Prolog

26.7K 761 3
                                    

Gadis manis itu menangis mendapati sepucuk undangan putih yang diantarkan ke rumahnya. Ia tidak menyangka jika hari ini akan datang juga. Hari di mana ia harus melepas mimpi dan cintanya. Melepas laki-laki yang sangat dicintainya untuk perempuan lain. Melepas laki-laki itu menuju kebahagiannya.

Ia menekan dadanya yang terasa begitu sesak. Napasnya tersengal-sengal. Tangan lainnya membekap mulutnya agar isakannya tidak terdengar sampai keluar oleh keluarganya. Ia tidak ingin siapa pun tahu kesedihannya sehingga membuat mereka khawatir dan bertanya-tanya.

"Aku berusaha ikhlas menerima kenyataan. Berusaha melupakan dia dan merelakan bahwa kami tidak mungkin bersatu. Menyiapkan hatiku jikalau sewaktu-waktu saat ini datang. Tapi, kenapa aku masih menangis? Kenapa ini masih terasa begitu menyakitkan?"

Love,
Vand🦋

FatumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang