[ Book 1 ] #PANCASILA'S UNIVERSE
Gue sama Guanlin itu bagaikan dua kutub magnet yang berbeda. Mungkin dia Positif dan gue Negatif. Tau artinya? Iya beda. Beda banget.
Gue anaknya nakal, Guanlin anak baik baik. Gue anaknya bobrok, Guanlin perfeksioni...
Ini masih pagi. Jarum jam menunjukkan pukul 06.55 pagi, meski begitu di pagi yang masih segar ini, keringat bercucuran di dahi, serta langkah kaki yang seakan akan seperti di kejar tukang siomay lantaran nggak bayar langsung kabur.
Tapi hari ini permasalahannya berbeda, beberapa kali gue memaki diri sendiri karena telat bangun di hari Senin. Bukan masalah sih sebenarnya, hanya saja gue udah berjanji pada diri gue sendiri supaya nggak telat masuk upacara. Tapi sepertinya dunia seakan akan melarang itu semua.
Dimulai gue bangun kesiangan, Ponsel gue lowbat, nggak ada makanan pula jadinya gue cuman minum susu.
Gue mengejar angkutan umum bernomor 05 yang bertujuan turun di depan sekolah SMA Pancasila. Tapi penderitaan gue nggak cuma sampai situ, tuh angkot malah nyelonong pergi. Gue ditinggalin, sialan. Telat deh gue, si ketos pasti bacot deh.
"Lah lah siapa nih? Pagi pagi udah keringetan aja"
Gue menoleh mendapati laki laki sepantaran gue dengan seragam yang sama. Berambut coklat muda, yang beberapa kali ditegur guru BP. Senyum gigi kelincinya serta postur tubuh tingginya yang terlihat jelas walaupun sedang berada di atas motor.
Dia teman gue namanya Daniel.
"Nebeng dong coy, gc nggak pake lama! Gue males ya di hukum sama si ketos, mendingan gue dihukum guru deh!" Keluh gue sembari menaikkan tubuh gue keatas motor tanpa persetujuan.
"Buset dah bubuk popmie! Gue bukan taksi, turun Lo ah!" Titahnya.
Dia Daniel, nama panjangnya Daniel Mahesa. Teman gue dari SMP, kenal karena sama sama masuk ruang BP. Idaman para siswi, badboy, suka tawuran, kalo ngomong kasar. Tapi, dia paling perhatian di antara teman gue, orangnya gengsian.
Katanya sih, panglima perang SMA Pancasila
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau senyum manis banget kayak gula. Sama cewek lembut, tapi beda lagi kalo udah kesal. Omongannya nyelekit hati paling dalam.
Walaupun bobrok begitu, dia punya nilai plus. Nggak pernah mainin hati cewek, kalo nggak suka yaudah gitu.
