"Woy! apa apaan sih lo?" Bella mencoba mencubit tangan Andre. Namun Andre langsung mengikisnya.
"Ndre. Sakit. Lepasin!" lirih Amel menahan sakit ditangannya yang diinjak Andre.
"Sakit ya?" Katanya sinis. Lalu Andre semakin menguatkan injakannya. "Awhh." Amel semakin melirih kesakitan.
"Eh jangan kira gue takut ya sama lo!! Awas kaki lo!" Kali ini bella berani melawan andre. Padahal ia tidak seberani itu aslinya, apalagi pada Andre yang notaben nya orang paling sadis di sekolah ini.
"Berani bentak gue?" Andre mengangkat kakinya yang menginjak tangan Amel. Amel segera mengangkat tangan nya yang terasa perih.
Andre menatap Bella sarkas, menarik lengan Bella secara kasar.
"Eh, eh jangan sakitin Bella." Amel berusaha menarik Bella, namun tak berpengaruh apa apa. Tenaga nya kurang untuk melawan Andre. Apalagi kondisi tangan nya terasa sangat perih.
Andre mendorong Bella ke tembok yang ada dibelakang nya dengan kuat. Membuat Bella meringis. Andre mengangkat dagu Bella. Tatapan tajam Andre terlihat sekali kearah bella. Andre memang sekejam itu, hanya masalah sepele saja sampai segitunya.
"Lepas!" Bella melawan lagi. Dia menyingkirkan tangan Andre dari dagunya dengan kuat.
"Bangsat!" umpat Andre tajam.
Andre menunjuk tepat diwajah Bella. "Awas lo!"
Andre terus menatap Bella dengan tatapan membunuh. Andre menonjok tembok tepat disamping wajah Bella. Bella menutup mata nya kaget. Setelah itu, Andre langsung pergi begitu saja.
Bella bernafas lega. Bella langsung menghampiri Amel khawatir.
"Mel, tangan lo sakit ya?" tanya Bella khawatir.
"Ngga kok." Amel tersenyum kecil.
"Apaan tangan lo biru gitu kok. Ayo ke UKS," Bella menarik tangan Amel secara paksa dan membawanya ke UKS.
"Eh gausah bel. Itu hukuman kita gimana?"
Bella menggerutu. "Astaga, lo masih mikirin hukuman?"
Amel mengangguk polos. "Iya. Kan harus diselesaiin hukuman kita."
"Ah nanti aja itu mah."
Bella terburu-buru menarik Amel ke UKS.
Amel diberi salep, entah salep apa itu. Hanya anak PMR yang tahu.
Setelah diberi salep Amel dan bella kembali ke sebelah kantin. Tetapi Bella menyuruh Amel untuk duduk saja. Biar Bella yang menyelesaikan hukuman ini. Sebenar nya Bella malas sekali melanjutkan hukuman mencabuti rumput, tetapi Amel terus mendesak nya agar cepat menyelesaikan hukuman nya sampai jam istirahat.
Sedangkan Amel memikirkan sesuatu.
Kira aku Andre ga bakal sekolah. Ternyata dia sekolah yaa tapi dia kok ga dapet hukum ya? Ah sudahlah.
"Bel, kamu gapapa tadi?" tanya Amel menyudahi lamunan nya tentang Andre.
"Sebenernya gue takut mel, tapi tadi gue keren kan? Hehehe." Bella menyeringai bangga karena untuk pertama kali nya berani melawan orang yang paling ditakuti disekolah ini.
"Ngga tuh, ngga keren." cibir Amel.
"Ah lo mah gitu. Eh tunggu, tadi kenapa itu orang kejam nginjek kaki lo? Lo saling kenal sama dia?" tanya Bella lalu ia berhenti mencabuti rumput dan duduk di sebelah Amel untuk menggosip lebih lanjut.
"Em..ng-ngga ko, aku ngga kenal dia." jawab Amel kikuk.
"Ah masa sih? Tapi kenapa tiba tiba dia dateng nyamperin lo terus kayak gitu?" Bella masih ragu akan jawaban Amel. Ia tidak yakin dengan jawaban yang diberikan Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
Teen Fiction[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...