tersenyum pada mamahnya itu.
"Cari angin mah" jawab Nabila singkat. Kirana menatap putrinya itu lekat-lekat. Sepertinya Nabila sedang banyak masalah hari ini. Tiba-tiba dia langsung teringat dengan anak Juwita sahabatnya itu. Bagaiman kelanjutan hubungannya yah.
"Hmz Bil, hubungan kamu gimana sama anaknya Juwita?" tanya Kirana. Nabila mengerutkan dahinya bingung. Kirana mendengus, pasti Nabila melupakan Juwita padahal hanya baru beberapa minggu saja.
"Juwita? Siapa?" tanya Nabila. Tuh kan udah Kirana duga sih. Jadi dia hanya tersenyum sambil mengelus Rambut anaknya lembut.
"Mamahnya Ricky"
Degh
Wajah Nabila langsung berubah sendu. Dan Kirana menyadarinya dengan jelas. Namun dia tidak akan banyak bertanya dan ikut campur pada urusan anaknya.
"Oh Ricky, kita baik-baik aja kok mah" jawab Nabila tersenyum manis. Senyum palsu. Kirana balas tersenyum.
"Mamah gam percaya! Bukannya dari dulu kalian gak akur yah sama dia?" tanya Kirana. Nabila langsung nyengir sebagai jawaban.
"Tuh Mamah tau kalo kita gak pernah akur"
"Tapi yah, mamah itu bisa ngerasain Ricky itu natap kamu dengan cara yang beda gitu" ujar Kirana. Nabila mengerutkan dahinya bingung.
"Maksud mamah?" Nabila masih belum mengerti dengan apa yang di katakan mamahnya itu.
"Nanti juga kamu tahu, sana masuk kekamar belajar bukannya besok ulangan Kimia yah?" tanya Kirana. Nabila langsung terperangah. Ia dia besok ulangan dan dia belum sama sekali menyentu buku dari tadi.
"Iya mah kalo gitu Bila masuk dulu yah?" Nabila langsung berlari masuk ke kamarnya dengan langkah cepat. Bisa bahaya dia kalo nilai ulangannya besok hancur. Dia tidak ingin kena hukuman oleh gadis-gadis licik itu.
Setelah sampai di dalam kamarnya Nabila segera mengambil buku-bukunya dan segera melompat keatas ranjang king sizenya dan segera memfokuskan dirinya di buku itu. Namun sayang pikirannya masih teringat pada kejadian di sekolah tadi saat Ricky memperlakukan Vivi dengan sangat manis. Kenapa dia merasa tidak menyukai kelakuan cowok itu yah. Apakah dia cemburu? Tidak mungkin!! mana mungkin dia cemburu pada cowok itu ada perasaan saja tidak. Mungkin.
Nabila menggeleng dia tidak boleh berpikir seperti itu. Apa yang di rasakannya saat ini hanya sebatas efek kejombloannya saja. Yah itu si yang di harapkan oleh Nabila saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]
Teen Fiction[COMPELETED] *belum di revisi* cover by Revandera Gunawan Prasetyo. writer by Tanty. ________ ini hanya sebuah kisah dimana ketika orang yang kamu benci setengah mati, akhirnya menjadi orang yang kamu cintai setengah mati. berawal dari kejadian-ke...