50. peduli

1.3K 53 0
                                    


"Apa yang harus kulakukan agar ingatanku tentang dirimu hilang, karna jujur ingatan tentangmu itu sudah permanent di otak dan juga hatiku"

***

Seorang gadis tempak sibuk dengan laptop di depannya. Tangannya sibuk menggeser-geser mouse. Sedangkan matanya bergilir mengikuti arah tulisan di layar laptopnya.

Sudah hampir seminggu berlalu sejak kejadian promnight dulu, gadis ini jadi lebih sering menyendiri di kamarnya. Menghabiskan waktunya dengan beberapa buku dan laptop untuk sekedar mencari informasi tentang dunia perkuliahan.

Gerakan tangan dan matanya tiba-tiba terhenti, sudut matanya melirik ponsel yang tergeletak di atas kasurnya. Dengan susah payah dia meraih ponselnya. Jari-jarinya dengan cepat menekan aplikasi line. Dimana dulu aplikasi inilah yang sering di gunakannya untuk berkomunikasi dengan Renzi. Namun itu dulu karna sekarang laki-laki itu tak pernah lagi mengirim pesan-pesan manisnya.

Sekali lagi dia membuka obrolannya dengan Renzi sekitar seminggu lalu, disaat Renzinya belum berubah. Meskipun tahu akan menangis dan merasakan sesak di dadanya, dia tetap membuka obrolan itu.

RenziAp
Vi liat langit deh!

ViviMp
Emang kenapa?

RenziAp
Liat aja nanti juga tahu sendiri😹

ViviMp
Iya iya aku lihat ya sekarang

ViviMp
Udah di lihat Ren

RenziAp
Apa yang kamu liat?

ViviMp
Bintang

RenziAp
Masa sih, kok beda yah

ViviMp
Beda apanya Ren

RenziAp
Aku gak liat bintang

ViviMp
Masa sih, orang udah jelas di langit banyak bintangnya

RenziAp
Serius aku gak liat ada bintang, Vi

ViviMp
Masa sih?

RenziAp
Iyah aku malah liatnya itu ribuan Vivi bukan bintang😝

ViviMp
Aish...gombalnya

RenziAp
Serius ini gak gombal aku

ViviMp
Bisa aja sih kamu

Dengan cepat Vivi melempar ponselnya ke atas kasurnya lagi. Air matanya sudah tidak bisa ia kontrol sekarang. Rasa sesak ini begitu terasa olehnya. Dia bingung dengan keadaan, mengapa keadaan tega merubah sikap Renzinya. Renzinya yang dulu manis tiba-tiba berubah dingin hanya dalam satu malam.

Apa kesalahan yang di buatnya sehingga Renzi berubah. Vivi percaya tidak mungkin Renzi berniat memainkannya, jadi dia meyakinkan dirinya sendiri jika itu hanya acara taruhan waktu dulu dan Renzi tidak ikut andil dalam permainan itu. Tapi ucapan Renzi yang menyatakan jika dirinya memang hanya ingin membuat ia menderita seketika menghancurkan kepercayaannya dengan sekejap.

"Renzi...sakit" Vivi menekan kuat-kuat dadanya mencoba meredam rasa sesak di dalam dadanya. "Kenapa Renzi berubah.." suara Vivi sudah sesegukan.

Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang