_____
Berada di satu ruangan bersama Guanlin dan Zacky memang sama saja memulai perang. Selebay itu? Iya. Masalahnya gue masih sakit, mereka saling menatap tajam serta mulut yang berkali-kali berdebat kecil. Setahu gue Guanlin dan Zacky itu nggak terlalu dekat, tapi melihat mereka berdebat gue merasa seperti melihat dua orang temen yang berantem kecil.
"Kadang gue merasa bersyukur juga si Kambing keluar dari lingkaran persaingan ketat ini" Celetuk June di sofa panjang sana.
Daniel menatapnya sengit. "Lama-lama gue kepang usus lo June"
Keempat teman gue masih setia duduk di sofa panjang dalam ruangan. Awalnya gue takut kalau mereka bisa saja adu hantam dengan musuh bebuyutan alias Zacky Adyaksa. Nyatanya mereka biasa aja, June lebih tertarik sama pertengakaran Guanlin dan Zacky. Jujur aja sih, sebetulnya gue masih belum ngerti kenapa Guanlin dan Zacky nggak bisa akrab.
"Lo berdua tuh kalo ketemu bacot banget, kalem aja coba kenapa sih?" Gue kesal sendiri dan akhirnya mengomel pad mereka berdua.
"Tuh pacar lo tuh cemburuan, santai aja kali cuma jadi penjaga jodoh orang aja repot amat"
Dari sekian banyak orang yang gue temui di dunia ini, gue tau banget kalau Zacky itu punya kemampuan berdilat lidah. Nyolot sama ngeselin banget. Tapi sumpah, bisa nggak nyolotnya ke gue aja, soalnya Guanlin emosian.
Gue jadi pusing.
"Nggak usah mancing, gue dari tadi biasa aja. Lo mau ada baku hantam disini?" Guanlin berdecih kecil.
"Lah? Nantangin? Lo nggak tau siapa Jeykey?" Zacky tersenyum kecil, berbangga diri dengan secara tak langsung mengatakan bahwa ia adalah jiwanya sekolah Pelita.
Iya, Zacky pahlawannya Pelita. Tapi masalahnya Guanlin pernah bonyokin anak orang sampai nggak masuk tiga hari.
Guanlin berdecih kecil, hendak kembali berbicara namun terpotong lebih dulu.
"Ngomong doang lo berdua berantem dong!" Suara Seungwoo tiba-tiba berbunyi sambil mengarahkan kameranya pada Zacky dan Guanlin. "Buruan eh, mau gue kirimin ke Lucas nih biar grup Lambe rame"
"Wah! Boleh tuh!" Bobby menyahut setuju sambil ikut-ikutan merekam.
"Ngapain? Gue bukan tipe orang yang berantem karena sok jagoan. Gue nggak mau bikin ruangan dimana cewek gue di rawat jadi berantakan"
Aih sedap.
Gue sempat tersenyum kecil, namun terhenti ketika mendengar Zacky menggertakan giginya. "Udah dong, gue kan lagi sakit. Bisa nggak kalian duduk manis aja kayak monyet-monyet gue yang di sofa sana"
"HEH JULEHA! GUE DISINI DARI PAGI YA!" Daniel melempar ponselnya asal dan berdiri sambil protes.
"Tau nih! Sebelum dua manusia antah berantah ini ada kita udah disini duluan nungguin elo loh! Ih gitu ih dasar teman!" Sambung June berapi-api sambil menunjuk kedua orang yang berada di dekat gue.
Gue baru sadar, dari sekian banyak manusia berjenis kelamin lelaki dan perempuan. Memang empat makhluk itu lah yang paling setia.
Guanlin berdecak kecil, ia kembali mendudukkan dirinya di kursi sedangkan Zacky masih berdiri. Nggak kebagian tempat duduk. Karena gue kasihan, gue bergeser sedikit ke arah kiri dan menepuk space kecil untuk ia duduk.
"Duduk sini nyet, pegel lo"
Tanpa banyak bicara Zacky menurut, gue kembali beralih pada Guanlin.
Dan mendapati cowok itu melotot tajam kearah gue dan Zacky bergantian.
"Lo ngapain duduk di sebelah Kimi?!" Tanya Guanlin dengan nada sengit. Zacky nampak santai dengan tersenyum mengejek ia mengindikkan bahunya dan menaruh sekantung buah apel dan jus mangga di atas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kutub Magnet
Fanfic[ Book 1 ] #PANCASILA'S UNIVERSE Gue sama Guanlin itu bagaikan dua kutub magnet yang berbeda. Mungkin dia Positif dan gue Negatif. Tau artinya? Iya beda. Beda banget. Gue anaknya nakal, Guanlin anak baik baik. Gue anaknya bobrok, Guanlin perfeksioni...