_______
•Guanlin-Kimi•Dear, your life is still long. Don't spend your time crying over things that are over
______
Pagi ini hujan gerimis. Setelah turun dari mobil, gue buru-buru berlari kecil masuk gerbang sekolah, berlari lagi menuju koridor dengan tas sebagai penghalang antara kepala dan tetesan hujan. Tetesan hujan yang rintik meninggalkan bekas kecil-kecil di seragam bagian pergelangan tangan.
Gue berhenti berlari ketika sudah sampai di koridor sekolah. Mengatur nafas serta memakai ransel kembali ke punggung. Mulut gue dipenuhi bubble gum yang sesekali gue tiup menjadi balon.
"Yo kimcil!" Sebuah rangkulan tiba-tiba membuat tubuh gue tertarik ke arah Daniel, yang kini datang dari belakang yang sejatinya ngagetin main rangkul-rangkul aja.
"Sakit tau Dan, kalau leher gue tiba-tiba putus karena rangkulan Lo yang tiba-tiba itu gimana?" Gue mendesis kecil, membuat Daniel meringis. "Serem dong sat Lo jadi hantu penunggu sekolah nanti"
Daniel ketawa.
"Nggak lucu"
"Btw, Guanlin mana? Perasaan dari kemaren gue nggak liat tuh bocah"
Guanlin bukan bocah.
"Gue juga nggak tau"
Mata cowok itu langsung melotot, ia melepaskan rangkulannya di leher gue sambil syok. "Lah? Gimana sih Lo kan pacarnya"
Gue menghela nafas panjang kemudian melengos berjalan lurus menuju kelas, mengabaikan Daniel yang masih terlihat kepo mendengar jawaban gue.
Masalahnya, sudah tiga hari Guanlin nggak masuk sekolah tanpa keterangan. Gue nggak tau kenapa. Pesan gue dari hari Minggu juga belum di baca sama dia.
Kayaknya, dia masih berseteru sama orang tuanya.
Dan gue nggak tau harus apa.
"Seriusan Lo nggak tau? Lo nggak telpon dia gitu? Kerumahnya gitu?" Daniel mensejajarkan langkahnya dengan milik gue. Kenapa si receh gopean ini jadi bawel banget sih hari ini.
Pertama, boro-boro telfon nomornya aja nggak aktif.
Kedua, gue kerumahnya justru semakin memperburuk keadaan.
Biarlah, gue udah pasrah.
Biarkan Guanlin yang menyelesaikan ini bersama orang tuanya. Setelah ia kembali masuk, gue yang akan menyelesaikan semuanya. Bukannya lebih cepat lebih baik?
Atau justru bukan gue, tapi Guanlin yang datang dan menyelesaikan semuanya. Hm, bisa jadi. Lagian baik gue maupun Guanlin yang lebih dulu bicara, akhirnya juga akan sama. Kita putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kutub Magnet
Fanfiction[ Book 1 ] #PANCASILA'S UNIVERSE Gue sama Guanlin itu bagaikan dua kutub magnet yang berbeda. Mungkin dia Positif dan gue Negatif. Tau artinya? Iya beda. Beda banget. Gue anaknya nakal, Guanlin anak baik baik. Gue anaknya bobrok, Guanlin perfeksioni...