"Apa yang harus kulakukan agar ingatanku tentang dirimu hilang, karna jujur ingatan tentangmu itu sudah permanent di otak dan juga hatiku"***
Seorang gadis tempak sibuk dengan laptop di depannya. Tangannya sibuk menggeser-geser mouse. Sedangkan matanya bergilir mengikuti arah tulisan di layar laptopnya.
Sudah hampir seminggu berlalu sejak kejadian promnight dulu, gadis ini jadi lebih sering menyendiri di kamarnya. Menghabiskan waktunya dengan beberapa buku dan laptop untuk sekedar mencari informasi tentang dunia perkuliahan.
Gerakan tangan dan matanya tiba-tiba terhenti, sudut matanya melirik ponsel yang tergeletak di atas kasurnya. Dengan susah payah dia meraih ponselnya. Jari-jarinya dengan cepat menekan aplikasi line. Dimana dulu aplikasi inilah yang sering di gunakannya untuk berkomunikasi dengan Renzi. Namun itu dulu karna sekarang laki-laki itu tak pernah lagi mengirim pesan-pesan manisnya.
Sekali lagi dia membuka obrolannya dengan Renzi sekitar seminggu lalu, disaat Renzinya belum berubah. Meskipun tahu akan menangis dan merasakan sesak di dadanya, dia tetap membuka obrolan itu.
RenziAp
Vi liat langit deh!ViviMp
Emang kenapa?RenziAp
Liat aja nanti juga tahu sendiri😹ViviMp
Iya iya aku lihat ya sekarangViviMp
Udah di lihat RenRenziAp
Apa yang kamu liat?ViviMp
BintangRenziAp
Masa sih, kok beda yahViviMp
Beda apanya RenRenziAp
Aku gak liat bintangViviMp
Masa sih, orang udah jelas di langit banyak bintangnyaRenziAp
Serius aku gak liat ada bintang, ViViviMp
Masa sih?RenziAp
Iyah aku malah liatnya itu ribuan Vivi bukan bintang😝ViviMp
Aish...gombalnyaRenziAp
Serius ini gak gombal akuViviMp
Bisa aja sih kamuDengan cepat Vivi melempar ponselnya ke atas kasurnya lagi. Air matanya sudah tidak bisa ia kontrol sekarang. Rasa sesak ini begitu terasa olehnya. Dia bingung dengan keadaan, mengapa keadaan tega merubah sikap Renzinya. Renzinya yang dulu manis tiba-tiba berubah dingin hanya dalam satu malam.
Apa kesalahan yang di buatnya sehingga Renzi berubah. Vivi percaya tidak mungkin Renzi berniat memainkannya, jadi dia meyakinkan dirinya sendiri jika itu hanya acara taruhan waktu dulu dan Renzi tidak ikut andil dalam permainan itu. Tapi ucapan Renzi yang menyatakan jika dirinya memang hanya ingin membuat ia menderita seketika menghancurkan kepercayaannya dengan sekejap.
"Renzi...sakit" Vivi menekan kuat-kuat dadanya mencoba meredam rasa sesak di dalam dadanya. "Kenapa Renzi berubah.." suara Vivi sudah sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS pembasmi playboy [Compeleted]
Teen Fiction[COMPELETED] *belum di revisi* cover by Revandera Gunawan Prasetyo. writer by Tanty. ________ ini hanya sebuah kisah dimana ketika orang yang kamu benci setengah mati, akhirnya menjadi orang yang kamu cintai setengah mati. berawal dari kejadian-ke...