Kaki gue tidak henti hentinya bergerak, dihentakkan ke lantai, mengetuk ngetukkan dengan sepatu atau hanya sekedar memutar mutar kaki tidak jelas. Gue mengigit bibir gue pelan, sesekali menatap kedalam ruangan dari pintu kaca.
Gue jadi berasa peran antagonis disini.
Masa Guanlin sama Aluna lagi didisiplinkan sama guru BP, gue malah excited setengah mati. Lantas nungguin berita setelah ini.
Gue melirik ke arah Bu Mawar yang terlihat marah. Sedari tadi gue hanya melihat Bu Mawar yang terus berbicara, sedangkan Aluna dan Guanlin nampak menunduk.
"Oy" panggil seseorang.
Gue merasakan pundak gue disentuh oleh sebuah tangan dari belakang. Ketika gue menoleh, ada Daniel dengan tatapan bingungnya disini.
"Ngapain Lo disini? Nungguin sembako?"
Gue memutar bola mata malas. "Sembarangan Lo!" Kata gue.
Karena penasaran, Daniel ikut ikutan mengintip di kaca pintu, matanya menyipit menemukan Aluna dan Guanlin yang sedang berhadapan hadapan, serta Bu Mawar yang wajahnya terlihat tidak mengenakkan.
"Itu dua bocah ngapa dah? Kok ada Guanlin? Perasaan yang buat masalah Lo sama Aluna dah"
Gue kembali menatap ke arah dalam, bibir gue tertarik keras ketika wajah Aluna nampak sedih dari dalam.
Mereka bersalaman serta Bu Mawar yang kembali berbicara.
"Yes! Putus!" Seru gue.
Sebuah toyoran dilayangkan ke kepala gue. Daniel berdecak dan menggeleng-geleng kan kepalanya.
"Jangan bilang Lo ember ke Bu mawar kalau mereka pacaran?" Tebak siswa bermata sipit itu.
Gue mengangguk sembari tersenyum, sesekali menepuk bahu Daniel. "Startegi coy, lagian siapa suruh gue kasih tau malah nyolot"
"Gila! Lo berjiwa pelakor ternyata"
Gue memukul kepala Daniel sedikit kencang, dan menjambak rambutnya.
"Bangsat juga Lo"
---------
Berita putusnya Aluna menyebar luas seantero sekolah. Mereka yang dijuluki sepasang King and Queen kandas sudah seperti yang gue perkirakan.
Sekarang hari Kamis, sudah satu hari berlalu berita putusnya Aluna dan Guanlin terkuak, bahkan hingga sekolah tetangga pun tahu menahu soal hal itu. Karena pada dasarnya, Aluna dan Guanlin lumayan populer. Tapi masih kalah populer dibandingkan dengan Kimi and The Geng. Haha.
Gue beserta Bobby, Daniel, June, dan Ong kini sedang berdiri alias nongki nongki di depan kelas gue dan Ong, yaitu MIPA dua.
Lagi ngeliatin degem degem kelas 10 olahraga, tapi kelas gue mah emang lagi free gitu, gurunya nggak masuk tapi disuruh ngerjain tugas.
Lah gue mana mau ngerjain tugas, guru masuk aja tugas nggak gue kerjain.
"Wah gila! Culun banget itu anak" kata Seungwoo sambil nunjuk seorang siswa berkacamata yang sedang duduk di bawah pohon. Nggak ditemenin. Kasian deh sumpah.
"Nggak boleh gitu Lo! Kayak dulu nggak culun aja" Sahut Bobby. Tumben bener, biasanya dia ngehujat lebih parah gitu.
"Dih biarin gua culun juga ganteng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kutub Magnet
Fanfiction[ Book 1 ] #PANCASILA'S UNIVERSE Gue sama Guanlin itu bagaikan dua kutub magnet yang berbeda. Mungkin dia Positif dan gue Negatif. Tau artinya? Iya beda. Beda banget. Gue anaknya nakal, Guanlin anak baik baik. Gue anaknya bobrok, Guanlin perfeksioni...