______
"Mixme kuy!"
Ujian Akhir Semester 1 telah selesai, dengan pelajaran terakhir bahasa Sunda. Anak kelasan ramai-ramai ngajakin jalan bareng, nonton Aquaman, makan di mixme, ada yang ngajakin puncak, ada juga yang ngajakin bakar-bakar nanti malam.
Hari ini gue datang hanya bermodalkan papan jalan dan pulpen. Jangan tanya kenapa gue nggak bawa tipe-x. Gue udah kapok beli sampai 4 kali dan selalu hilang di hari pertama gue baru pakai.
"Cil! Ikut nggak? Mixme? Sama gerombolan Arka juga"
"Ikut dong! Tapi bayarin yah" Ucap gue sembari tersenyum lebar melihat Daniel, June dan Bobby yang sudah berdiri di depan pintu bersama teman-teman lainnya. You know, Lucas si admin lambe Pancasila, Hanbin si teman bacotan Bobby, Ten, Mingyu, Taeyong. Pokoknya banyak, mereka itu temen-temen gue kalau tawuran membela Pancasila. Anjay dah!
"Ke mixme ramai-ramai? Buset dah, untung mixme punya nenek gue" Celetuk Vernon dari belakang.
"Iya, ayo join sama penyelemat Pancasila, kapan lagi gue seruangan sama trio bangsat" Ucap Pinky senang mengacu pada Arka, Ethan dan Alex. Si trio bangsat pemikat hati kaum hawa.
"Kemaren Daniel, sekarang trio bangsat, gue mah apa cuman remahan biskuit bayi"
Gue tertawa kecil mendengar Vernon berucap pada Pinky yang memang kepekaannya kurang dari 10%. "Tuh, peka dong Pinky. Masa bule dianggurin"
"Heh! Nyadar lo wahai kriukan kfc"
Gue menjulurkan lidah dan melangkah menuju pintu. "Gue sukanya mcd!"
"Yang kelas tiga pada kemana?" Tanya gue pada teman-teman yang sudah nongkrong di depan pintu. Gue agak sirik gitu sih ngeliat June bawa gandengan si Jennie, si Bobby sama Lisa, Seungwoo yang kayaknya sih mau official sama Doyeon soalnya nempel mulu kayak nasi sama kertas. Daniel doang yang sendirian soalnya doinya beda sekolah.
Lah gue?
Selama UAS aja jarang banget ketemu Guanlin. Bukan tanpa sebab sih, gue nya aja yang lagi malu-malu ayam karena cicip pipi tanpa izin.
Kemaren sih selepas ulangan prakarya Guanlin nyariin gitu, tapi gue ngumpet di belakang Seungwoo sama Vernon, makanya dianya nggak nyadar.
"Si Arka dkk udah duluan" Jawab Daniel membuyarkan lamunan gue soal gebetan. Gue tak menjawab, hanya mengangguk san merangkul Daniel dan June yang memang kebetulan bersebelahan dengan gue.
Gue tersenyum lebar dan melirik Jennie di samping June. "Jennie! Gue bisa rangkul June dong!" Ngeselin kan gue mah.
"Bodo amat! Yang penting hati June milik gue" Sahut Jennie riang sembari mengayun-ayunkan genggaman tangannya dengan June ke atas.
Gue memberenggut, tak berhasil membuat Jennie cemburu. Kepala gue kini menoleh pada Daniel. "Ajak Sena dong! Gue mau kenalan"
"Sibuk doi, ada meet and greet di Bogor"
Selagi kami berjalan sepanjang koridor menuju gerbang, suasana lega dan ekspresi senang setelah UAS selalu gue temukan di setiap wajah murid. Namun entah penyebabnya, keributan di belakang membuat kami mengalihkan perhatian dan menoleh ke sumber suara. Keributan itu berasal dari arah kelas Guanlin, gue menaikkan sebelah alis. Pantas saja, gue belum melihat kelasan Guanlin bubar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kutub Magnet
Fanfiction[ Book 1 ] #PANCASILA'S UNIVERSE Gue sama Guanlin itu bagaikan dua kutub magnet yang berbeda. Mungkin dia Positif dan gue Negatif. Tau artinya? Iya beda. Beda banget. Gue anaknya nakal, Guanlin anak baik baik. Gue anaknya bobrok, Guanlin perfeksioni...