Satu

21.5K 679 4
                                    

"Dok, gigi saya kok kayak kasar gitu ya tiap saya raba pakai lidah? Nggak nyaman banget, Dok," keluh pasien laki-laki remaja tanggung dengan ekspresi dibuat-buat. Dokter gigi yang ditanya tersenyum kecil.

"Kamu rajin sikat gigi nggak?"

"Mandi pagi selalu sikat gigi, Dok. Kalau malam sering lupa. Maunya langsung tidur terus mimpiin cewek cantik kayak Dokter gini." Mau tidak mau tawa Navasha menguar. Bukannya tersinggung, ia malah menganggap lucu kelakuan pasiennya yang satu ini. Hampir tiga tahun ia menjalankan profesi sebagai dokter gigi, baru kali ini ia digoda pasien, terlebih lagi pasiennya masih remaja.

"Mimpiin teman sekelas kamu, kali. Pasti lebih cantik dari saya."

"Nggak ada yang secantik Dokter. Pakai masker aja udah keliatan cantiknya, gimana kalau dibuka. Pasti super cantik," kata remaja itu menggebu-gebu. "Nama Dokter siapa, sih, Dok?"

"Nama saya Navasha. Coba buka dulu mulutnya, saya periksa dulu." Remaja itu menurut. Mulutnya terbuka lebar. Dengan bantuan dua kaca mulut, Navasha memeriksa seluruh rongga mulut remaja itu. Sesekali ia menggunakan sonde.

"Karang gigi kamu lumayan banyak. Kapan terakhir kali dibersihin?" tanya Navasha setelah proses screening selesai.

"Nggak ingat, Dok. Lumayan lama kayaknya. Males ke dokter gigi soalnya pada galak sama udah tua. Tapi dari sekarang, saya janji bakal rajin periksain gigi asal Dokter yang periksa." Sepertinya remaja tersebut tidak kehabisan jurus gombalnya. Navasha jadi tidak bisa berkata apa-apa.

"Kamu ini, ada-ada aja. Sekarang kita bersihin karang gigimu dulu, ya. Kamu udah pernah bersihin karang gigi kan? Sedikit berdarah, ya. Kamu jangan panik nanti kalau pas ngeludah atau kumur ada darahnya."

"Siap, Dokter Cantik," kata remaja itu bersemangat. Navasha terkekeh dibalik maskernya. Ia mempersiapkan alat-alat untuk membersihkan karang gigi atau scalling.

Setelah selesai melakukan scalling, Navasha memberikan edukasi pada pasiennya. "Sikat gigi yang baik itu dua kali. Setelah sarapan dan sebelum tidur. Tapi nggak boleh juga setelah makan langsung sikat gigi, minimal tiga puluh menit setelah makan. Gigi kamu bakal mudah berlubang kalau langsung sikat gigi setelah makan. Kamu juga harus menyikat gigi bagian dalam, jangan yang keliatan doang. Bagian dalam itu lebih rentan terjadinya penumpukan karang gigi. Kamu datang lagi, ya, seminggu lagi. Kita kontrol hasil bersihin karang gigimu hari ini."

***

Navasha merehatkan badannya sejenak setelah berkutat dengan pasien. Ia menjangkau ponsel yang belum ia periksa sama sekali hari ini. Tadi pagi, dokter gigi cantik itu terlambat bangun. Ia buru-buru ke rumah sakit agar tidak terlambat kerja. Ponselnya saja tadi habis daya, baru ia charger di ruang prakteknya.

Ada berbagai pemberitahuan dari instagram, line, maupun whatsapp yang masuk ke ponselnya. Kebanyakan dari grup dan ada beberapa pesan pribadi. Navasha memilih membuka grupnya bersama sahabat-sahabatnya terlebih dahulu. Ramai sekali.

Jangan Gibah(4)
Firza
Gengs, Ilham mau kawin bulan depan. Gue dikirim undangannya, nih, tadi siang.
Wanda
Nikah, Fir! Kawin itu siap nikah.
Firza
Sama aja keles.
Naya
Beda tahu, Fir, kawin sama nikah. Nikah tu ijab kabul. Kalau kawin ya anu.
Wanda
Anu-anu, ambigu anjir.
Firza
Ih, Wanda piktor. Dd masih suci.
Naya
Jijik, Fir.
Wanda
Jijik, Fir(2).
Naya
Btw, gue juga dapat undangannya.
Wanda
Gue juga. Gas nggak, nih?
Firza
Gas! Teman seangkatan pas SMA ini. Sekalian reunian.
Naya
Gue mah setuju-setuju aja. Navasha gimana?
Wanda
@Navasha lo dapat undangan juga kan? Datang kan ke nikahan Ilham?
Naya
@Navasha Sha, jawab dong.
Firza
Sepertinya Navasha udah ngebo. Dari tadi nggak muncul.
Naya
Iya, ih. Ya udah, kita fix pergi berempat. Ntar, kita tarik Navasha kalau nggak mau. Kita paksa.
Wanda
Oke. Kalian gue jemput, ya. Kita satu mobil aja.
Firza
Wanda pengertian sekali. Pas banget gue lagi irit bensin, nih. Bokek, hehehe. Sayang Wanda, mwah.
Wanda
Ini masih tengah bulan, Ijah. Udah nggak ada aja duit lo.
Firza
Kebablasan shopping.
Naya
Jemput gue duluan ya, Wan. Si Firza lama dandannya. Jemput terakhir aja dia mah.
Firza
Kampret lo, Nay.
Wanda
Nah, gue setuju sama Naya. Lumutan gue kalau jemput lo duluan.
Firza
Sahabat kampret emang kalian.
Naya
Kabur!
Wanda
Kabur(2)!

FatumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang